Asal-Usul Kedekatan Hubungan Cechnya dan Rusia

Dahulu, khususnya di zaman Stalin hingga mula-mula runtuhnya Uni Soviet, hubungan Cechnya dan Rusia terbilang buruk, seperti kucing dan tikus, namun hubungan yang buruk itu kemudian berubah seiring menjabatnya Putin sebagai Perdana Mentri dan Presiden Rusia. 

Putin dan Ramzan Kadyrof

Semenjak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, banyak daerah bekas negara Komunis itu terpecah-pecah menjadi beberapa negara merdeka, salah satunya Negara Federasi Rusia, selain itu, didalam Negara Rusia sendiri ada beberapa wilayah yang mencoba memerdekakan diri dari Federasi Rusia salah satunya Cechnya. 

Dalam strutruktur Negara Federasi Rusia didalamnya terdiri dari 21 Republik yang dikepalai Presiden, negara-negara bagian yang bentuknya Republik itu salah satunya Republik Cechnya. 

Daftar Republik di Federasi Rusia

Antara pejuang Cechnya dan Rusia pernah bertempur sengit sehingga mengakibatkan wilayah Cechnya porak-poranda, namun selepas Ahmad Kadyrof, pejuang sekaligus Mufti Negara Cechnya berbalik memihak Rusia terjadi perdamaian antara Rusia dan Cechnya. 

Ahmad Kadyrof

Keberpihakan Mufti Cechnya pada Rusia salah satu sebabnya adalah karena yang bersangkutan sadar bahwa Perang Cechnya dan Rusia ditunggani NATO, bahkan lebih dari itu, NATO mengirimkan kaum Wahabi Salafi dari Arab Saudi dalam memerangi Rusia guna membantu para pejuang Cechnya. Hal tersebut dalam pandangan Ahmad Kadyrof ditenggarai akan membahayakan kelangsungan penduduk Muslim Cechnya yang menganut Islam Ahlu Sunnah Wal-Jamaah Madzhab Syafi’i. 

Perang Rusia Vs Cechnya

Sebagai negara pewaris kejayaan Uni Soviet, Rusia mencoba bangkit dari keterpurukan, sementara disisi lain, bekas wilayah-wilayah Uni Soviet yang dizaman Uni Soviet merasa tertindas melakukan pemberontakan, dengan tujuan merdeka dari Rusia. 

Meskipun Rusia telah meyakinkan bahwa idiologi komunis tidak lagi digunakan dalam Federasi Rusia dan menjamin kemajuan bersama dalam satu negara, orang-orang Cechnya lebih memilih mengangkat senjata.

Upaya pemberontakan yang dilakukan oleh orang Cechnya ini akhirnya ditanggapi dengan keras oleh pemerintah Pusat Rusia, mereka mengirimkan tentara ke Cechnya untuk menyerbu Cechnya sehingga terjadilah pertempuran antara keduanya pada Tahun 1994 hingga 1996. 

Kehancuran Rusia akibat perang saudara, membuat senang pihak barat, bahkan negara-negara Anggota NATO secara diam-diam memanfaatkan keadaan itu, untuk memperburuk kondisi Rusia, negara bekas UNI Soviet yang dahulu menjadi musuh utama Blok Barat. 

NATO selain mengirimkan senjata pada para pejuang Cechnya, juga menyebarkan isu agama, dimana dalam isu itu disebarkan bahwa orang-orang Komunis Rusia melakukan pembatian pada orang-orang Cechnya yang mayoritasnya beragama Islam. 

Isu agama yang dilancarkan oleh Barat ini berhasil mengumpulkan Mujahidin dari Timur tengah, khususnya penganut Sekte Wahabi dari Saudi dan sekitarnya, mereka berbondong-bondong menjadi Mujahidin membantu para pejuang Cechnya menghadapi Rusia. 

Lama kelamaan, Mujahidin Wahabi ketika berada di Cechnya justru merusak perjuangan para Pejuang Cechnya. Mereka susah diatur dan cenderung hanya patuh pada pimpinanya saja tidak ada persatuan dengan Pejuang Cechnya asli. Orang-orang Wahabi dengan pandangan yang suka mengkafirkan sesama muslim itu bahkan akhirnya terlibat pertempuran dengan para pejuang Muslim Cechnya yang Ahlu Sunah Waljamaah. 

Baca Juga : Mengenal Wahabi

Bantuan barat pada Cechnya akhirnya disadari oleh Mufti dan sekaligus salah satu pimpinan penjuang yang bernama Ahmad Kadyrof sebagai upaya menghancurkan dan mengadu domba antara orang dari etnis Rusia dan Cechnya. Ia menyadari bahwa selama Wahabi selaku antek NATO akan ada di barisan perjuangan rakyat Cechnya, maka selama itu pula Cechnya tidak akan mendapatkan kemerdekaan yang haqiqi, yaitu bebas menjalankan Syraiat Islam dan mensejahterakan rakyat.

Ahmad Kadyrof, yang kebetulan juga memiliki para pengikut dari kalangan pejuang Cechnya yang banyak akhirnya berbalik arah dan mendukung Rusia memerangi Para Pejuang Cechnya yang kala itu sudah didominasi oleh kaum Wahabi dan ditunggangi NATO. 

Bersama pihak Rusia, akhirnya Ahmad Kadyrof berhasil menumpas dan membersihkan para Mujahidin Wahabi dari tanah Cechnya, mulai detik itulah Cechnya berangsur-angsur menjadi wilayah damai dan mendapatkan otonomi luas dari Federasi Rusia. 

Hubungan Cechnya dan Rusia Menjadi Harmonis

Selepas kekalahan Pejuang Cechnya yang dibantu NATO dan Mujahidin Wahabi, perlahan-lahan Rusia membangun ulang Cechnya, Rusia mengangkat Ahmad Kadyerof, sekutunya sebagai Presiden Republik Cechnya yang baru, dan dibawah pemerintahanya inilah Cechnya menjelma menjadi Negara Bagian Rusia yang memiliki otonomi luas, termasuk dapat membentuk Undang-Undang yang hanya berlaku di Cechnya, membentuk tentara sendiri dan lain sebagainya. Pada akhirnya secara De Facto, Cechnya diakui kemerdekaannya oleh Rusia meskipun harus tetap dibawah perlindungan dan menjadi Negara anggota Federasi Rusia.

Sisa-sisa Sparatis anti Rusia dan Pro Kemerdekaan Cechnya dari Federasi Rusia di zaman Ahmad Kadyerof masih ada, mereka masih tetap menyimpan dendam pada Ahmad Kadyerof, bagi mereka Ahmad Kadyerof adalah penghianat. Oleh karena itu, sebagai aplikasi pembalasan dendam, mereka merencakan pembunuhan padanya. 

Rencana pembunuhan Presiden Cechnya itu akhirnya berhasil dilaksanakan, sebab pada 9 Mei 2004, sparatis berhasil membunuh Ahmad Kadyerof dengan cara melakukan pengeboman. Ahmad Kadyerof di bom ketika menghadiri sebuah acara di Stadion. 

Iring-iringan Pemakam Akhmad Kdyraf Selepas Wafat Dibom

Terbunuhnya Ahmad Kadyerof membuat murka Putin yang kala itu menjabat sebagai Perdana Mentri Rusia, oleh karena itu, Putinpun memutuskan menumpas habis Sparatis di Cechnya dari akar-akarnya. 

Selanjutnya sebagai wujud penghormatan pada Ahmad Kadyerof, Putin mengangkat Ramzan Kadyrof yang tak lain sebagai anak Ahmad Kadyerof menjadi Gubernur di salah satu wilayah Cechnya. 

Ramzan Kadyrof  dipersiapkan oleh Putin untuk melanjutkan kepemimpinan di Cechnya menggantikan ayahnya, namun sebelum dapat betul-betul menjadi Presiden Cechnya Ramzan Kadyrof digembleng dulu menjadi seorang Gubernur.

Ketika Putin Menjadi Presiden Rusia, tepatnya pada 2006, Ramzan Kadyrof diangkat menjadi Presiden Cechnya. Meskipun masih muda, Ramzan Kadyrof akhirnya dapat memakmurkan dan membuat senang rakyat Cechnya. 

Ramzan Kdyrof

Dimasa pemerintahanya, Syariat Islam berangsur-angsur tapi pasti dijadikan konstitusi negara, sementara disisi lain, Putin menggelontorkan dana besar-besaran untuk kembali membangun Cechnya sehingga pada akhirnya Cechnya menjadi salah satu negara bagian Federasi Rusia yang maju. 

Penghormatan Putin pada keluarga Ramzan Kadyrof dan Rakyat Cechnya berangsur-angsur membuat Presiden Cechnya dan Rakyatnya bersumpah setia pada Putin dan Rusia, maka tidaklah mengherankan jika ketika Rusia melakukan Invasi ke Ukraina dengan tujuan menghancurkan kekuatan NATO dan pemerintahan Ukraina yang dianggap sebagai antek-antek barat, Cechnya membantu habis-habisan. 

Bantuan Cechnya pada Rusia tentu bukan tanpa alasan, karena mereka masih terasa betul bagaimana kondisi rakyat di daerahnya ketika diadu domba oleh Barat untuk bertempur dengan Rusia. 

Bagi mereka, barat dan NATO-nya adalah orang-orang licik yang perlu diperangi. Lagipula mereka datang ke Ukrainapun bukan memerangri rakyat Ukraina, melainkan memerangi Pemerintah dan Nasionalis Ukraina yang bagi mereka sebagai antek-antek NATO yang membahayakan keutuhan Federasi Rusia apabila dibiarkan berkembang. 

Baca Juga : Asal-Usul Perang Rusia Vs Ukraina

Penulis : Bung Fei

Belum ada Komentar untuk "Asal-Usul Kedekatan Hubungan Cechnya dan Rusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel