Langkah-Langkah Penyusunan Buku Teks
Selasa, 01 September 2020
Tulis Komentar
Penyusunan buku teks pada dasarnya adalah mengemas materi secara sistematis agar memudahkan peserta didik. Agar buku teks yang disusun sistematis, maka teks harus disusun berdasarkan langkah-langkah atau prosedur yang ada. Berikut langkah-langkah penyusunan buku teks yang dipaparkan para ahli.
Menurut pendapat Akbar (2013: 36) pengembangan buku teks pada dasarnya menggunakan prosedur riset yang secara umum memiliki langkah sebagai berikut.
Identifikasi masalah pembelajaran yang telah terjadi di kelas, melalui mengkaji buku teks, mengkaji literatur, observasi kelas pada proses penggunaan buku teks, dan telaah dokumen.
Sebelum melaksanakan pengembangan buku teks, maka perlu dilakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Hal tersebut menjadi acuan dalam proses pengembangan selanjutnya, masalah yang telah ditemukan dari hasil mengkaji persoalan mengenai pembelajaran akan dilanjutkan pada tahap berikutnya.
Analisis kurikulum dengan menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, merumuskan indikator, dan merumuskan tujuan pembelajaran. Kegiatan analisis kurikulum perlu dilakukan, guna menyesuaikan pembelajaran dengan kurikulum yang berlaku. Kompetensi dasar yang dicapai pun harus dikaji, agar peserta didik paham mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Menyusun konsep buku teks berdasarkan teoritik, validasi ahli untuk mengetahui kesesuaian konsep dengan landasan teoritiknya, dan menggunakan instrumen validasi. Penyusunan buku teks tentunya membutuhkan campur tangan para ahli. Para ahli akan memvalidasi konsep pengembangan buku teks sesuai dengan landasan teoritik.
Revisi konsep buku teks berdasarkan validasi ahli sehingga hasilnya lebih baik dan sesuai dengan teori. Hasil validasi para ahli, akan menghasilkan revisi pagi peneliti. Hal tersebut berguna untuk perbaikan buku teks untuk tahap selanjutnya.
Buku teks yang telah melalui tahap revisi, akan diuji coba terbatas oleh guru dan peserta didik didalam kelas. Kegiatan tersebut akan diketahui buku teks tersebut efektif atau tidak saat pembelajaran.
Uji coba tersebut mengantarkan pada saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya. Pengembangan buku teks tersebut diharapkan dapat digunakan oleh guru dan peserta didik secara terus menerus serta selalu meningkatkan kualitas sehingga menjadi perangkat pembelajaran yang baik dilingkungan pendidikan.
Adapun menurut Prastowo (2011: 176-190) terdapat enam tahap yang harus dilalui dalam menyusun buku teks, yaitu analisis kurikulum, menentukan judul buku, merancang outline buku, mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan, menulis buku dengan memperhatikan penyajian kalimat, dan mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan membaca ulang. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Analisis kurikulum meliputi kajian terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dari kompetensi dasar kemudian dijabarkan menjadi indikator pencapaian dan materi pokok. Selanjutnya materi pokok yang telah diidentifikasi dipetakan dan disusun. Setelah itu, proses penulisan dimulai.
Menulis buku dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Kalimat yang dibuat dalam buku yang sedang kita susun harus memperhatikan tingkat keterbacaan. Panjang kalimat harus mempertimbangkan kemampuan peserta didik.
Kurniasih (2014: 60) menyatakan bahwa langkah menyusun buku teks terdiri dari tujuh langkah sebagai berikut.
Berdasarkan beberapa rujukan yang telah dipaparkan di atas, diketahui bahwa langkah-langkah penyusunan modul memiliki beragam versi dan variasi. Penulis lebih cenderung menggunakan pendapat yang dikemukan oleh Prastowo. Hal tersebut dikarenakan langkah-langkah yang dijelaskan lebih efektif serta efisien.
Menurut pendapat Akbar (2013: 36) pengembangan buku teks pada dasarnya menggunakan prosedur riset yang secara umum memiliki langkah sebagai berikut.
Identifikasi masalah pembelajaran yang telah terjadi di kelas, melalui mengkaji buku teks, mengkaji literatur, observasi kelas pada proses penggunaan buku teks, dan telaah dokumen.
Sebelum melaksanakan pengembangan buku teks, maka perlu dilakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Hal tersebut menjadi acuan dalam proses pengembangan selanjutnya, masalah yang telah ditemukan dari hasil mengkaji persoalan mengenai pembelajaran akan dilanjutkan pada tahap berikutnya.
Analisis kurikulum dengan menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, merumuskan indikator, dan merumuskan tujuan pembelajaran. Kegiatan analisis kurikulum perlu dilakukan, guna menyesuaikan pembelajaran dengan kurikulum yang berlaku. Kompetensi dasar yang dicapai pun harus dikaji, agar peserta didik paham mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Menyusun konsep buku teks berdasarkan teoritik, validasi ahli untuk mengetahui kesesuaian konsep dengan landasan teoritiknya, dan menggunakan instrumen validasi. Penyusunan buku teks tentunya membutuhkan campur tangan para ahli. Para ahli akan memvalidasi konsep pengembangan buku teks sesuai dengan landasan teoritik.
Revisi konsep buku teks berdasarkan validasi ahli sehingga hasilnya lebih baik dan sesuai dengan teori. Hasil validasi para ahli, akan menghasilkan revisi pagi peneliti. Hal tersebut berguna untuk perbaikan buku teks untuk tahap selanjutnya.
Buku teks yang telah melalui tahap revisi, akan diuji coba terbatas oleh guru dan peserta didik didalam kelas. Kegiatan tersebut akan diketahui buku teks tersebut efektif atau tidak saat pembelajaran.
Uji coba tersebut mengantarkan pada saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya. Pengembangan buku teks tersebut diharapkan dapat digunakan oleh guru dan peserta didik secara terus menerus serta selalu meningkatkan kualitas sehingga menjadi perangkat pembelajaran yang baik dilingkungan pendidikan.
Adapun menurut Prastowo (2011: 176-190) terdapat enam tahap yang harus dilalui dalam menyusun buku teks, yaitu analisis kurikulum, menentukan judul buku, merancang outline buku, mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan, menulis buku dengan memperhatikan penyajian kalimat, dan mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan membaca ulang. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Menganalisis kurikulum
Salah satu kriteria bahan ajar yang baik adalah kesesuaiannya dengan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, sebelum memulai menulis, penulis bahan ajar seyogianya terlebih dahulu mempelajari kurikulum yang berlaku.Analisis kurikulum meliputi kajian terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dari kompetensi dasar kemudian dijabarkan menjadi indikator pencapaian dan materi pokok. Selanjutnya materi pokok yang telah diidentifikasi dipetakan dan disusun. Setelah itu, proses penulisan dimulai.
Menentukan judul buku
Untuk menentukan judul pada umumnya berdasarkan materi pokok. Jadi, jika kita sudah menemukan materi pokok, maka itulah yang kita jadikan judul masing-masing bab dari buku yang kita susun. Sementara judul bukunya disesuaikan dengan mata pelajaran.Merancang outline buku
Pembuatan kerangka buku membantu kita membuat paragraf yang baik, membangun ide menuntun pembaca menelusuri tulisan kita.Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan
Referensi yang dikumpulkan hendaknya yang terkini dan relevan dengan bahan kajian. Referensi dapat diambil dari buku, jurnal ilmiah, hasil penelitian, koran dan lain-lain.Menulis buku dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Kalimat yang dibuat dalam buku yang sedang kita susun harus memperhatikan tingkat keterbacaan. Panjang kalimat harus mempertimbangkan kemampuan peserta didik.
Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan membaca ulang
Kita perlu membaca ulang atau meminta teman untuk membaca apa yang telah ditulis dalam rangka memperbaiki kualitas tulisan kita. Jika terdapat kekurangan, maka dapat ditambah atau dikomentari.Kurniasih (2014: 60) menyatakan bahwa langkah menyusun buku teks terdiri dari tujuh langkah sebagai berikut.
- Memahami kurikulum dan menganalisisnya. Kajian kurikulum perlu dilakukan untuk menyesuaikan materi isi dengan kompetensi dasar.
- Menentukan judul buku yang akan ditulis. Judul buku biasanya disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan disusun.
- Merancang outline. Rancangan outline tersebut diperlukan agar isi buku mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan untuk mencapai suatu kompetensi yang diinginkan.
- Mengumpulkan berbagai macam referensi yang sesuai. Referensi yang dimuat harus relevan dan terkini. Seperti buku, majalah, jurnal penelitian.
- Menulis buku teks dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia pembaca.
- Mengevaluasi hasil tulisan dapat dilakukan dengan cara membaca ulang. Jika ada kesalahan dapat langsung diperbaiki.
- Memperbaiki tulisan menjadi tahap akhir, hal ini dilakukan demi hasil yang memuaskan untuk para pembaca.
Berdasarkan beberapa rujukan yang telah dipaparkan di atas, diketahui bahwa langkah-langkah penyusunan modul memiliki beragam versi dan variasi. Penulis lebih cenderung menggunakan pendapat yang dikemukan oleh Prastowo. Hal tersebut dikarenakan langkah-langkah yang dijelaskan lebih efektif serta efisien.
Belum ada Komentar untuk "Langkah-Langkah Penyusunan Buku Teks"
Posting Komentar