Cara Mengobati Penyakit Gudik/Cengkreng/Skabies

Penyakit Gudik atau Cengkreng adalah penyakit yang populer dikalangan santri yang tidak menjaga kebersihan, penyakit ini biasanya menyerang sela-sela tangan, ketiak, sela-sela pantat hingga selangkangan paha. Ada cara khusus menyembuhkan Penyakit Gudik/Cengkreng, namun sebelum membahasnya lebih lanjut, diuraikan terlebih dahulu apa itu penyakit Gudik/Cengkreng secara medis.

Penyakit Gudik/Cengkreng secara medis dikenal dengan sebutan “Skabies”. Menurut Widodo (2013:312) Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabei. Penyakit skabies sering disebut kutu badan, penyakit ini juga mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia, dan sebaliknya.
Apa itu tungau (mite) Sarcoptes scabei ? , ia adalah jenis hewan yang sangat kecil, berbentuk bundar dan mempunyai empat pasang kaki. Dua pasang kaki di bagian anterior menonjol keluar melewati batas badan, dua pasang kaki bagian posterior tidak melewati batas badan. Hewan ini tidak bisa dilihat dengan mata biasa, harus dengan menggunakan Mikroskop karena saking kecilnya. Berikut ini tampilan hewan Tungau (mite) Sarcoptes Scabei.
Tungau (mite) Sarcoptes Scabei
Menurut Sucipto (2011:130) Cara kerja dari hewan tungau (mite) Sarcoptes scabei adalah dengan cara mencakar dan menghisap dengan tangkainya. Alat penghisap pada kaki berguna untuk membantu saat berjalan di kulit maupun di terowongan kulit yang dibuatnya. Rusaknya kulit oleh hewan ini yang kemudian membuat infeksi dan timbulnya penyakit gudik/cengkreng/skabies.

Penyebab Penyakit Gudik/Cengkreng

Selain disebabkan karena hewan tungau (mite) Sarcoptes scabei, penyakit ini datang karena hewan tersebut merasa badan calon penderitanya kotor, yang disebabkan karena kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan yang lembab, dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung.

Cara Penularan Penyakit Gudik/Cengkreng

Skabies adalah jenis penyakit menular, menurut  Djuanda (2007: 123) penularan skabies melalui dua cara, yaitu:

Kontak langsung, yaitu melalui kulit. Misalnya bersalaman dengan penderita, tidur bersama penderita skabies, berhubungan seksual.

Kontak tidak langsung, yaitu melalui perantara. Misalnya karena bergantian pakaian,
handuk, sprei, bantal, dan lain-lain.

Memahami penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa penularan Skabies amat cepat terjadi di lingkungan pesantren, karena kebiasaan di Pesantren diantaranya bersentuhan kulit, tidur bersama dan bergantian memakai pakaian dan handuk.

Cara Mengobati Gudik/Cengkreng

Pengobatan skabies dapat dilakukan dengan  mandi dengan air yang sudah dilarutkan bubuk DDT (Diclboro Diphenyl Trichloroetan). Selain itu menjaga kebersihan dengan mandi secara teratur setiap hari perlu dilakukan. Semua pakaian seperti sprei, dan handuk yang digunakan harus dicuci secara teratur dan bila perlu direndam dengan air panas (Widodo, 2013: 315).

Menurut Djuanda (2007: 124) pengobatan lain yaitu dengan mengolesi salep yang mempunyai daya miticid baik dari zat kimia organic maupun non organik seperti (1) Belerang endap (sulfur presipitatum) (2) Emulsi benzil-benzoas (20-25%) (3) Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan atau gammexane) (4) Krotamiton (5) Permetrin (6) Ivermektin.

Belum ada Komentar untuk "Cara Mengobati Penyakit Gudik/Cengkreng/Skabies"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel