Asal-Usul Nyimas Gandasari
Senin, 04 November 2019
Tulis Komentar
Nyimas Gandasari adalah tokoh wanita yang kisahnya diceritakan dalam banyak naskah Kesultanan Cirebon, tokoh Nyimas Gandasri dikemudian hari menjadi terkenal karena beliau merupakan Panglima Perang Kesultanan Cirebon satu-satunya dari kalangan wanita serta juga menjadi pendiri desa Panguragan Cirebon.
Nyimas Gandasari menjadi piatu sejak bayi, bahkan ibunya meninggal mana kala ia belum diberi nama, kondisi yang secaman itu membuat Pangeran Walangsungsang tersentuh hatinya, beliaupun akhirnya mengangkat bayi Gandasari sebagai anak angkatnya serta membawanya ke Cirebon.
Nyimas Gandasari menjadi piatu sejak bayi, bahkan ibunya meninggal mana kala ia belum diberi nama, kondisi yang secaman itu membuat Pangeran Walangsungsang tersentuh hatinya, beliaupun akhirnya mengangkat bayi Gandasari sebagai anak angkatnya serta membawanya ke Cirebon.
Pertemauan Pangeran Walangsungsang dengan bayi Gandasari didahului oleh kisah perjalanan Pangeran Walangsungsang bersama adik perempuannya Rara Santang ke tanah Suci untuk melakukan Ibadah Haji.
Pada saat melakukan Ibadah Haji, Rara Santang rupanya berjodoh dengan penguasa Mesir sehingga keduanya kemudian menikah. Pernikahan Rara Santang dengan penguasa Mesir menyebabkan Pangeran Walangsungsang pulang ke Jawa tanpa ditemani adiknya.
Baca Juga: Nyimas Gandasari Perawan Sunti Nan Sakti
Setelah turut menyaksikan pernikahan adiknya, Pangeran Walangsungsang kemudian melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pulau Jawa menyebarkan ajaran agama Islam yang ia dapat selama di tanah suci.
Pada saat melakukan Ibadah Haji, Rara Santang rupanya berjodoh dengan penguasa Mesir sehingga keduanya kemudian menikah. Pernikahan Rara Santang dengan penguasa Mesir menyebabkan Pangeran Walangsungsang pulang ke Jawa tanpa ditemani adiknya.
Baca Juga: Nyimas Gandasari Perawan Sunti Nan Sakti
Setelah turut menyaksikan pernikahan adiknya, Pangeran Walangsungsang kemudian melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pulau Jawa menyebarkan ajaran agama Islam yang ia dapat selama di tanah suci.
Perjalanan pulang Pangeran Walangsungsang ke pulau Jawa tidak secara langusng, melainkan terlebih dahulu mampir di pulau Sumatra.
Manakala Pangeran Walangsungsang singgah di Kesultanan Samudra Pasai kondisi negeri itu sedang dihantam wabah penyakit, bahkan Sultan serta permaisuri Pasai sedang terkena penyakit.
Manakala Pangeran Walangsungsang singgah di Kesultanan Samudra Pasai kondisi negeri itu sedang dihantam wabah penyakit, bahkan Sultan serta permaisuri Pasai sedang terkena penyakit.
Sebagai seseorang yang dianugerahi kelebihan dalam mengobati penyakit Pangeran Walangsungsang akhirnya memberanikan diri untuk mengobati penyakit sang Raja.
Setelah melakukan pengobatan, penyakit Sultan Pasai sembuh, bahkan wabah penyakit yang menyerang Pasai dapat ditemukan penangkalnya.
Meskipun Sultan Pasai berhail diselamatkan, akan tetapi Istrinya yang mengandung 9 bulan wafat diterjang penyakit, meskipun begitu bayi dalam kandungan tersebut berhasil diselamatkan, bayi itu berjenis kelamin perempuan.
Meskipun Sultan Pasai berhail diselamatkan, akan tetapi Istrinya yang mengandung 9 bulan wafat diterjang penyakit, meskipun begitu bayi dalam kandungan tersebut berhasil diselamatkan, bayi itu berjenis kelamin perempuan.
Bayi yang ditinggal wafat Ibunya itu selalu menangis, akan tetapi ketika di timang-timang oleh Pangeran Walangsungsang bayi itu menjadi tenang.
Jasa Pangeran Walangsugsang yang turut menyembuhkan penyakit Sultan Pasai mengantarkannya menjadi tamu kehormatan di Pasai, lebih-lebih ketika Sultan Pasai mengetahui jika Pangeran Walangsungsang merupakan anak Raja Kerajaan Sunda.
Dari Pasai Pangeran Walangsungsang melanjutkan perjalanann pulang ke Jawa, tapi perjalanan kali ini ditemani oleh bayi wanita anak Sultan Pasai yang ditinggal wafat oleh ibunya.
Jasa Pangeran Walangsugsang yang turut menyembuhkan penyakit Sultan Pasai mengantarkannya menjadi tamu kehormatan di Pasai, lebih-lebih ketika Sultan Pasai mengetahui jika Pangeran Walangsungsang merupakan anak Raja Kerajaan Sunda.
Dari Pasai Pangeran Walangsungsang melanjutkan perjalanann pulang ke Jawa, tapi perjalanan kali ini ditemani oleh bayi wanita anak Sultan Pasai yang ditinggal wafat oleh ibunya.
Bayi itu diserahkan pada Pangeran Walangsungsang agar di asuh dan didik menjadi orang yang berguna. Kelak bayi wanita anak Sultan Pasai itu dikenal dengan nama Nyimas Gandasari atau Nyimas Panguragan.
Baca Juga: Nyimas Gandasari Bersuamikan Arya Wiralodra
Penulis : Bung FeiBaca Juga: Nyimas Gandasari Bersuamikan Arya Wiralodra
Editor : Sejarah Cirebon
Belum ada Komentar untuk "Asal-Usul Nyimas Gandasari"
Posting Komentar