Rumus Current Ratio (CR)

Rumus Current Ratio pada dasarnya adalah bagain dari salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa menghadapi kesulitan. Semakin besar current ratio menunjukan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, termasuk didalamnya kewajiban membayar dividen kas yang terhutang.

Ditinjau dari pengertiannya  current ratio menurut Kasmir (2012:134) adalah “rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan". Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo.

Sedangkan menurut Sutrsino (2012:247) yang dimaksud dengan Current Ratio adalah "informasi tentang kemampuan dari aktiva lancar untuk menutup hutang lancar. Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, serta aktiva lainnya. Sedangkan hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, serta hutang lainnya yang segera harus dibayar”.

Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar 1:1 atau 100% berarti aktiva lancar dapat menutupi seluruh hutang lancar. Jadi, dikatakan sehat jika rasionya berada di atas 1 atau di atas 100%. Artinya aktiva lancar haruslah jauh di atas jumlah hutang lancar (Harahap, 2010:301).

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa unsur-unsur yang mempengaruhi nilai current ratio adalah aktiva lancar dan hutang jangka pendek.

Dalam hal ini aktiva lancar terdiri dari uang kas dan juga surat-surat berharga antara lain surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang dan pasar modal. Di lain pihak hutang jangka pendek dapat berupa hutang pada pihak ketiga (bank atau kreditur lainnya).

Rasio lancar mengukur kemampuan aktiva lancar membayar hutang lancar. Aktiva lancar biasanya terdiri dari kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Hutang lancar terdiri dari hutang dagang, wesel bayar jangka pendek, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, pajak yang belum dibayar (accued) dan biaya-biaya yang belum dibayar (accrued) lainnya (terutama upah).

Rumus untuk menghitung rasio lancar atau Current Ratio adalah sebagai berikut:
Ditinjau dari rumusnya, maka dapat dipahami bahwa rumus CR dapat mudah diaplikasikan oleh siapapaun.

Contoh: 

Jika dalam laporan keuangan perusahaan diketahui bahwa:
Aktiva Lancar sebesar Rp. 3000
Hutang Lancar sebesar Rp. 7000

Maka cara menghitungnya adalah, 3.000 dikali (x) 100 dibagi (/) 7000, maka hasilnya sebesar = 42,86. Jadi CR dari perusahaan yang dimaksud adalah “42,86

1 Komentar untuk "Rumus Current Ratio (CR)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel