Singasari Bubar
Jumat, 17 Januari 2020
Tulis Komentar
Singasari bubar karena pemberontakan Jayakatwang, akan tetapi pangkal dari bubarnya Singasari sebetulnya bukan karena itu, melainkan karena tarian politik yang dimainkan oleh salah satu pejabat tinggi Singasari yang dipecat oleh Raja Kertanegara. Pemecatan yang dilakukan Raja membuat gelap mata, sehingga yang bersangkutan rela membocorkan kelemahan pertahanan negara kepada sekelompok pejuang Pro Kemerdekaan Kediri.
Singasari bubar pada tahun 1292 M, akibat serangan brutal yang dilakukan pejuang Pro Kemerdekaan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang, seorang Adipati Gelang-Gelang turunan dari mendiang Raja Kediri terakhir.
Pejabat tinggi Singasari yang menjadi pangkal dari bubarnya Kerajaan Singasari adalah Aria Wiraraja. Menurut Pararaton, Aria Wiraraja mempunyai nama kecil Banyak Wide, ia sendiri dikisahkan sebagai anak tertua dari seorang yang bernama Nangka. Menurut Hidayat sebagaimana yang disebutkan dalam bukunya Sejarah Lumajang, bahwa banyak Wide lahir di Nangkaan, Ranu Pakis, Klakah, Lumajang Jawa Timur.
Aria Wiraraja dikisahkan sebagai pejabat Singasari yang mengemban jabatan “Demung” suatu jabatan bergengsi yang tugasnya sebagai kepercayaan dan penasehat Raja. Akan tetapi selepas Raja Kertanegara mengangkat Demung yang lain, kiprah Aria Wiraraja sedikit demi sedikit tersingkir.
Bahkan diantara keduanaya terlibat konflik pemikiran sehingga akhirnya Kertanegara memecat Aria Wiraraja dari jabatan Demung dan menjadikannya sebagai Adipati Sumenep di Pulau Madura.
Bagi Aria Wiraraja, pemecatan dirinya dari jabatan bergengsi untuk kemudian dijadikan sebagai Adipati di daerah terpencil yang jauh dari Ibu Kota Kerajaan membuatnya merasa sakit hati, ia merasa dibuang oleh Raja, padahal disisi lain ia merasa Kejayaan Singasari tidak terlepas dari kiprahnya ketika menjadi seorang penasehat Raja. Pada tahap selanjutnya rasa sakit hati Aria Wiraraja terhadap Rajanya membuat ia gelap mata, sehingga ia berencana menghancurkan Singasari.
Dalam rangka menghancurkan Singsari, Aria Wiraraja membocorkan kelemahan kerajaan pada orang-orang yang diidentifikasi masih mempunyai semangat untuk memerdekaan dan mendirikan ulang Kerajaan Kediri yang dahulu dihancurkan oleh Ken Arok.
Orang yang dianggap dapat menghancurkan Singasari oleh Aria Wiraraja adalah Jayakatwang, sebab bagaimanapun Jayakatwang adalah seseorang yang memiliki darah para Raja Kediri. Selain itu Jayakatwang dianggap memapu mengemban pemeberontakan karena Keadipatian Gelang-Gelang merupakan Keadipatian Kaya yang cukup untuk melumat Singsari yang sedang ditinggal sebagaian besar tentara kerajaannya.
Pada akhirnya, bocoran kelemahan pertahanan Singsari yang dikabarkan kepada Jayakatwang oleh Aria Wiraraja membuat Singasari menemui ajalnya. Singsari diserang dari segala penjuru oleh para pejuang yang menghendaki Kerajaan Kediri bangkit lagi.
Begitulah pangkal bubarnya Singsari, sebabnya karena tarian politik pejabat tinggi Kerajaan yang tak terima dipecat dari kedudukannya. Dikemudian hari agaknya Aria Wiraraja merasa menyesal dengan bubarnya Singasari, sehingga dilain kesempatan ia menghasut Raden Wijaya, salah satu menantu Kertanegara yang lolos dari maut untuk membrontak dan menghancurkan Kerajaan Kediri yang baru saja didirikan ulang oleh Jayakatwang.
Singasari bubar pada tahun 1292 M, akibat serangan brutal yang dilakukan pejuang Pro Kemerdekaan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang, seorang Adipati Gelang-Gelang turunan dari mendiang Raja Kediri terakhir.
Pejabat tinggi Singasari yang menjadi pangkal dari bubarnya Kerajaan Singasari adalah Aria Wiraraja. Menurut Pararaton, Aria Wiraraja mempunyai nama kecil Banyak Wide, ia sendiri dikisahkan sebagai anak tertua dari seorang yang bernama Nangka. Menurut Hidayat sebagaimana yang disebutkan dalam bukunya Sejarah Lumajang, bahwa banyak Wide lahir di Nangkaan, Ranu Pakis, Klakah, Lumajang Jawa Timur.
Aria Wiraraja dikisahkan sebagai pejabat Singasari yang mengemban jabatan “Demung” suatu jabatan bergengsi yang tugasnya sebagai kepercayaan dan penasehat Raja. Akan tetapi selepas Raja Kertanegara mengangkat Demung yang lain, kiprah Aria Wiraraja sedikit demi sedikit tersingkir.
Bahkan diantara keduanaya terlibat konflik pemikiran sehingga akhirnya Kertanegara memecat Aria Wiraraja dari jabatan Demung dan menjadikannya sebagai Adipati Sumenep di Pulau Madura.
Bagi Aria Wiraraja, pemecatan dirinya dari jabatan bergengsi untuk kemudian dijadikan sebagai Adipati di daerah terpencil yang jauh dari Ibu Kota Kerajaan membuatnya merasa sakit hati, ia merasa dibuang oleh Raja, padahal disisi lain ia merasa Kejayaan Singasari tidak terlepas dari kiprahnya ketika menjadi seorang penasehat Raja. Pada tahap selanjutnya rasa sakit hati Aria Wiraraja terhadap Rajanya membuat ia gelap mata, sehingga ia berencana menghancurkan Singasari.
Dalam rangka menghancurkan Singsari, Aria Wiraraja membocorkan kelemahan kerajaan pada orang-orang yang diidentifikasi masih mempunyai semangat untuk memerdekaan dan mendirikan ulang Kerajaan Kediri yang dahulu dihancurkan oleh Ken Arok.
Orang yang dianggap dapat menghancurkan Singasari oleh Aria Wiraraja adalah Jayakatwang, sebab bagaimanapun Jayakatwang adalah seseorang yang memiliki darah para Raja Kediri. Selain itu Jayakatwang dianggap memapu mengemban pemeberontakan karena Keadipatian Gelang-Gelang merupakan Keadipatian Kaya yang cukup untuk melumat Singsari yang sedang ditinggal sebagaian besar tentara kerajaannya.
Pada akhirnya, bocoran kelemahan pertahanan Singsari yang dikabarkan kepada Jayakatwang oleh Aria Wiraraja membuat Singasari menemui ajalnya. Singsari diserang dari segala penjuru oleh para pejuang yang menghendaki Kerajaan Kediri bangkit lagi.
Begitulah pangkal bubarnya Singsari, sebabnya karena tarian politik pejabat tinggi Kerajaan yang tak terima dipecat dari kedudukannya. Dikemudian hari agaknya Aria Wiraraja merasa menyesal dengan bubarnya Singasari, sehingga dilain kesempatan ia menghasut Raden Wijaya, salah satu menantu Kertanegara yang lolos dari maut untuk membrontak dan menghancurkan Kerajaan Kediri yang baru saja didirikan ulang oleh Jayakatwang.
Belum ada Komentar untuk "Singasari Bubar"
Posting Komentar