Sultan Bolkiah V Belajar Bertani Ke Jawa
Minggu, 27 Januari 2019
Tulis Komentar
Sultan Bolkiah V adalah Sultan Brunei yang bertahta pada 1485-1524, beliau merupakan Sultan terbesar dalam sejarah Kesultanan Brunei, sebab pada masa pemerintahannya Brunei mencapai puncak kejayaan, wilayah kekuasannya meliputi keseluruhan pulau Borneo, pulau Sulu Filipina, Sulawesi ,Palawan, Bayakan, Mindoro, Bonbon hingga Seludang.
Selain dikenal sebagai Sultan terhebat dalam sejarah Brunei, Sultan ini juga dikenal dengan julukan “Nahkoda Ragam” karena kegemarannya mengembara untuk mencari beragam pengetahun dengan berlayar.
Sultan Bolkiah V, mulanya bernama Pangeran Muda Bolkiah, beliau merupakan anak Sultan Brunei ke IV yang bernama Sultan Sulaiman, setelah sultan Sulaiman meninggal maka pangeran muda Bolkiah menaiki tahta menjadi Sultan Brunei yang kelima bergelar Sultan Bolkiah V (1485-1524), sementara angka V yang disandingkan pada Bolkiah merupakan penanda bahwa ia sebagai Raja Ke V yang menganut Islam dari dinasti kerajaan Brunei.
Dimasa pemerintahan Sultan Bolkiah V, Brunei menjadi Kerajaan yang masyhur di Nusantara, kemasyhuran Brunei dalam masa pemerintahan Sultan ini disebabkan keberhasilannya dalam memperluas wilayah kekuasaan.
Meskipun wilayah kekuasaannya luas, Sultan Bolkiah V dikisahkan tidak puas dengan capaiannya, sebab menurutnya ia belum dapat memakmurkan rakyatnya. Oleh karena itu Sultan kemudian memerintahkan para mentrinya, untuk memikirkan rancangan baru untuk memajukan kesultanan.
Selanjutnya sultan Bolkiah V belayar mencari pengetahuan dan pengalaman, apa- apa yang ia dapatkan sewaktu berlayar dikasihkan kepada mentrinya untuk dikaji. Jika terdapat kesesuain tehadap rakyat Brunei, sebarkanlah bagi kemakmuran rakyat dan kesultanan Brunei.
Suatu ketika Sultan Bolkiah berlayar ke Jawa, beliau menurunkan jangkarnya di kepulauan Jawa, ia mendengar cerita bahwa Jawa terkenal dengan kekayaan buminya, sekalipun Brunei namanya terkenal tetapi sangat terbelakang dalam masalah pertanian dengan Jawa masa itu.
Ketika Bolkiah mendarat di pulau Jawa ia melihat ladang- ladang hijau, ditumbuhi padi. Bahkan beras merupakan bahan makanan dan hasil bumi paling pokok di Asia Tenggra dan abad ke-15, padi sudah menjadi tanaman yang disukai di mana saja bisa tumbuh dengan baik.
Dengan melihat itu semua ia sadar bahwa padi sangat berarti bagi masyarakat Jawa apalagi bagi masyarakat Brunei. Dari sinilah orang Jawa dibawa ke Brunei untuk mengajarkan rakyat Brunei menanam padi untuk kemakmuran rakyatnya. Nama daerah itu ialah Distrik Jerudung, hingga sekarang daerah tersebut terkenal sebagai daerah penghasil padi dan tanaman pangannya.
Baca Juga: Sejarah Brunei Darussalam
Daftar Pusataka
[1] Yura Salim."Ririsej Brunei Darussalam” Bandar Sri Begawan: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, 2002. h 45-46
[2] Anthony Reid. “Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680”. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1992. h 23
[3] Ahmad Ibrahim, DKK.”Islam di Asia Tenggara “Perkembangan kontemporer”: LP3ES 1990. h 388-389.
Selain dikenal sebagai Sultan terhebat dalam sejarah Brunei, Sultan ini juga dikenal dengan julukan “Nahkoda Ragam” karena kegemarannya mengembara untuk mencari beragam pengetahun dengan berlayar.
Sultan Bolkiah V, mulanya bernama Pangeran Muda Bolkiah, beliau merupakan anak Sultan Brunei ke IV yang bernama Sultan Sulaiman, setelah sultan Sulaiman meninggal maka pangeran muda Bolkiah menaiki tahta menjadi Sultan Brunei yang kelima bergelar Sultan Bolkiah V (1485-1524), sementara angka V yang disandingkan pada Bolkiah merupakan penanda bahwa ia sebagai Raja Ke V yang menganut Islam dari dinasti kerajaan Brunei.
Dimasa pemerintahan Sultan Bolkiah V, Brunei menjadi Kerajaan yang masyhur di Nusantara, kemasyhuran Brunei dalam masa pemerintahan Sultan ini disebabkan keberhasilannya dalam memperluas wilayah kekuasaan.
Meskipun wilayah kekuasaannya luas, Sultan Bolkiah V dikisahkan tidak puas dengan capaiannya, sebab menurutnya ia belum dapat memakmurkan rakyatnya. Oleh karena itu Sultan kemudian memerintahkan para mentrinya, untuk memikirkan rancangan baru untuk memajukan kesultanan.
Selanjutnya sultan Bolkiah V belayar mencari pengetahuan dan pengalaman, apa- apa yang ia dapatkan sewaktu berlayar dikasihkan kepada mentrinya untuk dikaji. Jika terdapat kesesuain tehadap rakyat Brunei, sebarkanlah bagi kemakmuran rakyat dan kesultanan Brunei.
Suatu ketika Sultan Bolkiah berlayar ke Jawa, beliau menurunkan jangkarnya di kepulauan Jawa, ia mendengar cerita bahwa Jawa terkenal dengan kekayaan buminya, sekalipun Brunei namanya terkenal tetapi sangat terbelakang dalam masalah pertanian dengan Jawa masa itu.
Makam Sultan Bolkiah V Brunei |
Dengan melihat itu semua ia sadar bahwa padi sangat berarti bagi masyarakat Jawa apalagi bagi masyarakat Brunei. Dari sinilah orang Jawa dibawa ke Brunei untuk mengajarkan rakyat Brunei menanam padi untuk kemakmuran rakyatnya. Nama daerah itu ialah Distrik Jerudung, hingga sekarang daerah tersebut terkenal sebagai daerah penghasil padi dan tanaman pangannya.
Baca Juga: Sejarah Brunei Darussalam
Daftar Pusataka
[1] Yura Salim."Ririsej Brunei Darussalam” Bandar Sri Begawan: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, 2002. h 45-46
[2] Anthony Reid. “Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680”. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1992. h 23
[3] Ahmad Ibrahim, DKK.”Islam di Asia Tenggara “Perkembangan kontemporer”: LP3ES 1990. h 388-389.
Belum ada Komentar untuk "Sultan Bolkiah V Belajar Bertani Ke Jawa"
Posting Komentar