Perang Kuningan VS Sumedang Dalam Catatan Babad Dermayu
Rabu, 30 Mei 2018
Tulis Komentar
Kisah mengenai Peperangan antara Kuningan Vs Sumedang tercatat dalam naskah Dermayu, dalam naskah ini dikisahkan mengenai keterlibatan Dermayu (Indramayu) dalam medan pertempuran, Sumedang bersektu dengan Indramayu, sementara Kuningan bersekutu dengan Ciamis (Galuh).
Baca Juga: Ratu Harisbaya, Si Cantik Pemantik Perang Cirebon Vs Sumedang
Riwayat mengenai kisah peperangan ini ditutup dengan kisah perkawinan antara puteri Raja Sumedang Larang Dengan Wiralodra, selain menikahkan putrinya dengan Adipati Indramayu, Raja Sumedang juga meyerahkan seluruh daerah kekuasaanya di pesisir utara pulau jawa, termasuk didalamnya wilayah Kandanghaur kepada menantunya Wiralodra.
Kisah peperangan tersebut terjadi ketika Indramayu dikepalai oleh Raden Wirapati yang bergelar Wiralodra II. Keterlibatan Indramayu dalam peperangan yang menggemparkan itu dimulai dari terdesaknya Sumedang ketika mendapatkan gempuran dari Kuningan yang bersekutu dengan Galuh.
Baca Juga: Sejarah Keadipatian Indramayu, Masa Pendirian, Kejayaan dan Kemundurannya
Dalam Babad Dermayu juga disebutkan bahwa, dalam rangka melakukan serangan ke Kerajaan Sumedang Larang, Kuningan bersama Galuh menggunakan tentara dedemit yang tak kasat mata, sehingga pada akhirnya tentara Sumedang dalam pertempuran demi pertempuran melawan Kuningan pada mulanya mengalami kekalahan. Oleh sebab itu Raja Sumedang meminta bantuan ke Indramayu.
Wiralodra dikisahkan kemudian bersedia membantu Raja Sumedang, ia membawa serta keponakannya yang bernama Raden Waringin Anom untuk membantu Sumedang. Raden Waringin Anom dikisahkan merupakan anak dari Nyi Ayu Inten, adik Wiralodra II, sementara suaminya adalah Raden Werdinata, sejenis dedemit yang menguasi Kerajaan Jin Pulomas.
Baca Juga: Silislah Arya Wiralodra Bupati Indramayu
Berkat jasa Raden Waringin Anom inilah, pasukan dedemit yang dikirmkan Kuningan untuk mengacaukan Sumedang ditumpas olehnya, barulah setelah pasukan tak kasat mata dari pihak Kuningan dan Galuh telah ditaklukan, peperangan kemudian menjadi seimbang, bahkan Sumedang kemudian berhasil mengusir tentara Kuningan dan Galuh yang sebelumnya telah masuk dalam wilayah Sumedang.
Perang pun kemudian dikisahkan berakhir. Setelah itu, atas wujud terimakasih Raja Sumedang terhadap Indramayu, ia kemudian menikahkan anaknya dengan Wiralodra, serta memberikan hadiah padanya berupa wilayah pesisir Pantai Sumedang Larang kedalam wilayah kekuasaan Indramayu. Maka semenjak itu wilayah Pesisir pantai Sumedang, yang kini dikenali dengan nama Lelea, Kandanghaur dan sekitarnya masuk dalam kekuasaan Indramayu.
Daftar Bacaan.
[1] Perpustakaan Nasional RI. 2011. Babad Dermayu. Jakarta:Perpusnas
[2] Tarmadi, Didi. 2011. Sejarah Indramayu.Bandung: Richard Hanafi Pustaka. Hlm 43-52
Baca Juga: Ratu Harisbaya, Si Cantik Pemantik Perang Cirebon Vs Sumedang
Riwayat mengenai kisah peperangan ini ditutup dengan kisah perkawinan antara puteri Raja Sumedang Larang Dengan Wiralodra, selain menikahkan putrinya dengan Adipati Indramayu, Raja Sumedang juga meyerahkan seluruh daerah kekuasaanya di pesisir utara pulau jawa, termasuk didalamnya wilayah Kandanghaur kepada menantunya Wiralodra.
Kisah peperangan tersebut terjadi ketika Indramayu dikepalai oleh Raden Wirapati yang bergelar Wiralodra II. Keterlibatan Indramayu dalam peperangan yang menggemparkan itu dimulai dari terdesaknya Sumedang ketika mendapatkan gempuran dari Kuningan yang bersekutu dengan Galuh.
Baca Juga: Sejarah Keadipatian Indramayu, Masa Pendirian, Kejayaan dan Kemundurannya
Dalam Babad Dermayu juga disebutkan bahwa, dalam rangka melakukan serangan ke Kerajaan Sumedang Larang, Kuningan bersama Galuh menggunakan tentara dedemit yang tak kasat mata, sehingga pada akhirnya tentara Sumedang dalam pertempuran demi pertempuran melawan Kuningan pada mulanya mengalami kekalahan. Oleh sebab itu Raja Sumedang meminta bantuan ke Indramayu.
Wiralodra dikisahkan kemudian bersedia membantu Raja Sumedang, ia membawa serta keponakannya yang bernama Raden Waringin Anom untuk membantu Sumedang. Raden Waringin Anom dikisahkan merupakan anak dari Nyi Ayu Inten, adik Wiralodra II, sementara suaminya adalah Raden Werdinata, sejenis dedemit yang menguasi Kerajaan Jin Pulomas.
Baca Juga: Silislah Arya Wiralodra Bupati Indramayu
Berkat jasa Raden Waringin Anom inilah, pasukan dedemit yang dikirmkan Kuningan untuk mengacaukan Sumedang ditumpas olehnya, barulah setelah pasukan tak kasat mata dari pihak Kuningan dan Galuh telah ditaklukan, peperangan kemudian menjadi seimbang, bahkan Sumedang kemudian berhasil mengusir tentara Kuningan dan Galuh yang sebelumnya telah masuk dalam wilayah Sumedang.
Perang pun kemudian dikisahkan berakhir. Setelah itu, atas wujud terimakasih Raja Sumedang terhadap Indramayu, ia kemudian menikahkan anaknya dengan Wiralodra, serta memberikan hadiah padanya berupa wilayah pesisir Pantai Sumedang Larang kedalam wilayah kekuasaan Indramayu. Maka semenjak itu wilayah Pesisir pantai Sumedang, yang kini dikenali dengan nama Lelea, Kandanghaur dan sekitarnya masuk dalam kekuasaan Indramayu.
Daftar Bacaan.
[1] Perpustakaan Nasional RI. 2011. Babad Dermayu. Jakarta:Perpusnas
[2] Tarmadi, Didi. 2011. Sejarah Indramayu.Bandung: Richard Hanafi Pustaka. Hlm 43-52
Belum ada Komentar untuk "Perang Kuningan VS Sumedang Dalam Catatan Babad Dermayu"
Posting Komentar