Pengertian Literasi Fisik, Tujuan Serta Manfaatnya

Pengertian Literasi Fisik-Literasi fisik di deskripsikan dalam artian memperluas pandangan dari UNESCO sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menginterprestasi, menciptakan, merespon secara efektif dan mengkomunikasikan menggunakan dimensi ketubuhan manusia dalam cakupan luas situasi dan konteks (Corbin, 2016, hlm. 15). 

Literasi fisik secara konsep ialah universal yang dapat diterapkan pada setiap individu tanpa memandang usia atau kemampuan fisik mereka. Definisi singkat literasi jasmani menjelaskan sesuai dengan anugerah setiap individu yang diberikan oleh Tuhan, maka literasi jasmani dapat digambarkan sebagai motivasi, kepercayaan diri, kompetensi fisik, pengetahuan dan pemahaman untuk mempertahankan aktivitas fisik sepanjang proses menjalani kehidupan (Longmuir ddk, 2018, hlm.171). 

Literasi fisik memiliki fokus pada pengembangan kompetensi fisik seperti keterampilan gerakan dasar (FMS), pengembangan motorik, kecepatan lari dan exergames (Edwards dkk, 2017, hlm. 123). 

Selain itu, literasi fisik memiliki tujuan yang dijalankan oleh guru dalam pengembangannya dan harus memilik beberapa aspek, yaitu ;  hubungan (misalnya siswa/guru, peer-to-peer), pendidikan sekolah (misalnya penciptaan peluang, diferensiasi, penilaian), kemampuan fisik (misalnya pengetahuan, Olahraga, dan permainan), pemecahan masalah (yaitu strategi, keterampilan kompleks, pengambilan keputusan), kepercayaan diri (yaitu identitas, motivasi) dan di luar sekolah (yaitu kesempatan) Kerangka kerja ini untuk mengatasi dan berhasil tantangan termotivasi dan terhubung. Hubungan sangat penting dalam mempromosikan literasi fisik, karena anak-anak perlu merasa aman, diterima, dan terlibat (Castelli dkk., 2015, hlm. 159). 

Berdasarkan penjelasan di atas dapatlah dipahami bahwa yang dimaksud dengan literasi fisik adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menginterprestasi, menciptakan, merespon secara efektif dan mengkomunikasikan menggunakan dimensi ketubuhan manusia.

Tujuan Literasi Fisik

Physical Literacy atau melek jasmaniah merupakan fondasi bagi individu yang digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan maupun dalam upaya meraih keunggulan kinerja. Individu yang literal atau melek secara jasmaniah akan bergerak dengan percaya diri dan kompeten diantara urutan luas kondisi dan peluang aktivitas fisik, termasuk aktivitas diberbagai medan gerak antara lain di tanah, salju, air dan udara (Widodo, 2018, hlm. 56). 

Menurut ahli lainnya, menyatakan bahwa literasi jasmani (Physical Literacy) memiliki tujuan meningkatkan kemampuan untuk mengerakkan badan secara percaya diri selama beraktivitas fisik, memilih gaya hidup sehat  dan memperaktikan variasi keterampilan olah raga di sekolah, rumah atau dikomonitasnya (Permana & Habibie, 2020, hlm. 222).

Perkembangan literasi jasmani semakin diakui keberadaanya sebagai konsep matang untuk perkembangan olahraga Pendidikan. Hingga muncul International Physical Literacy Association (IPLA) yang mengemukakan statement consensus yang terdiri beberapa pakar ahli keolahragaan (Andriyani & Sriwijaya, 2014, hlm. 664). 

IPLA mendefinisikan (International Physical Literacy Association, 2015), yaitu terdapat empat elemen literasi yaitu motivasi, kepercayaan diri, kompetensi jasmani, pengetahuan dan pemahaman. Tujuan ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap tingkat pengetahuan literasi fisik anak sehingga guru dapat membantu menentukan kurikulum yang tepat untuk siswa sekolah dasar (Nur & Aprilo, 2021, hlm.147).

Berbagai studi tentang perilaku literasi fisik dalam melakukan aktivitas fisik pada anak-anak dan remaja yang menafsirkan dan mengoperasikan kemampuan fisik dalam hal bawaan dan sifat-sifat yang diperoleh/ dipelajari dari motivasi anak-anak dalam pendidikan jasmani (Chen, 2015, hlm.125). 

Literasi fisik mampu menyajikan model konseptual unik dari keaksaraan fisik yang diamati dan membangun rubrik penilaian yang menjadi dasar protokol penilaian di masa depan yang akan datang (Dudley, 2015, hlm. 236). 

Berdasarkan penjelasan ahli di atas dapat dipahami bahwa tujuan literasi fisik banyak macamnya, akan tetapi yang umum adalah untuk meningkatkan kemampuan untuk mengerakkan badan secara percaya diri selama beraktivitas fisik, memilih gaya hidup sehat  dan memperaktikan variasi keterampilan olah raga.

Manfaat Literasi Fisik

Manfaat literasi fisik adalah melalui salah satu cara untuk mengimplementasikan kemampuan dalam diri seseorang. Studi terbaru menunjukkan bahwa kurikulum PJOK harus melibatkan pendekatan literasi fisik serta keterampilan gerakan dasar dari siswa. Jadi, literasi fisik adalah tujuan yang sangat penting dari pendidikan jasmani. Pengetahuan dan pemahaman terhadap literasi fisik dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran PJOK yang dipelajarinya (Basoglu, 2018). 

Literasi fisik ini tidak bisa terlepas dari peran seorang guru pendidikan jasmani yang memberikan dasar-dasar aktivitas fisik dan pemahaman yang benar tentang aktivitas fisik, sehingga mereka dapat melakukannya dengan mandiri (Nur & Aprilo, 2021, hlm. 1485). 

Namun, belum menemukan hasil terkait dengan faktor komponen kondisi fisik yang dominan mempengaruhinya keterlibatan dalam aktivitas fisik seumur hidup (prilaku), keterlibatan dalam aktivitas fisik seumur hidup mengacu pada individu yang mengambil tanggung jawab pribadi secara melek fisik dengan memilih secara bebas untuk aktif dengan latihan ada olahraga secara teratur .Ini melibatkan prioritas dan mempertahankan keterlibatan dalam berbagai kegiatan yang bermakna dan menantang secara pribadi, sebagai bagian dari menjalankan gaya hidup aktif dan sehat (Mardius, 2021). 

Literasi memberikan informasi serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif seperti gerak dasar tidak dapat dikembangkan secara alami atau melalui permainan bebas saja keterampilan ini perlu dipelajari, dipraktikkan, dan diperkuat lagi agar menjadi semakin matang dan menjadi terbiasa dalam melakukan nya (Sevilla & Azwar, 2019, , hlm.2). 

Manfaat dari literasi fisik tentunya dapat menunjukkan bahwa intervensi keterampilan motorik terdiri dari kegiatan gerakan terencana yang sesuai dengan perkembangan dan instruksional efektif dalam meningkatkan gerakan dasar pada anak-anak untuk sebisa mungkin terbiasa dengan gerakan yang pelajarinya (Haichun , 2015, hlm. 148).

Kedua macam tolak ukur di atas, adalah dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar. menyediakan masalah dan alternatif solusi, memonitor proses belajar dan pembelajaran, merubah strategi ketika siswa sulit mencapai tujuan, berusaha mencapai tujuan kognitif, metakognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa. Namun, yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari keduanya adalah daya serap atau pemahaman siswa kepada pengajaran (Kristin, 2017, hlm. 411).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapatlah dipahami jika tolak ukur dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar. menyediakan masalah dan alternatif solusi, memonitor proses belajar dan pembelajaran, merubah strategi ketika siswa sulit mencapai tujuan, berusaha mencapai tujuan kognitif, metakognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa. Namun, yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari keduanya adalah daya serap atau pemahaman siswa kepada pengajaran.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Literasi Fisik, Tujuan Serta Manfaatnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel