Pengertian, Macam-Macam, Bentuk dan Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Pengertian motivasi kerja diungkapkan oleh beberapa ahli. Menurut Winardi, (2010 : 1), istilah motivasi berasal dari perkataan bahasa latin, yakni movere yang berarti “menggerakkan” (to move). Dengan demikian secara etimologi, motivasi berkaitan dengan hal-hal yang mendorong atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu. 

Harold Koontz dan Heinz Weihrich dalam Ndraha (2013:145) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu pengertian umum yang menggunakan seluruh kelas tentang dorongan, keinginan, kebutuhan, harapan dan kekuatan-kekuatan sejenisnya. Untuk mengatakan bahwa para manajer memotivasi bawahan mereka adalah dengan mengatakan bahwa mereka mengerjakan hal-hal yang mereka harapkan akan memuaskan dorongan dan keinginan ini dan mendorong bawahan untuk bertindak dengan suatu cara yang diinginkan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka diketahui bahwa istilah motif sama artinya dengan kata-kata motive, motif, dorongan, alasan dan lain-lain.  Sementara itu, Sarwoto (2012:167) mengemukakan bahwa secara konkrit motivasi dapat diberikan batasan sebagai proses pemberian motif (penggerakkan) bekerja sebagai karyawan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan-tujuan organisasi secara efisien, memberi motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat kerja dan dorongan kepada orang lain untuk bekerja lebih baik.

Berdasarkan penjelasan para ahli mengenai pengertian motivasi di atas. Dapat dipahami bahwa secara garis besar motivasi setidaknya mengandung tiga komponen utama yakni kebutuhan, motif dan tujuan.

Menurut Vroom dalam Ndraha (2013:147) mengemukakan bahwa: Motivasi adalah produk tiga faktor, Valence (V), menunjukan seberapa kuat keinginan seseorang untuk memperoleh suatu reward, misalnya jika hal yang paling didambakan oleh seseorang pada suatu saat promosi, maka itu berarti baginya promosi menduduki valensi tertinggi; Expectancy (E), menunjukkan kemungkinan keberhasilan kerja (performance probability). Probability itu bergerak dari 0 (nol, tiada harapan) ke 1 (satu, penuh harapan). Instrumentality (I), menunjukkan kemungkinan diterimanya reward jika pekerjaan berhasil.

Menurut Atkinson (dalam Zenzen, 2010:14) mengemukakan pendapatnya tentang motivasi sebagai berikut:

Kekuatan motivasi itu, menurut Atkinson adalah suatu fungsi dari tiga variabel yang dijelaskan sebagai berikut : Motivasi = f (motif x pengharapan x insentif). Istilah tersebut berarti sama dengan : Motif menunjukkan kecenderungan yang umum dari individu untuk mendorong pemuasan kebutuhan. Ia mewakili kepentingan tentang pemenuhan kebutuhan.Pengharapan adalah kalkulasi subyektif tentang kemungkinan tindakan tertentu yang akan berhasil dalam memuaskan kebutuhan (mencapai tujuan).Insentif adalah kalkulasi subyektif tentang nilai pengharapan bagi pencapaian tujuan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah keseluruhan fungsi dari motif, pengharapan, insentif yang dapat menimbulkan suatu kekuatan berupa dorongan kerja bagi seseorang sehingga tujuan organisasi tercapai secara efektif.

Motivasi Kerja

Macam-Macam Motivasi Kerja

Menurut Wina Sanjaya (2008: 256) bahwa motivasi dapat dibedakan yaitu ada yang muncul dari dalam diri individu atau motivasi intrinsik dan ada yang datang dari luar diri yang disebut motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsic. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motiv-motiv yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motiv ini berkembang dengan sendirinya.

Motivasi ekstrinsik. Yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motiv-motiv yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang  dari luar diri individu. Motivasi ekstrinsik ini tidak timbul dan berkembang dengan sendirinya, melainkan selalu berdasarkan interaksi dengan situasi dan sesuatu yang terdapat di luar individu.

Macam-macam motivasi menurut Sardiman A.M (2010: 85-88) adalah. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. Motivasi ini terbagi menjadi dua: Motiv-motiv bawaan, adalah motiv yang dibawa sejak lahir, Motiv ini sudah ada tanpa dipelajari. Misalnya dorongan untuk makan, minum, dan dorongan untuk bekerja. Motiv-motiv yang dipelajari, maksudnya motiv yang timbul karena dipelajari. Misalnya dorongan untuk belajar ilmu pengetahuan.

Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodwort dan Marquis. Kedua ahli ini menggolongkan motivasi menjadi tiga macam, yaitu:Motiv organis, meliputi kebutuhan untuk makan, minum, bernafas, seksual, dan kebutuhan untuk istirahat. Motiv-motiv darurat. Yang termasuk dalam jenis Motiv ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, dan untuk memburu. Motiv-motiv objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motivasi jasmaniah dan rohaniah.

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refleks, instink otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu kemauan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapatlah dipahami bahawa pada umumnya motivasi secara macam atau jenisnya digolongkan menjadaidaua bagian utama yaitu motivasi yang datang dalam diri seseorang dan motivasi yang datang disebabkan oleh pengaruh orang lain. Begitupun dengan motivasi kerja karyawan tentu motivasinya datang ada kalanya dari diri sendiri dan dorongan pihak lain.

Bentuk Motivasi Kerja

Menurut Ranupandojo dan Husnan (2013:78) terdapat beberapa bentuk motivasi yang dapat diterapkan dalam lingkungan kerja, yaitu :

Teguran atau Kritik. Menegur berarti mengingatkan bila seseorang tidak mencapai standar agar dia dapat mencoba kembali mencapai standar tersebut. Di dalam menegur, seorang motivator harus dapat memperlihatkan kesalahan apa yang terjadi, memiliki cukup fakta dan disertai perasaan sang motivator, apakah marah, tersinggung ataupun frustrasi. 

Amarah. Amarah adalah emosi yang digunakan oleh pembicara-pembicara untuk memukau pendengarnya. Amarah seorang jenderal digunakan untuk membangkitkan kemarahan seluruh tentaranya untuk membangkitkan semangat juang seluruh tentaranya. Amarah seorang manajer untuk menegaskan kembali standar keunggulan mutu perusahaan.

Tantangan. Adalah target yang tidak mustahil untuk dilakukan dengan melihat keterbatasan-keterbatasan yang ada. Tantangan yang realistis mampu membangkitkan antusiasme dari staff atau tim untuk memberikan performa terbaik yang semakin baik lagi.

Kecacatan Tubuh : Di dalam buku-buku banyak yang mengisahkan orang-orang cacat yang berhasil berjaya di bidangnya. Sebagai contoh Andrea Bocelli, penyanyi suara tenor yang sangat terkenal meskipun tidak dapat melihat. Setelah memperoleh keberhasilan, mereka tidak tinggal diam tetapi selalu memotivasi orang lain apalagi yang mengalami cacat tubuh untuk terus berusaha mencapai keberhasilan dan tidak selalu melihat kekurangan yang mereka miliki.

Kepercayaan dan Tanggung jawab. Secara umum, beberapa orang akan terpengaruh untuk berusaha jika diberikan tanggung jawab karena tanggung jawab adalah wujud otoritas yang membuat perubahan atau mengambil keputusan. Lebih jauh lagi, memberikan tanggung jawab berarti memberikan kesempatan kepada seseorang untuk membuktikan kemampuannya.

Materi. Memberikan materi adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Materi dapat berupa gaji yang pantas, fasilitas, kendaraan, rumah.

Ranupandojo dan Hasnan (2013:4), motivasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu “motivasi positif dan motivasi negatif”.

Motivasi Positif : Motivasi positif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang diinginkan. Cara yang dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan pegawai dengan menggunakan motivasi positif adalah dengan pemberian insentif. Adanya pemberian insentif ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu :

Material Insentif : Material insentif adalah semua daya dorong atau perangsang yang diberikan kepada pegawai yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya gaji, tunjangan, hadian dan sebagainya.

Nonmaterial Insentif. Nonmaterial insentif adalah segala jenis daya dorong atau perangsang yang diberikan kepada pegawai yang tidak dinilai dengan uang. Beberapa hal yang termasuk didalamnya antara lain pemberian fasilitas, pemberian penghargaan, pendidikan dan pelatihan, penempatan yang tepat, kondisi kerja yang baik, pimpinan yang adil dan bijaksana, kesempatan untuk maju.

Motivasi Negatif. Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang kurang baik. Karena disertai pemaksaan, ancaman, misalnya menakuti dengan penurunan pangkat,pemotongan gaji, dan sebagainya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Sabna (2011:28) mengatakan bahwa, “motivasi kerja yang merupakan suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik situasi kerja”. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

Karakteristik Individu. Sabna (2011:28) mendefinisikan, “karakteristik individu sebagai minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke dalam situasi kerja”. Dengan demikian dapat diketahui bahwa karakteristik individu meliputi minat dan sikap terhadap dirinya, pekerjaannya dan kebutuhan yang diinginkannya.

Menurut Notoatmodjo (2013:84) pengertian minat adalah “sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional”. Minat seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan kesesuaian seseorang dengan pekerjaannya.

Menurut Azwar (2015:39) “sikap adalah sebagai suatu reaksi atau perasaan mendukung (favoravle) dan perasaan tidak mendukung (unfavorable)”. Dapat dikatakan pula bahwa sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa reaksi tertutup terhadap stimulus tertentu.

Karakteristik Pekerjaan. Suatu pekerjaan yang intrinsik memuaskan akan lebih memotivasi kebanyakan orang, dari pekerjaan yang tidak memuaskan. Menurut Herzberg ada dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang di dalam pekerjaannya. Rangkaian kondisi yang pertama disebut faktor penyebab kepuasan, sedangkan yang kedua disebut faktor penyebab ketidakpuasan.

Faktor penyebab kepuasan menyangkut pencapaian hasil, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan. Penyebab kepuasan ini berkaitan dengan sifat pekerjaan dan imbalan yang dihasilkan langsung dari prestasi tugas pekerjaan. 

Sedangkan faktor penyebab ketidakpuasan meliputi faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja dan kebijakan perusahaan, di mana faktor ini timbul disebabkan oleh hubungan seseorang dengan lingkungan organisasi (suasana pekerjaan) di mana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Karakteristik Situasi Kerja. Faktor karakteristik situasi kerja terdiri dari dua hal yaitu lingkungan terdekat dan tindakan organisasi sebagai satu kesatuan. Motivasi kerja merupakan persoalan umum pada setiap unit kerja, baik itu berhubungan kepuasan kerja, kesetiaan ataupun ketenangan bekerja, dan disiplin kerja. As’ad (2013:96) mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi kerja adalah :

Faktor hubungan antar pegawai, antara lain: (a) hubungan antara manajer dengan pegawai, (b) faktor fisik dan kondisi kerja, (c) hubungan sosial di antara pegawai, (d) sugesti dari teman sekerja, (e) emosi dan situasi kerja.

Faktor individual, yaitu yang berhubungan dengan sikap orang terhadap pekerjaannya, umur orang sewaktu bekerja, dan jenis kelamin.

Faktor luar (extern), yang berhubungan dengan keadaan keluarga pegawai, rekreasi, pendidikan (training, up grading dan sebagainya).

Berdasarkan penjelasan di atas dapatlah dipahami bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seorang karyawan dalam bekeraja secara garis besar digolongkan menjadi tiga macam yaitu individu pekerjanya sendiri, jenis pekerjaan dan situasi dari tempat kerja yang bersangkutan. Ketiga faktor tersebut itulah yang kemudian dapat mempengahuri motivasi kinerja seorang karyawan dalam bekerja. 

Belum ada Komentar untuk " Pengertian, Macam-Macam, Bentuk dan Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel