Sejarah Berdirinya Taliban
Sejarah Taliban tidak lepas dari kemuakan kaum santri di Afganistan terhadap para penguasa di negerinya dan para Mujahidin palsu proxy Amerika dan Uni Soviet yang telah menyengsarakan rakyat.
Selain itu, asal-usul para pendiri Taliban yang berasal dari suku mayoritas di Afganistan membuat Taliban mendapatkan dukungan rakyat, sehingga Taliban akhirnya dapat merebut kekuasan dan membentuk pemerintahan pada tahun 1996.
Namun, pemerintahan yang dijalankan Taliban tidak berjalan lama, sebab pada tahun 2001, Amerika Srikat menjajah Afganistan dan menggulingkan pemerintahan yang dijalankan oleh Taliban.
Selepas 20 tahun lamanya Amerika menjajah dan mendirikan pemerintahan boneka di Afganistan, Taliban berhasil merebut kembali kekuasaan pada 15 Agustus 2021 setelah berperang selama lebih dari dua Minggu.
Taliban, secara bahasa berasal dari kata bahasa Arab “Thalibun” yang mempunyai arti “Siswa”, namun siswa yang dimaksudkan adalah siswa-siswa Islam yang biasa mengkaji ilmu-ilmu agama Islam di Madrasah atupun Pesantren yang ada di negara itu, khusunya di Provinsi Kandahar. Dalam masyarakat Indonesia siswa/murid semacam itu dikenal dengan istilah “Santri”.
Munculnya Gerakan Taliban
Pada masa pemerintahan Presiden Burhanuddin Rabbani, Afghanistan masih dilanda gelombang kekacauan. Ketidak-stabilan sosial kemudian muncul dengan maraknya kejahatan jalanan yang dikomandoi oleh para mafia lokal. Hal ini serta merta dikarenakan tidak ada stabilitas politik yang dapat mengontrol.
Siapapun yang memiliki sensitifitas keagamaan akan prihatin dan tergerak jika melihat kondisi penyimpangan sosial di Afghanistan saat itu.
Mullah Muhammad Omar menjadi salah satu orang yang prihatin, dan segera memulai gerakannya dalam misi pemberantasan kejahatan tersebut. Ia mengajak para pelajar madrasah untuk melawan kejahatan yang ada di Afghanistan tersebut.
Mullah Muhammad Omar merupakan tokoh dari suku Pashtun, yaitu suku terbesar di Afganistan, ia juga merupakan seorang guru di Madrasah Sang-i-Hisar di Maiwand (Provinsi Kandahar Utara). Ia dilahirkan di daerah pedesaan Afghanistan yang konservatif, dari keluarga miskin.
Sedari muda Mullah Muhammad Omar sebetulnya adalah orang yang turut memprjuangkan negaranya agar merdeka dari penjajahan Soviet sehingga ia terjun menjadi Mujahidin melawan Soviet dan pemerintahan boneka bentukan Soviet di Afganistan, namun ia merasa kecewa, karena selepas Soviet berhasil di usir, Pemerintah dan Para Mujahidin rupanya saling berebut kekuasaan dan tetap tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat, sehingga kala itu Afganistan dipenuhi mafia obat-obatan terlarang, para pejabat korup yang menjadi kaki tangan barat (USA).
Mullah Muhammad Omar juga kecewa, karena selepas tumbangnya Soviet dan komunisnya di Afganistan, ternyata hukum Islam belum diterapkan di Afghanistan.
Sementara di sisi lain, aparat pemerintah baru yang dibentuk ternyata korup, mereka gemar menumpuk kekayaan serta mengesampingkan kemanan dan ketertiban negara, sehingga menyebabkan terjadinya tindak kejahatan, seperti pemerkosaan, penjualan opium dan tindak kejahatan lainnya, masa ini Afganistan dilanda kekacauan sosial.
September 1994 Mullah Muhammad Omar bersama 50 pelajar, mendirikan sebuah gerakan yang diberi nama Taliban.
Gerakan tersebut berisi pelajar agama dari daerah Pasthun di Afghanistan timur dan selatan yang dididik di madrasah-madrasah Islam tradisional di Pakistan. Dalam beberapa bulan saja, sekitar 15.000 pelajar (kebanyakan dari pengungsi Afghanistan) dari madrasah-madrasah di Pakistan bergabung dengan Taliban.
Mullah Muhammad Omar & Bendera Taliban |
Perjuangan Taliban merebut Kekuasaan
Pada 3 Novermber 1994, Taliban melakukan serangan mendadak terhadap Kandahar dan menaklukkannya. Sebelum 4 Januari 1995, Taliban dapat menguasai 12 provinsi Afghanistan.
Milisi (Mujahidin yang tergabung dalam Mafia Opium) yang mengendalikan wilayah-wilayah tersebut seringkali menyerah tanpa perlawanan.
Mullah Muhamad Omar merupakan mantan komandan militer dan seorang guru madrasah. Pada tahap-tahap ini, Taliban terkenal karena mereka dapat memberantas korupsi, mengekang pelanggaran hukum serta menjadikan jalan dan lingkungan relatif aman.
Pada Januari 1995, Taliban sudah mampu menyatukan dan mengontrol bagian selatan Afghanistan. Ini berarti Kabul sudah di depan mata. Kesuksesan yang gemilang tersebut membuat Taliban membesarkan target gerakannya.
Para pelajar madrasah yang dipimpin Mullah ‘Umar ini mula-mula sukses mengawal Afghanistan lewat operasi-operasi militernya dengan misi mengamankan Afghanistan dari kejahatan dan kemungkaran (degradasi moral). Setelah itu, Taliban kemudian mengubah visi politik mereka menjadi sebuah kekuatan yang melakukan misi menerapkan hukum Islam di Afghanistan.
Untuk melaksanakan visi dan misi politik tersebut, Taliban harus menaklukkan dua kekuatan besar utama di Afghanistan yakni Presiden Rabbani dan gerakan Mujahidin Hizb Islami dibawah pimpinan Hikmatyar beserta para loyalisnya masing-masing.
Pada akhir bulan Januari 1995, terjadi pertempuran terbuka antara Taliban dan Hizb Islami yang merupakan kelompok Hikmatyar di selatan Kabul.
Pertempuran tersebut dimenangkan oleh Taliban, akibatnya kubu Hikmatyar mengalami kerugian serta mengurangi inventaris peralatan militernya, termasuk sejumlah 20 tank tempur.
Pada akhir bulan September 1996, Taliban menyerbu Kabul, dalam peristiwa itu Taliban dapat memenangkan pertempuran dan mengambil alih Ibu Kota Afganistan dari tangan pemerintah Presiden Rabbani.
Setelah Taliban menguasai Kabul, Mullah Muhammad Omar menjadi pemimpin Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban. Kemudian Omar menginstruksikan untuk membentuk pemerintahan sementara yang beranggotakan enam orang dalam dekrit khusus yang dikeluarkan dari markas Taliban di Kandahar.
Dibentuknya pemerintahan itu juga menandakan tumbangnya pemerintahan Rabbani secara sah melalui kudeta dan dimulailah periode transisi yang dilanjutkan pemerintahan Taliban.
Pemerintahan Taliban di Afganistan
Selepas menguasai Kabul, maka pada 26 September 1996 pasukan Taliban membentuk pemerintahan di Afghanistan. Pemerintahan tersebut diberi nama Imarah Islam Afghanistan dengan pemimpin tertinggi Mullah Muhammad Omar dan perdana menteri Mohammad Rabbani Akhund Rabbani.
Para menteri kabinet dan wakilnya merupakan para mullah dengan pendidikan madrasah. Beberapa dari mereka merupakan seorang komandan militer yang siap meninggalkan pos administrasi mereka untuk berperang ketika dibutuhkan. Di tingkat pemerintahan, birokrat banyak di isi orang orang dari suku Pashtun.
Pemerintahan Taliban di Afghanistan hanya diakui oleh Pakistan, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, danntidak diakui oleh PBB.
Daftar Bacaan
[1]Amin Saikal. (1999). Bagaimana Taliban Menjadi Sebuah Kekuatan Militer, dalam William Maley, Taliban dan Multi Konflik di Afghanistan, terj. Samson Rahman. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
[2] Ahmed Rashid. (2000). Taliban Militant Islam, Oil and Fundamentalism in Central Asia, (London: Yale University Press
Belum ada Komentar untuk " Sejarah Berdirinya Taliban"
Posting Komentar