Teks Ulasan (Komplit), Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Kaidah

Pengertian Teks Ulasan

Banyak istilah yang digunakan dalam menyebut teks ulasan. Ada yang menyebutkan teks ulasan dengan resensi, timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, atau bedah buku. Istilah-istilah tersebut bisa dipakai. Hanya saja, pada umumnya istilah yang paling populer untuk menyebut teks ulasan adalah resensi. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian teks ulasan.

Pardiyono (2007: 313) menyatakan teks ulasan adalah teks yang berisi pemberian kritik, evaluasi, atau melakukan review terhadap karya cipta intelektual. Teks ini bertujuan untuk memberikan kritikan, hasil evaluasi, atas suatu karya ilmiah, buku, atau karya seni. Isinya menimbang atau menilai sebuah karya yang dikarang atau dicipta orang lain.

Skene (2014: 1) berpendapat bahwa teks ulasan tidak hanya sekadar ringkasan yang sederhana atau simpel, teks ulasan adalah sebuah analisis dan evaluasi dari sebuah buku, artikel, atau media lainnya. Dalam menulis sebuah teks ulasan yang baik, seseorang perlu memahami materi dan harus mengetahui cara menganalisis materi tersebut dengan evaluasi yang pas. Teks ulasan dihasilkan dari sebuah analisis mengenai latar, waktu, tempat, serta karakter sebuah karya seperti buku, novel , berita, laporan, atau dongeng.

Menurut Widjono (2005: 273) ulasan merupakan penilaian yang menyajikan kualitas sebuah karya, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kekurangan. Pandangan mengenai sebuah karya diulas menurut sudut pandang penulis. Ulasan tersebut menjadikan suatu karya menjadi bernilai di masyarakat.

Pandangan tersebut diperkuat oleh Kosasih (2014: 203) bahwa teks ulasan memiliki fungsi untuk membahas berbagai pandangan mengenai suatu objek, isu, ataupun masalah tertentu. Pandangan yang diberikan oleh penulis mengenai suatu karya disajikan dari berbagai sisi atau sudut pandang. Sudut pandang tersebut dapat berupa ajakan kepada khalayak untuk menikmati karya tersebut, atau mengabaikannnya.

Seperti yang dipaparkan oleh Romli (2009: 76) bahwa penulis ulasan harus memiliki tujuan dalam membuat ulasan buku. Misalnya, mengajak atau melarang khalayak untuk membaca buku itu karena penting bagi perbaikan karya tersebut. Hal tersebut akan menjadi kritikan atau pujian terhadap suatu karya.

Penulis dapat menyimpulkan dari beberapa pendapat di atas, bahwa teks ulasan adalah kegiatan menilai sebuah karya yang dikarang orang lain. Kegiatan tersebut menghasilkan suatu tulisan yang bertujuan untuk mengulas, menimbang, dan menilai karya. Karya yang dinilai dalam tulisan tersebut meliputi buku, film, novel, cerpen, dan semacamnya. Oleh sebab itu, dalam menulis teks ulasan harus jujur dan paham terhadap isi buku atau tulisan yang analisisnya.

Ciri-ciri Teks Ulasan 

Ciri-ciri dalam sebuah teks diperlukan agar pembaca dapat membedakan antara satu teks dan teks yang lain. Begitupun dengan teks ulasan. Menurut Arifin dan Tasai (2009: 236) ciri-ciri teks ulasan atau resensi tulisan yang mengemukakan pandangan dan pendapat mengenai suatu karya yang diulas. Jadi pandangan mengenai karya tersebut dipaparkan sesuai dengan pandangan si penulis.

Sementara itu Kosasih (2014: 209),  mengungkapkan bahwa ciri  teks ulasan adalah memiliki sifat argumentatif, karena dalam teks ulasan banyak dijumpai pernyataan berupa pendapat yang ditunjang oleh fakta yang berfungsi sebagai penjelas. Dengan adanya fakta sebagai penjelas, teks ulasan tersebut akan membuat pembaca menjadi percaya diri.

Selain ciri-ciri sebagaimana yang telah dipaparkan di atas teks ulasan juga  mempunyai ciri-ciri menurut Tim Edukatif (2013: 59) sebagai berikut.

  1. Menggunakan kata-kata yang menggunakan sudut pandang 
  2. Menggunakan kata-kata yang menyatakan persetujuan atau penolakan terhadap karya atau benda yang diulas. Sikap persetujuan atau penolakan tersebut disertai dengan alasan dan bukti pendukung yang kuat sehingga bisa diterima oleh pembaca. Selain itu, teks ulasan ditandai dengan penggunaan kata-kata sifat, seperti menarik, layak, berhasil, atau sebaliknya. Hal ini untuk mendukung sikap persetujuan atau penolakan. 

Berdasarkan pemaparan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri teks ulasan yakni teks itu berisi pendapat, pernyataan, penilaian yang suatu karya, baik karyanya itu sendiri maupun cara pengemasannya.

Struktur Teks Ulasan

Teks ulasan memiliki struktur yang harus dipahami. Sama dengan teks pada umumnya struktur ini memudahkan penulis dalam menentukan bagian dalam teks, menjadikan teks lebih tersusun dan mudah dipahami. Dalam menulis teks ulasan harus menggunakan struktur penulisan yang sesuai dengan susunan yang sudah ditentukan, jika tidak memakai struktur teks ulasan yang sesuai maka belum dapat dikatakan sebagai teks ulasan.

Menurut Kosasih (2014: 206) struktur teks ulasan terdiri dari tiga pembahasan, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

  1. Pendahuluan, yakni berupa pengenalan drama/film yang akan diulas. Di dalam contoh disebutkan informasi tentang waktu dan tempat pementasan serta para pemainnya. Pada judul ulasan, disebutkan judul drama/film serta pengarangnya.
  2. Sinopsis, berisi ringkasan isi drama/film dari awal hingga selesai.
  3. Analisis unsur-unsur drama/film, yang meliputi unsur perwatakan, setting, dialog, alur, properti, akting para pemain, dan tema. Pada bagian ini dikemukakan argumen-argumen beserta fakta-fakta pendukung yang memperkuat argumen, termasuk penilaian dan rekomendasi tentang film/drama.
Berdasarkan pendapat di atas dapatlah dipahami bahwa struktur teks ulasan menurut Kosasih terdiri dari tiga tahap pembahasan yaitu pendahuluan, sinopsis dan analisis. Pendahuluan untuk memperkenalkan objek yang akan diulas, sinopsis merupakan objek inti ulasan sementara analisis adalah hasil dari pengamatan objek yang akan diulas.
Adapun menurut Romli (2006: 78) struktur teks ulasan sebagai berikut.
  1. Pendahuluan. Pendahuluan berisi mengenai informasi objektif atau identitas buku. Meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, dan jumlah halaman.
  2. Isi. Bagian isi memuat ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentang latar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut. Diulas pula tentang gaya penulisannya.
  3. Penutup. Pada bagian ini dinilai bobot kualitas isi buku tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan dan kekurangan buku, memberikan kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya menyangkut masalah cover, editing, serta judul. Lalu memberi pertimbangan kepada pembaca mengenai perlu atau tidak karya tersebut untuk dinikmati.
Berdasarkan pendapat di atas dapatlah dipahami bahwa struktur teks ulasan menurut Romli terdiri dari tiga macam pembahasan yaitu pendahuluan, ulasan tentang tema atau judul dan penutup. Pendahuluan untuk memperkenalkan objek yang akan diulas, ulasan judul adalah ulasan mengenai judul dari objek yang akan dibuatkan teks ulasannya, sementara penutup didalamnya berisikan mengenai hasil dari analisis objek yang dibuatkan teks ulasannya.

Baik Kosasih maupun Romli pada dasarnya berpendapat bahwa struktur teks ulasan di dalamnya terdiri dari tiga komponen, meskipun keduanya berbeda dalam menyebutkan komponen-komponen struktur teks ulasan, akan tetapi secara umum sama, yaitu pendahuluan, isi yang mencakup sinopsis atau bahasan tentang tema atau judul, kemudian yang terakhir penutup yang di dalamnya memaparkan hasil analisis setelah melalui pemahaman, penghayatan dan pengidentifikasian terhadap objek yang diulas.

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Pendapat mengenai kaidah kebahasaan teks ulasan dipaparkan oleh Arifin dan Tasai (2009: 238) bahwa bahasa pada resensi/ulasan hendaklah bahasa yang denotatif karena akan menyajikan fakta secara ilmiah dan objektif. Resensi/ulasan harus menerapkan kaidah EBI (Ejaan Bahasa Indonesia), diksi harus tepat, penggunaan kalimat efektif, dan paragrap yang padu, dan penalaran logis.

Widjono (2005: 276) mengatakan bahwa bahasa yang dipakai dalam teks ulasan mempertimbangkan bahasa yang mudah dipahami dan cara penyampaiannya yang komunikatif merupakan hal yang perlu disampaikan kepada pembaca.

Gaya bahasa merupakan ciri penulisan yang dapat dinikmati oleh pembaca, hal ini menjadi penting karena dapat memotivasi pembaca kepada suatu karya tulis. Variasi bahasa (tinggi, menengah, dan rendah), tingkat keresmian gaya bahasa (mulia, menengah, dan rendah) dapat memberikan kesegaran terhadap pembaca. Penggunaan kata denotatif lebih tepat digunakan dalam penulisan yang berisi informasi ilmiah.

Sedangkan menurut Kosasih (2014: 208) kaidah teks ulasan banyak menggunakan kata sifat sebagai bentuk pendapat dan penilaian unsur-unsur film/drama. Teks ulasan merupakan karangan yang berisi argumen-argumen penulis. Oleh karenanya, dalam suatu teks ulasan banyak dijumpai pernyataan yang berupa pendapat, yang tentunya ditunjang oleh fakta.

Berdasarkan pendapat di atas dapatlah dipahami bahwa yang dimaksud dengan kaidah kebahasan teks ulasan merupakan suatu aturan penulisan untuk menyusun teks ulasan. Kaidah penulisan perlu dipatuhi agar hasil penulisan teks tersebut dapat disampaikan dengan baik dan benar.

Unsur kebahasaan yang menjadi ciri teks ulasan yakni antara lain,  menggunakan kata sifat sikap seperti senang, lembut, teladan, nakal, dan lainnya, menggunakan majas metafora seperti hubungan darah, hati yang lembut, mengiris hati, mengharumkan, dan lainnya.

Fitur kebahasaan tersebut menandai teks ulasan berbeda dengan teks lainnya. Dalam penulisan teks ulasan penulis harus menggunakan kaidah penulisan yang tepat atau menggunakan kaidah kebahasan yang baik agar teks tersebut dihasilkan menjadi sebuah teks yang baik dan tepat. 

Belum ada Komentar untuk "Teks Ulasan (Komplit), Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Kaidah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel