Pengertian Pemberdayaan Masyarakat dan Indikatornya

Istilah ‘pemberdayaan’ dimbil dari bahasa inggris ‘empowerment’, yang berasal dari kata dasar ‘power’ berarti kekuatan atau ‘daya’ dalam bahsa indonesia. 

Empowerment dalam bahasa inggris diterjemahkan sebagai pemberdayaan dalam bahasa indonesia. Maka definisi pemberdayaan dirumuskan sebagai upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan/daya pihak-pihak yang tidak atau kurang berdaya.

Pemberdayaan juga bernakna sebagai upaya distribusi-ulang (reditribusi) kekuatan/daya dari pihak yang memilikinya kepada pihak yang tidak atau kurang memilikinya. Karena itu, pemberdayaan selalu mengandung pengertian:

Pengurangan atau pemindahan daya atau upaya melakukan disempowerment/less empowering pihak-pihak yang memiliki kekuatan/daya.

Penyerahan/penambahan daya kepada pihak-pihak yang diberdayakan (empowerment). Konsep pemberdayaan dapat dikatakan merupakan jawaban atas realitas ketidakberdayaan (disempowerment). Mereka yang tidak berdaya jelas adalah pihak yang tidak memiliki daya atau kehilangan daya. Mereka yang tidak berdaya adalah mereka yang kehilangan kekuatannya.

Secara lebih lengkap suatu pemberdayaan memiliki maksud untuk :  

Pemberdayaan bermakna kedalam, kepada masyarakat berarti suatu usaha untuk mentranspormasikan kesadaran rakyat sekaligus mendekatkan masyarakat dengan akses untuk perbaikan kehidupan mereka. 

Pemberdayaan bermakna keluar sebagai upaya untuk menggerakkan perubahan kebijakan-kebijakan yang selama ini nyata-nyata merugikan masyarakat. Pemberdayaan dalam segi ini bermakna sebagai pengendali yang berbasis pada upaya memperlebar ruang partisipasi rakyat (Pambudi, 2003:54-58). 

Sulistiyani (2004:7) menjelaskan bahwa “Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar daya yang berarti kekuatan atau kemampuan”. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan dimaknai sebagai proses untuk memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan, dan atau pemberian daya, kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. 

Pemberdayaan memerlukan keterlibatan masyarakat secara aktif. dalam konteks pemberdayaan, masyarakat harus diberdayakan untuk merumuskannya sendiri melalui sebuah proses pembangunan konsensus diantara berbagai individu dan kelompok sosial yang memiliki kepentingan dan menanggung resiko langsung (stakeholders) akibat adanya proses atau intervensi pembangunan, baik pembangunan ekonomi, sosial maupun lingkungan fisik. 

Indikator Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat

Dalam beberapa kasus menunjukkan bahwa intervensi pemberdayaan memiliki pengaruh yang nyata terhadap keberdayaan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kegiatan intervensi pemberdayaan dilakukan maka akan semakin meningkatkan tingkat keberdayaannya. Keberhasilan program berarti ketuntasn dalm pelaksanaan program dan ketuntasan dalam proses pembelajaran. 

Keberhasilan sebuah program dibuktikan dengan tercapainya kompetensi yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap atau nilai dalam diri seseorang. 

Untuk mengetahui focus dan tujuan pemberdayaan secara operasional, maka perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan yang dapat menunjukkan seseorang itu berdaya atau tidak. Sehingga ketika sebuah program pemberdayaan 20 sosial diberikan, segenap upaya dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja dari sasaran perubahan yang perlu dioptimalkan.

Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, dan kemampuan kultural politis. Suharto (2005) menyebutkan ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan, yaitu : 

  1. Kekusaan untuk’ power to
  2. Kekuasaan di dalam’ power within
  3. Kekuasaan atas’power over, dan 
  4. Kekuasaan dengan’ power with

Derajat keberdayaan suatu kelompok atau individu dimulai dari yang paling tertinggi, dengan kesadaran atau kemauan dalam meningkatkan kemampuan individu dalam perubahan serta kesempatan dalam mendapatkan akses power to. 

Dengan adanya kesadaran maka diharapkan suatu kelompok dapat meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk berubah power within, mampu menghadapi hambatan yang ada power over serta dapat meningkatkan solidaritas atau tindakan bersama orang lain untuk menghadapi hambatan yang ada power with. 

Dapat direfleksikan bahwa indikator keberhasilan pemberdayaan dilihat dari beberapa aspek yaitu kesadaran, kemauan, keinginan dimana masyarakat dapat melakukan kamauan yang diinginkan, peningkatan kemampuan melalui pengembangan keterampilan, kemudahan akses dalam hal mendapatkan bahan baku, modal, serta pemasaran hasil, kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai hal yang dihadapi, sikap bekerja sama dan kemandirian para pengrajin dalam menjalankan tugaspekerjaannya.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Pemberdayaan Masyarakat dan Indikatornya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel