Pengertian dan Macam-Macam Gaya Bahasa

Pengertian Gaya Bahasa dalam karya sastra diungkapkan oleh banyak ahli, begitupun dengan macam-macam gaya bahasa telah dikelompokan oleh para ahli bahasa.

Pengertian gaya bahasa menurut  Keraf (2006:112) sama halnya dengan style, sementara kata style berasal dari kata bahasa Latin stilus, yang maknanya semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Dahulu keahlian menggunakan alat itu mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempangan tadi. Selanjutnya, keahlian tersebut lambat laun dititik beratkan pada keahlian untuk menulis indah, maka makna style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah.

Selanjutnya, Keraf (2006:113) mengatakan bahwa gaya bahasa sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahsa seca khas yang memperlihatkan jiwa keperbadian pemakai bahasa. Dilihat dari segi bahasa, gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian diberikan padanya.

Sementara menurut Nurgiyantoro (2010:276) style (gaya bahasa) adalah cara pengucapan bahasa dalam prosa, atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan. Berdasarkan pengertian gaya bahasa menurut kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa adalah cara pengarang mengungkapan sesuatu yang akan dikemukan dengan menggunakan bahasa yang khas.

Macam-Macam Gaya Bahasa

Macam-macam gaya bahasa terdiri dari tiga macam, yaitu menurut Keraf (2006:115-127) dilihat dari sudut pandang bahasa atau unsur-unsur bahasa yang digunakan maka gaya bahasa dapat dibedakan berdasarkan titik tolak unsur bahasa yang dipergunakan yaitu : (1) gaya bahasa berdasarkan pilihan kata, yaitu (a) gaya bahasa resmi (b) gaya bahasa tak resmi (c) gaya bahasa percakapan. (2) Gaya bahasa berdasarkan nada, yaitu (a) gaya sederhana (b) gaya mulia dan bertenaga (c) gaya menengah. (3) Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, yaitu (a) klimaks (b) antiklimaks (c) paralelisme (d) antitesis (e) repetisi. (Keraf, 2006:115-127).

Sementara itu, selain didasarkan pada titik tolak unsur bahasa, macam-macam gaya bahasa juga bisa dibagi-bagi macamnya apabila didasarkan pada Struktur Kalimat.

Struktur sebuah kalimat dapat dijadikan landasan untuk menciptakan gaya bahasa. Yang dimaksud dengan struktur kalimat di sini adalaj kalimat bagaimana tempat sebuah unsur kalimat yang di pentingkan dalam kalimat tersebut. Ada kalimat yang bersifat periodik, bila bagian yang terpenting atau gagasan yang mendapat penekan ditempatkan pada akhir kalimat. Ada kalimat yang bersifat kendur, yaitu bila bagian kalimat yang mendapat penekanan ditempatkan pada awal kalimat. Bagian-bagian yang kurang penting atau semakin kurang penting dideretkan sesuadah bagian yang dipentingkan tadi. Dan yang ketiga adalah kalimat berimbang, yaitu kalimat yang mengandung dua kalimat atau lebih yang kedudukanya sama tinggi atau sederajat (Keraf, 2006:124).

Macam-macam gaya bahasa berdasarkan Struktur Kalimat adalah sebagai berikut:

Klimaks

Gaya bahasa klimaks diturunkan dari kalimat yang bersifat periodik. Kalimat adalah semacam gaya bahasa yang menggandung urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari gagasan-gagasan sebelumnya (Keraf, 2006:124).

Antiklimaks

Antiklimaks dihasilkan oleh kalimat yang bersetruktur mengendur. Antiklimaks sebagai gaya bahasa merupakan suatu acuan yang gagasan-gagasannya diurutkan dari yang terpenting berturut-turut ke gagasan yang kurang penting. Antiklimaks sering kurang efektif karena gagasan yang penting ditetapkan pada awal kalimat, sehingga pembaca atau pendengar tidak lagi memberi perhatia pada bagian bagian berikutnya dalam kalimat itu (Keraf, 2006:125).

Paralelisme

Paralelisme adalah semacam gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama bentuk gramatikal yang sama kesejajaran tersebut dapat pupa berbentuk anak kalimat yang bergantung pada sebuah induk kalimat yang sama gaya ini lahir dari struktur kalimat yang berimbang (Keraf, 2006:126).

Antitesis

Antitesis adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan, dengan mempergunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawan, gaya ini timbul dari kalimat berimbang (Keraf, 2006:126)

Repetisi

Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Dalam bagian ini, hanya akan dibicarakan repetisi yang berbentuk kata atau frasa atau klausa. Karena nilainya dianggap tinggi, maka dalam oratori timbullah bermacam-macam variasi repetisi. Repetisi, seperti halnya sengan paralelisme dan antitesis, lahir dari kalimat yang berimbang (Keraf, 2006:127)

Belum ada Komentar untuk "Pengertian dan Macam-Macam Gaya Bahasa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel