Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
Minggu, 28 Juni 2020
Tulis Komentar
Pengertian belajar menurut para ahli berbagai macamnya. Menurut pendapat yang tradisional belajar adalah menambah dan mengumpulkan pengetahuan, sedangkan pendapat yang lebih modern belajar adalah sebagai“ a change in behavior “ atau “ perubahan tingkah laku “.
Menurut Ernest R. Hilgard, seseorang dinyatakan belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia belajar, atau bila kelakuannya berubah, yang mencakup pengamatan, pengenalan, pengertian, keterampilan, perasaan, minat, penghargaan, dan sikap (Nasution, 1992 : 68 ). Jadi belajar tidak hanya mengenal bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi siswa.
Pengertian belajar menurut Indra Jati Sidi ( 2004 : 4 ) adalah “Proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran ( pengetahuan awal ), dan perasaan siswa. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Buktinya, hasil ulangan siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama pula.
Buku Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kurikulum (2004:4) mendefinisikan belajar sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi atau pengalaman. Membangun pemahaman siswa dapat berupa bertanya secara kritis, meminta penjelasan atau menyajikan situasi yang tampak bertentangan dengan pemahaman siswa sehingga siswa terdorong untuk memperbaiki pemahamannya, dengan kata lain guru sebagai fasilitator.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut, "belajar adalah berusaha memahami sesuatu, berusaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan, atau berusaha agar dapat terampil mengerjakan sesuatu"( J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain. 1996:19). Dari pengertian ini, mengartikan belajar sebagai upaya seseorang untuk paham terhadap sesuatu, memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru. Dari pendapat ini dapat diartikan bahwa, belajar adalah sebagai perubahan sikap, pengetahuan , dan kelakuan atau tingkah laku anak didik. Jadi lebih menekankan kepada terjadinya perubahan kepribadian anak didik, disamping yang bersifat pengetahuan.
Perubahan pada kepribadian anak didik tersebut terjadi atas dasar hasil interaksi dengan lingkungannya berupa membaca beberapa buku, mendengarkan sesuatu, berlatih, dan bentuk pengalaman lainnya. Kepribadian mencakup banyak aspek, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, minat, harga diri, watak dan penyesuaian diri. Jadi menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno ( 2010: 5-6 ) mengutip beberapa ahli tentang belajar diantaranya :
Belajar melibatkan guru, siswa /siswa, dan sarana prasarana sekolah yang saling terkait dan berinteraksi. Proses belajar dalam konsep komunikasi merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, dan antara siswa dan sumber belajar. Suatu proses belajar tersebut mampu menimbulkan intensitas proses belajar yang tinggi. Komunikasi yang terjadi harus mampu memberikan kemudahan atau fasilitas bagi siswa untuk melakukan proses belajar secara efektif.
Menurut pendapat John B. Biggs sebagaimana yang dikutip oleh Purwanto (2008:85) mengatakan bahwa learning is a change in organism due to experience which can effect the organism’s behavior, atau belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme( manusia ) yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jadi, dalam pandangan John B. Briggs, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.
Sedangkan menurut Lubis (1998:3) :"Belajar adalah memodifikasi tingkah laku yang disesuaikan dengan proses pertumbuhan sendiri melalu proses penyesuaian diri. Perubahan yang terjadi adalah akibat dari belajar itu dapat berwujud perubahan kebiasaan (habits), perubahan kemampuan (skill'), perubahan sifat-sifat yang tampak pada diri sesorang. Maka dapat dikatakan bahwa manusia itu berkembang dan memjalami perubahan dalam kepribadiannya karena belajar".
Lebih lanjut, John B. Briggs (2008:86) menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apa pun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar. Sebab, sampai batas tertentu, pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan. Mungkin, inilah dasar pemikiran yang mengilhami gagasan everyday learning (belajar sehari-hari).
Menurut James O Whittaker yang dikutip Wasty Soemanto ( 1983 : 98 ) mendefinisikan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa belajar adalah suatu proses usaha untuk memahami sesuatu, untuk memperoleh ilmu pengetahuan ,sikap, dan mendapatkan ketrampilan yang selanjutnya akan melahirkan perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku , dan kemandirian siswa ke arah yang lebih baik untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Menurut Ernest R. Hilgard, seseorang dinyatakan belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia belajar, atau bila kelakuannya berubah, yang mencakup pengamatan, pengenalan, pengertian, keterampilan, perasaan, minat, penghargaan, dan sikap (Nasution, 1992 : 68 ). Jadi belajar tidak hanya mengenal bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi siswa.
Pengertian belajar menurut Indra Jati Sidi ( 2004 : 4 ) adalah “Proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran ( pengetahuan awal ), dan perasaan siswa. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Buktinya, hasil ulangan siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama pula.
Buku Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kurikulum (2004:4) mendefinisikan belajar sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi atau pengalaman. Membangun pemahaman siswa dapat berupa bertanya secara kritis, meminta penjelasan atau menyajikan situasi yang tampak bertentangan dengan pemahaman siswa sehingga siswa terdorong untuk memperbaiki pemahamannya, dengan kata lain guru sebagai fasilitator.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut, "belajar adalah berusaha memahami sesuatu, berusaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan, atau berusaha agar dapat terampil mengerjakan sesuatu"( J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain. 1996:19). Dari pengertian ini, mengartikan belajar sebagai upaya seseorang untuk paham terhadap sesuatu, memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru. Dari pendapat ini dapat diartikan bahwa, belajar adalah sebagai perubahan sikap, pengetahuan , dan kelakuan atau tingkah laku anak didik. Jadi lebih menekankan kepada terjadinya perubahan kepribadian anak didik, disamping yang bersifat pengetahuan.
Perubahan pada kepribadian anak didik tersebut terjadi atas dasar hasil interaksi dengan lingkungannya berupa membaca beberapa buku, mendengarkan sesuatu, berlatih, dan bentuk pengalaman lainnya. Kepribadian mencakup banyak aspek, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, minat, harga diri, watak dan penyesuaian diri. Jadi menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno ( 2010: 5-6 ) mengutip beberapa ahli tentang belajar diantaranya :
- Skinner , mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
- Hilgard dan Bower mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
- C.T. Morgan merumuskan belajar sebagai suatu perubahan yang relatif dalam menerapkan tingkah lakusebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.
- Thursan Hakim mengartikan belajar sebagai suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku.
Belajar melibatkan guru, siswa /siswa, dan sarana prasarana sekolah yang saling terkait dan berinteraksi. Proses belajar dalam konsep komunikasi merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, dan antara siswa dan sumber belajar. Suatu proses belajar tersebut mampu menimbulkan intensitas proses belajar yang tinggi. Komunikasi yang terjadi harus mampu memberikan kemudahan atau fasilitas bagi siswa untuk melakukan proses belajar secara efektif.
Menurut pendapat John B. Biggs sebagaimana yang dikutip oleh Purwanto (2008:85) mengatakan bahwa learning is a change in organism due to experience which can effect the organism’s behavior, atau belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme( manusia ) yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jadi, dalam pandangan John B. Briggs, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.
Sedangkan menurut Lubis (1998:3) :"Belajar adalah memodifikasi tingkah laku yang disesuaikan dengan proses pertumbuhan sendiri melalu proses penyesuaian diri. Perubahan yang terjadi adalah akibat dari belajar itu dapat berwujud perubahan kebiasaan (habits), perubahan kemampuan (skill'), perubahan sifat-sifat yang tampak pada diri sesorang. Maka dapat dikatakan bahwa manusia itu berkembang dan memjalami perubahan dalam kepribadiannya karena belajar".
Lebih lanjut, John B. Briggs (2008:86) menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apa pun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar. Sebab, sampai batas tertentu, pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan. Mungkin, inilah dasar pemikiran yang mengilhami gagasan everyday learning (belajar sehari-hari).
Menurut James O Whittaker yang dikutip Wasty Soemanto ( 1983 : 98 ) mendefinisikan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa belajar adalah suatu proses usaha untuk memahami sesuatu, untuk memperoleh ilmu pengetahuan ,sikap, dan mendapatkan ketrampilan yang selanjutnya akan melahirkan perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku , dan kemandirian siswa ke arah yang lebih baik untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Belajar Menurut Para Ahli"
Posting Komentar