Kata dalam Linguistik
Sabtu, 01 Februari 2020
Tulis Komentar
Kata dalam linguistik adalah sesuatu yang mesti dibahas, karena memang pada prakteknya “kata’ adalah pangkal dari ilmu linguistik itu sendiri. Istilah kata sering kita dengar dan sering kita gunakan. Malah kata kata ini hampir setiap hari dan setiap saat selalu kita gunakan dalam segala kesempatan dan untuk segala keperluan.
Ditinjau dari pengertiannya, kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian; atau kata adalah deretan huruf yang di apit oleh dua buah spasi dan mempunyai satuan deretan huruf yang diapit oleh dua spasi, dan mempunyai satu arti. Dalam kajian bahasa Arab kata dalam bahsa Arab biasanya terdiri dari tiga huruf.
Menurut penganut teori Bloomfield, kata dianggap tidak lagi sebagai satuan lingual; dan menggantinya dengan satuan yang disebut morfem. Mereka membahas morfem ini dari berbagai segi dan pandangan. Batasan kata yang dibuat Bloomfield, yaitu kata adalah satuan bebas kata yang terkecil (a minimal free form) tidak pernah diulas atau dikomentari, seolah-olah batasan itu sudah bersifat final.
Sementara itu, menurut tata bahasa Generatif Transformasi, yang dicetuskan dan dikembangkan oleh Chomsky, menyatakan; kata adalah dasar analisis kalimat, hanya menyajikan kata itu dengan simbol-simbol V (verba), N (nomina), A (ajektiva) dan sebagainya. Hakikat kata secara khusus oleh kelompok Bloomfield dan pengikutnya adalah karena dalam analisis bahasa, mereka melihat hirarki sebagai: fonem, morfem dan kalimat. Berbeda dengan tata bahsa tradisional yang melihat hierarki bahsa sebagai; kata dan kalimat.
Batasan kata dalam buku Linguistik Eropa adalah bahwa kata merupakan kata yang, ke dalam mempunyai susunan fonologis yang stabil dan tidak berubah, dan keluar mempunyai kemungkinan mobilitas di dalam kalimat. Batasan tersebut menyiratkan dua hal. Pertama, bahwa setiap kata mempunyai susunan fonem yang urutannya tetap dan tidak berbah, serta tidak dapat diselipi atau diselang oleh fonem lain. Kedua, setiap kata mempunyai kebebasan berpindah tempatdi dalam kalimat, atau temaptnya dapat diisi atau di gantikan kata lain; atau juga dapat dipisahkan dari kata lainnya.
Menurut Venhar (1978) kata adalah sebagai satuan gramatikal. Bentuk-bentuk kata bahasa indonesia, misalnya, mengajar, diajar, kauajar, terajar dan ajarlah bukanlah lima kata yang berbeda, melainkan lima buah varian kata yang sama.
Ditinjau dari pengertiannya, kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian; atau kata adalah deretan huruf yang di apit oleh dua buah spasi dan mempunyai satuan deretan huruf yang diapit oleh dua spasi, dan mempunyai satu arti. Dalam kajian bahasa Arab kata dalam bahsa Arab biasanya terdiri dari tiga huruf.
Menurut penganut teori Bloomfield, kata dianggap tidak lagi sebagai satuan lingual; dan menggantinya dengan satuan yang disebut morfem. Mereka membahas morfem ini dari berbagai segi dan pandangan. Batasan kata yang dibuat Bloomfield, yaitu kata adalah satuan bebas kata yang terkecil (a minimal free form) tidak pernah diulas atau dikomentari, seolah-olah batasan itu sudah bersifat final.
Sementara itu, menurut tata bahasa Generatif Transformasi, yang dicetuskan dan dikembangkan oleh Chomsky, menyatakan; kata adalah dasar analisis kalimat, hanya menyajikan kata itu dengan simbol-simbol V (verba), N (nomina), A (ajektiva) dan sebagainya. Hakikat kata secara khusus oleh kelompok Bloomfield dan pengikutnya adalah karena dalam analisis bahasa, mereka melihat hirarki sebagai: fonem, morfem dan kalimat. Berbeda dengan tata bahsa tradisional yang melihat hierarki bahsa sebagai; kata dan kalimat.
Batasan kata dalam buku Linguistik Eropa adalah bahwa kata merupakan kata yang, ke dalam mempunyai susunan fonologis yang stabil dan tidak berubah, dan keluar mempunyai kemungkinan mobilitas di dalam kalimat. Batasan tersebut menyiratkan dua hal. Pertama, bahwa setiap kata mempunyai susunan fonem yang urutannya tetap dan tidak berbah, serta tidak dapat diselipi atau diselang oleh fonem lain. Kedua, setiap kata mempunyai kebebasan berpindah tempatdi dalam kalimat, atau temaptnya dapat diisi atau di gantikan kata lain; atau juga dapat dipisahkan dari kata lainnya.
Menurut Venhar (1978) kata adalah sebagai satuan gramatikal. Bentuk-bentuk kata bahasa indonesia, misalnya, mengajar, diajar, kauajar, terajar dan ajarlah bukanlah lima kata yang berbeda, melainkan lima buah varian kata yang sama.
Belum ada Komentar untuk "Kata dalam Linguistik"
Posting Komentar