Presepsi

Pada hakikatnya persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh suatu penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Secara pengertiannya para ahli mendefiniskan berbeda-beda mengenainya.

Presepsi dalam kamus ilmiah adalah pengamatan, penyusunan dorongan-dorongan dalam kesatuan-kesatuan, hal mengetahui, melalui indera, tanggapan (indera) dan daya memahami (Partanto, 2001: 591).

Menurut pendapat Kartono (1984:77) persepsi adalah pengamatan secara global, belum disertai kesadaran, sedang subyek dan obyeknya belum terbedakan satu dari lainya (baru ada proses yang memiliki tanggapan)

Sedangkan menurut Walgito (2003:53), persepsi adalah pengorganisasian, penginterpretasian, terhadap stimulus yang diterima oleh organism atau individu sehingga merupakan aktivitas yang integrated dalam diri.

Sementara itu Menurut Kohlberg (Istaji,2001: 16-17) presepsi masuk dalam ranah penalaran, sementara penalaran sendiri bagian dari moral oleh karena itu ia menyebutnya dengan penalaran moral, sementara ditinjau dari perkembangannya penalaran moral melalui beberapa tahapan perkembangan.

Dari hasil penelitiannya, Kohlberg percaya bahwa seluruh tingkatan dan tahapan-tahapan perkembangan terjadi secara berurutan sesuai dengan usia. Sebelum  usia  9 tahun, penalaran anak menghadapi suatu permasalahan moral dilakukan dengan cara Pra-Konvensional.  Pada  awal masa remaja, penalaran mereka dilakukan secara konvensional, biasanya berada pada tahap tiga, dengan menunjukan ciri-ciri pada tahap 2 dan tahap 4. Pada awal masa dewasa, sejumlah kecil individu berfikir dengan cara Post-Konvensional (Santrock, 2003:442).

Berdasarkan beberapa pengertian presepsi sebagaimana dipaparkan oleh para ahli di atas adalah dapat dimaknai sebagai pandangan atau penalaran seseorang dalam menanggapi suatu hal tertentu yang didasarkan pada anggapan pemikirannya melalui kegiatan melihat dan mengamati, presepsi sendiri dalam tiap-tiap individu dalam menanggapi segala hal akan berbeda-beda sebab presepsi atau penalaran mengenal perkembangan.

Proses Terjadinya Presepsi

Segala sesuatu tentu memiliki prosesnya tersendiri, sebab tidak mungkin adanya sesuatu tanpa ada proses, maka demikian pula dengan timbulnya presepsi dalam diri seseorang, tentu ada prosesnya.
Proses terjadinya persepsi melalui tiga proses yaitu proses fisik, proses fisiologis dan proses psikologis. Proses fisik berupa obyek menimbulkan stimulus, lalu stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses fisiologi berupa stimulus yang diterima oleh indera yang diteruskan oleh oleh saraf sensoris ke otak. Sedangkan proses psikologis berupa proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima.( Travis dkk, 2002,193)

Berdasarkan penjelasan di atas dapatlah kemudian dipahami bahwa proses terjadinya presepsi dalam diri seseorang berhubungan dengan Proses fisik berupa obyek menimbulkan stimulus, lalu stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses fisiologi berupa stimulus yang diterima oleh indera yang diteruskan oleh oleh saraf sensoris ke otak. Sedangkan proses psikologis berupa proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Presepsi

Menurut Siagian (1995:101) ada beberapa hal yang dapat mempengeruhi presepsi seseorang dalam menanggapi suatu hal tertentu, yaitu:

Diri yang Bersagkutan

Apabila seseorang melihat dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihat. Karakteristik individu yang turut berpengaruh antara lain sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan harapan.

Sasaran Presepsi

Sasaran persepsi yang mungkin berupa orang, benda atau peristiwa. Sasaran ini berpengaruh antara persepsi.

Faktor Situasi

Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang artinya bahwa dalam situasi mana persepsi itu timbul perlu mendapatkan perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut berperan dalam menumbuhkan persepsi.

Tidak terlampau jauh dengan pendapat Siagian menurut David Krech dan Richard, (Rahmat, 2000:5-58) menyebutkan bahwa yang mempengaruhi presepsi adalah faktor fungsional, faktor struktural, faktor situasional dan faktor personal. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

Faktor Fungsional

Faktor Fungsional, adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Faktor personal yang menentukan persepsi adalah objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.

Faktor Struktural

Faktor Struktural, adalah faktor yang berasal semata-mata dari sifat. Stimulus fisik efek-efek saraf yang ditimbulkan pada sistem saraf individu.

Faktor Situasional

Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paralinguistik adalah beberapa dari faktor situasional yang mempengaruhi persepsi.

Berdasarkan penjelasan kedua ahli di atas dapatlah dimengerti bahwa  persepsi seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai pengetahuan, keinginan dan pengalaman yang relevan terhadap stimulasi yang dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam menentukan pilihan hidupnya, seperti dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang, situasi, sasaran presepsi dan situasi orang tersebut berada.

Belum ada Komentar untuk "Presepsi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel