Pembaiatan Utsman Bin Affan Menjadi Khalifah
Jumat, 25 Oktober 2019
Tulis Komentar
Utsman Bin Affan adalah Khalifah ketiga dalam Islam, ia menggantikan kedudukan Khalifah Umar Bin Khatab. Utsman selama hidupnya dikenal sebagai sahabat Nabi yang kaya raya. Hartanya beliau habiskan untuk perjuangan Islam. Dikalangan masyarakat Arab Utsman juga dikenal sebagai orang yang sangat dermawan.
Selama hidupnya Ustman juga dekat dengan Nabi, kinerja Khlaifah Ustman hingga kini yang masih dikenang adalah pembukuan al-Quran. Oranng Islam menyebutnya dengan Mushaf Utsmany. Dengan demikian pembukuan Al-Quran yang hingga hari ini dapat dibaca ke tangan umat Islam adalah kinerja Utsman Bin Affan selama menjabat sebagai Khlaifah.
Pembaiatan Utsman menjadi khalifah tidak terlepas dari peristiwa penikaman yang dilakukan Abu Lu'lu seorang budak asal Persia yang dendam terhadap Umar Bin Khatab. Karena sebelum menjadi budak ia sebenarnya orang yang hidup enak dan terpandang di Persia. Akan tetapi selepas kekaisran Persia ditaklukan Umar, Abu Lu'lu hidupnya menjadi budak, dari itulah ia merasa dendam terhadap Umar.
Abu Lu’ Luah menikam Umar pada bulan Zulhijah tahun 13 H ketika Umar sedang menjadi Imam Shalat di Masjid, selepas pristiwa penikaman Umar merasa dirinya telah mendekati ajal, maka Umar memilih panitia 6, untuk memilih khalifah pengganti dirinya, yaitu Ali dan Utsman (dari Bani Abdi Manaf), lalu Abdurrahman dan Sa’ad (keduanya adalah paman Rasulullah saw), Zubair (penolong Rasulullah dan putra bibinya) dan Thalhah bin Ubaidillah. Kemudian besok harinya mengundang lima orang pertama, karena Thalhah saat itu tidak ada. Kemudian Umar menyerahkan kepada mereka bermusyawarah.
Ketika Umar mejelang ajalnya, mengutus seorang kepada Abu Thalhah dan mengumpulkan 50 orang dari kalangan Anshar untuk bergabung dengan Majelis Sura (panitia 6). Setelah diadakan rapat, yang memakan waktu beberapa hari, maka terpilihlah Utsman bin Affan sebagai pengganti Abu Bakar Dengan bai’at Abdurrahman bin Auf (anggota ahlul al Halli wal ‘aqd), maka sahlah pengangkatan Utsman sebagai khalifah dengan disusul oleh bai’at dari para sahabat yang lain.
Selama hidupnya Ustman juga dekat dengan Nabi, kinerja Khlaifah Ustman hingga kini yang masih dikenang adalah pembukuan al-Quran. Oranng Islam menyebutnya dengan Mushaf Utsmany. Dengan demikian pembukuan Al-Quran yang hingga hari ini dapat dibaca ke tangan umat Islam adalah kinerja Utsman Bin Affan selama menjabat sebagai Khlaifah.
Pembaiatan Utsman menjadi khalifah tidak terlepas dari peristiwa penikaman yang dilakukan Abu Lu'lu seorang budak asal Persia yang dendam terhadap Umar Bin Khatab. Karena sebelum menjadi budak ia sebenarnya orang yang hidup enak dan terpandang di Persia. Akan tetapi selepas kekaisran Persia ditaklukan Umar, Abu Lu'lu hidupnya menjadi budak, dari itulah ia merasa dendam terhadap Umar.
Abu Lu’ Luah menikam Umar pada bulan Zulhijah tahun 13 H ketika Umar sedang menjadi Imam Shalat di Masjid, selepas pristiwa penikaman Umar merasa dirinya telah mendekati ajal, maka Umar memilih panitia 6, untuk memilih khalifah pengganti dirinya, yaitu Ali dan Utsman (dari Bani Abdi Manaf), lalu Abdurrahman dan Sa’ad (keduanya adalah paman Rasulullah saw), Zubair (penolong Rasulullah dan putra bibinya) dan Thalhah bin Ubaidillah. Kemudian besok harinya mengundang lima orang pertama, karena Thalhah saat itu tidak ada. Kemudian Umar menyerahkan kepada mereka bermusyawarah.
Ketika Umar mejelang ajalnya, mengutus seorang kepada Abu Thalhah dan mengumpulkan 50 orang dari kalangan Anshar untuk bergabung dengan Majelis Sura (panitia 6). Setelah diadakan rapat, yang memakan waktu beberapa hari, maka terpilihlah Utsman bin Affan sebagai pengganti Abu Bakar Dengan bai’at Abdurrahman bin Auf (anggota ahlul al Halli wal ‘aqd), maka sahlah pengangkatan Utsman sebagai khalifah dengan disusul oleh bai’at dari para sahabat yang lain.
Belum ada Komentar untuk "Pembaiatan Utsman Bin Affan Menjadi Khalifah"
Posting Komentar