Buku Teks Pelajaran

Buku teks pelajaran adalah salah satu media pembelajaran pokok yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran, sebab melalui buku itu guru maupun siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan terarah terstruktur dan juga memahami materi apa yang akan mereka ajarkan atau pelajari.

Pengertian Buku Teks 

Buku adalah informasi berupa tulisan atau gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran dengan segala bentuknya, dan yang biasa ditemukan saat ini adalah berbentuk cetakan dalam media kertas yang dijilid sebagai satu kesatuan.

Pengertian ini sesuai dengan pendapat Sitepu (2012: 1213) yang menyatakan bahwa buku memiliki empat sifat pokok, yaitu ( 1) berisi informasi, (2) informasi itu ditampilkan dalam wujud cetakan, (3) media yang dipergunakan adalah kertas, dan (4) lembaran-lembaran kertas itu dijilid dalam bentuk satu kesatuan.

Pengertian buku teks menurut Tarigan & Tarigan (2009: 13-14) adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menujang suatu pengajaran.

Buku yang digunakan dalam dunia pendidikan tidak hanya untuk sekolah atau pendidikan dasar dan menengah (khususnya di sekolah) saja, tetapi termasuk juga buku perguruan tinggi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 2 tahun 2008 yang dikutip oleh Sitepu (2012: 17), semua buku yang dipergunakan di sekolah masih digolongkan dalam empat kelompok dengan istilah dan pengertian yang berbeda yakni:

  1. Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar atau menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. 
  2. Buku panduan pendidik adalah buku yang memuat prinsip, prosedur, deskripsi materi pokok dan model pembelajaran untuk dipergunakan oleh para pendidik. 
  3. Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi. 
  4. Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengctahuan, teknologi, seni dan budaya secara dalam dan luas. 

Jadi, buku teks pelajaran, baik yang digunakan dalam satuan pendidikan dasar, menengah ataupun perguruan tinggi merupakan acuan wajib yang memuat materi pembelajaran untuk tujuan pendidikan tertentu yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.

Menurut Tarigan & Tarigan (2009: 25) bila ingin hasil pengajaran suatu mata pelajaran yang berkualitas tinggi, buku teks bagi setiap mata pelajaran harus dilengkapi, dibantu dan ditunjang oleh buku pendamping lainnya, seperti buku suplemen (tambahan) bagi buku pokok, buku pegangan guru dan buku sumber atau buku acuan lainnya yang relevan.

Buku teks juga sering disebut sebagai buku ajar, yang menurut Rusyana dalam Hilpan (2014: 9) mengistilahkan buku teks dengan buku ajar, yakni buku yang merupakan pegangan pembelajaran yang digunakan di sekolah untuk menyajikan pengalaman tak langsung dalam suatu jumlah yang banyak dan untuk menunjang program pengajaran.

Mulai tahun 2000-an, Pusat Perbukuan Nasional menggagas bagaimana buku-buku yang beredar distandarisasi oleh lembaga termasuk Pusat Perbukuan Nasional.

Hal ini dilakukan karena begitu pentingnya buku bagi siswa. Buku temyata dapat membangun paradigma bagi penulisnya. Dalam konteks buku pelajaran, buku merupakan salah satu sumber pengetahuan bagi siswa di sekolah dan merupakan sarana yang sangat menunjang proses kegiatan pembelajaran.

Buku pelajaran sangat menentukan keberhasilan pendidikan para siswa dalam menuntut pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, buku pelajaran yang baik selain menjadi sumber pengetahuan yang dapat menunjang kebehasilan belajar siswa juga dapat membimbing dan mengarahkan proses pembelajaran di kelas ke arah proses pembelajaran yang bermutu pula. Buku yang dirancang sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta dikembangkan dengan paradigma baru akan mengarahkan proses pembelajaran pada arah yang benar sesuai tuntutan kurikulum dengan paradigma barn tersebut (Wahidin, 2006: 34).

Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Buku Teks 

Buku pelajaran sesungguhnya merupakan media yang sangat penting dan strategis dalam pendidikan.
Buku pelajaran adalah penafsir pertama dan utama dari visi-visi sebuah pendidikan. Karena itu, buku pelajaran sebenamya dapat dijadikan “jalan pintas” meningkatkan mutu pendidikan.

Buku pelajaran dapat menggantikan peran guru atau setidaknya membantu guru menjelaskan sesuatu. Untuk konteks Indonesia, dimana kualitas guru masih kurang memadai, buku teks pelajaran bukan hanya sebagai peran pengganti tetapi malah peran utama (Adisendjaja, 2008: 4).

Agar lebih memahami mengenai arti penting dari buku teks, berikut dijelaskan tentang fungsi, tujuan, dan kegunaan buku teks pelajaran (Prastowo, 2011: 169):

Fungsi Buku Teks Pelajaran 


  1. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik. 
  2. Sebagai bahan evaluasi.
  3. Sebagai alat bantu peserta didik dalam melaksanakan kurikulum. 
  4. Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik. 

Sedangkan menurut Firdaus (2014), buku teks berfungsi sebagai sarana belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Darwati (2010) menjelaskan bahwa buku teks memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Sebagai sarana pengembang bahan dan program dalam kurikulum pendidikan. 
  2. Sebagai sarana pemerlancar tugas akademik guru. 
  3. Sebagai sarana pemerlancar ketercapaian tujuan pembelajaran 
  4. Sebagai pemerlancar efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran 

Tujuan Buku Teks Pelajaran  

Menurut Prastowo (2011:169), ada lima poin yang menjadi tujuan penyusunan buku teks, yaitu:

  1. Memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran serta memberikan tugas kepada siswa. 
  2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
  3. Menyajikan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. 
  4. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan. 
  5. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.
  6. Kegunaan buku teks pelajaran 
  7. Membantu peserta dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku. 
  8. Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran. 
  9. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru. 
  10. Memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik. 
  11. Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat dan golongan. 
  12. Menjadi sumber penghasilan jika diterbitkan. 
  13. Memberi pengetahuan dan metode pengajaran yang lebih (Nasirudin 2011)  

Sedangkan menurut Darwati (2010), buku memiliki kegunaan yaitu:

  1. Memudahkan guru merencanakan jangkauan bahan ajar yang akan disajikannya. 
  2. Buku teks memuat masalah-masalah terpenting dari suatu bidang studi. 
  3. Buku teks banyak memuat alat bantu pengajaran. 
  4. Buku teks merupakan rekaman yang permanen yang memudahkan untuk mengadakan review. 
  5. Buku teks memuat bahan ajar yang relatif telah tertata menurut sistem dan logika tertentu. 

Karakteristik Buku Teks Pelajaran 

Sebagaimana bentuk bahan ajar yang lainnya, buku teks pelajaran memiliki karakteristik tertentu. Beberapa karakteristik tersebut sebagai berikut (Prastowo, 2011: 171):

  1. Secara formal buku teks pelajaran di terbitkan oleh penerbit tertentu dan memiliki ISBN. 
  2. Penyusunan buku teks pelajaran memiliki dua misi utama yaitu: 
  3. Optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan prosedural. 
  4. Pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku pelajaran yang digunakan di sekolah. 

Buku teks pelajaran dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku dengan senantiasa mengacu apa yang sedang diprogramkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Ketentuan tersebut diantaranya bahwa buku pelajaran harus:

  1. Mengikuti kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku. 
  2. Berorentasi pada keterampilan proses dengan menggunakan pendekatan kontekstual, teknologi dan masyarakat serta demonstrasi atau eksperimen. 
  3. Memberi gambaran secara jelas tentang keterpaduan atau keterkaitannya dengan disiplin ilmu lainnya. 

Buku teks pelajaran memiliki keuntungan sebagai berikut:

  1. Buku teks pelajaran membantu pendidik melaksanakan kurikulum. 
  2. Buku teks pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran. 
  3. Buku teks pelajaran memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran yang baru. 
  4. Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya, dan jika direvisi, maka dapat bertahan dalam waktu yang lama. 
  5. Buku teks pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan standar pengajaran. 
  6. Buku teks pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap jika guru menggunakan dari tahun ketahun. 

Darwati (2010) mengemukakan bahwa karakteristik buku yaitu:

  1. Memiliki landasan keilmuwan yang jelas dan mutakhir. 
  2. Berisi materi yang memadai, bervariasi, mudah dibaca, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. 
  3. Disajikan dengan sistematis, logis, dan teratur. 
  4. Meningkatkan minat siswa untuk belajar. 
  5. Berisi materi yang membantu siswa untuk memecahkan masalah keseharian. 
  6. Kriteria Penilaian Buku Teks 

Guru profesional memiliki kewajiban untuk memastikan proses pembelajaran berlangsung dengan baik dari sisi metode, media dan sistem penilaiannya termasuk buku teks yang digunakan. Pemerintah juga turut ambil bagian dalam proses penyeleksian buku yang beredar.

Melalui Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BNSP) 2006 yang menetapkan skala buku teks layak edar harus memenuhi kelayakan isi, kebahasaan dan penyajian (Supriadi, 2000 dalam Hilpan, 2014: 12).

Jadi, penilaian buku teks merupakan hal yang penting untuk memastikan kualitasnya. Hal ini juga menjadi tanggung jawab bersama dari seluruh pihak yang terjun di dunia pendidikan untuk memastikan sumber belajar yang dipergunakan dalam proses pembelajaran di sekolah memiliki kualitas baik dari berbagai aspek demi tercapainya tujuan pendidikan.

Semakin baik buku teks, semakin sempurna mata pelajaran yang ditunjang. Untuk menilai kualitas suatu buku teks, maka kita harus terlebih dahulu mengetahui kriteria atau syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh buku teks, sehingga dapat dikategorikan berkualitas tinggi seperti yang diutarakan Tarigan dan Tarigan (1984: 23), mengenai pedoman penilaian buku teks sebagi berikut:
  • Sudut pandang (Point Of View) 

Buku seharusnya memiliki prinsip, landasan, dan sudut pandang ynag khusus, yang mana sudut pandang tersebut mampu melandasi buku teks secara keseluruhan. Contoh dari sudut pandanag ini seperti teori dari ilmu bahasa, jiwa dan sebagaiya.

  • Kejelasan konsep

Konsep yang ada pada isi buku teks seharusnya tersedia dengan jelas dan tandas. Apabila konsep dalam buku itu samar-samar maka dapat membuat siswa atau pembaca bingung sehingga menimbulkan miskonsepsi.

  • Relevan dengan kurikulum 

Buku teks disekolah dan harus relevan dengan kurikulum sehingga tujuan nasional pendidikan dapat tercapai.

  • Menarik minat 

Buku teks seharusnya dapat mempertimbangkan minat pada seorang siswa. Ketika buku teks menyesuaikan dengan minat siswa, maka teks tersebut akan memiliki nilai tinggi dalam daya tarik seorang siswa dalam belajar.

  • Menumbuhkan motivasi 

Buku teks yang baik adalah buku teks yang dapat membuat siswa ingin tahu, mau dan senang mengerjakan apa yang diinstruksikan dalam buku teks.

  • Menstimulasi aktivitas siswa 

Buku teks yang baik yaitu buku yang mampu membuat sorang siswa terasa ditantang, adanya daya tarik untuk membaca, dan dapat membuat siswa aktif dalam menjalankan proses pembelajaran.

  • Ilustrasi 

Ilustrasi yang cocok dapat memberikan daya tarik tersendiri serta memperjelas hal yang dibicarakan.

  • Buku teks harus dapat dipahami oleh pemakainya yaitu siswa 

Pemahaman harus didahului oleh komunikasi yang tepat. Faktor utama yang berperan di sini adalah bahasa. Bahasa buku teks haruslah sesuai dengan bahasa siswa, kalimat-kalimatnya efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana, sopan, dan menarik.

  • Menunjang mata pelajaran lain 

Buku teks mengenai bahasa Indonesia, misalnya, di samping menunjang mata pelajaran bahasa Indonesia, juga menunjang mata pelajaran lain. Melalui pengajaran bahasa Indonesia, pengetahuan siswa dapat bertambah dengan soal-soal sejarah, ekonomi, matematika, dan sebagainya.

  • Menghargai perbedaan individu 

Buku teks yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu tertentu. Perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial, budaya setiap individu tidak dipermasalahkan tetapi diterima sebagaimana adanya.

  • Memantapkan nilai-nilai 

Memantapkan nilai-nilai yang ada pada masyarakat merupakan salah satu bagaimana buku teks bisa dikatakan baik. Kemudian jika ada uraian yang dapaat merusak nilai-nilai yang ada pada masa hal tersebut dihindarkan.  

Belum ada Komentar untuk "Buku Teks Pelajaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel