Gugurnya 9 Pahlawan Kafir Qurays Dalam Pelukan Bendera Tempur
Minggu, 10 Maret 2019
Tulis Komentar
BUNGFEI.COM-Semangat orang-orang Kafir Qurays dalam menghadapi pasukan Islam pada saat perang Uhud memang layak diacungi jempol, orang-orang Qurays waktu itu geloranya tinggi untuk menumbangkan musuh barunya, yaitu para pengikut Muhamad.
Dari mulai wanita, hamba sahaya, hingga orang-orang cerdik pandai perang yang jiwanya merasa tersakiti selepas kelahan dalam perang Badar terjun secara total dalam perang ini. Tapi yang paling layak dianggap pahlawan sejati dari golongan Qurays ini adalah 9 orang pembawa bendera perang, sebab meskipun tangan dan kaki mereka terpotong bahkan ada yang ususnya terburai mereka terus mempertahankan bendera perang mereka agar jangan sampai ambruk ke tanah, 9 orang itu rela mati dalam pelukan bendera tempur.
Peristiwa heroik 9 pahlawan kafir Qurays dalam mempertahankan bendera perangnya itu tercatat dalam kitab sejarah ar-rahiq al-makhtum karya Syekh Syaifiurahman al-Mubarakfuri (2008: 291).
Ketika pasukan Kafir Quras dan para pengikut Muhamad yang disebut sebagai orang-orang Muslim itu saling tusuk, injak, tebas dalam medan perang disekitaran gunung Uhud, ada sudut dalam pertempuran antara keduanya yang boleh dianggap sudut pertempuran paling berat. Yaitu disekitaran benderanya orang-orang Kafir Qurays.
Yang menjaga dan membawa bendera perang dalam pasukan Qurays Mekah itu adalah orang-orang dari Bani Abbdi Dar, sub suku Qurays yang terkenal memiliki para pemuda yang berjiwa patriotik yang mana kehebatannya sudah diakui oleh kalangan orang-orang Arab.
Pada mulanya bendera perang Qurays dibawa oleh Talhah bin Abu Thalhah, setelah peperangan berkecamuk, Thalhah dikisahkan mati ditebas Zubair, bendera yang ia bawapun jatuh, tapi saudaranya Abu Syaibah bin Ustman bin Abu Thalhah segera mengambil bendera itu kemudian menggantikan fungsi Thalhah mempertahankan bendera perang kaumnya.
Abu Syaibah mati lebih mengerikan dari saudaranya, sebab selepas ia memegang bendera perang itu, Hamzah paman Muhamad yang dikenal sebagai pria paling pandai berperang dari kalangan pengikut Muhamad menebas tanganya, tebasan itu tak membuat Abu Syaibah menyerahkan bendera ia terus memeluk dan memegangnya erat-erat, hingga pedang Hamzah mengenai bagain tubuhnya sehingga usus, dan jantungnya keluar berhamburan ke tanah.
Peristiwa kepahlawanan orang-orang Kafir Qurays dalam mempertahankan bendera perang yang dianggap sebagai martabat bangsanya itu berpindah-pindah dari satu orang ke satu orang lainnya hingga jumlahnya mencapai 9 orangm kesembilan orang itu semuanya mati mengenaskan.
Namun diakhir cerita, perang itu rupanya berkecamuk kembali setelah pahlawan Kafir Qurays yang bernama Khalid Bin Walid bersama pasukan berkudanya turun ke gelanggang perang. Khalid memanfaatkan suasan uforia kemenangan para pengikut Muhamad dengan cantik, ia memutar pasukan Qurasy yang sudah melarikan diri untuk berbalik menyerang lagi.
Serangan itu pada akhirnya dapat mengubah keadaan, orang-orang Islam dalam sesi perang kedua itu itu babak belur, sehingga sisa-sisa pasukan Islam melarikan diri ke puncak gunung uhud.
Orang-orang Kafir Qurays yang semangatnya berapi-api itu pada akhirnya memenangkan pertempuan, sebab ditopang oleh kepintaran Khalid Bin Walid dalam menerapkan stategi perang. Puisi dan Syair kemenangan serta pujian untuk 9 pahlawan Kafir Qurays sang penjaga bendera itu kemudian menggema di Mekah, dilantunkan dengan kebanggaan dan pujian.
Dari mulai wanita, hamba sahaya, hingga orang-orang cerdik pandai perang yang jiwanya merasa tersakiti selepas kelahan dalam perang Badar terjun secara total dalam perang ini. Tapi yang paling layak dianggap pahlawan sejati dari golongan Qurays ini adalah 9 orang pembawa bendera perang, sebab meskipun tangan dan kaki mereka terpotong bahkan ada yang ususnya terburai mereka terus mempertahankan bendera perang mereka agar jangan sampai ambruk ke tanah, 9 orang itu rela mati dalam pelukan bendera tempur.
Peristiwa heroik 9 pahlawan kafir Qurays dalam mempertahankan bendera perangnya itu tercatat dalam kitab sejarah ar-rahiq al-makhtum karya Syekh Syaifiurahman al-Mubarakfuri (2008: 291).
Ketika pasukan Kafir Quras dan para pengikut Muhamad yang disebut sebagai orang-orang Muslim itu saling tusuk, injak, tebas dalam medan perang disekitaran gunung Uhud, ada sudut dalam pertempuran antara keduanya yang boleh dianggap sudut pertempuran paling berat. Yaitu disekitaran benderanya orang-orang Kafir Qurays.
Yang menjaga dan membawa bendera perang dalam pasukan Qurays Mekah itu adalah orang-orang dari Bani Abbdi Dar, sub suku Qurays yang terkenal memiliki para pemuda yang berjiwa patriotik yang mana kehebatannya sudah diakui oleh kalangan orang-orang Arab.
Pada mulanya bendera perang Qurays dibawa oleh Talhah bin Abu Thalhah, setelah peperangan berkecamuk, Thalhah dikisahkan mati ditebas Zubair, bendera yang ia bawapun jatuh, tapi saudaranya Abu Syaibah bin Ustman bin Abu Thalhah segera mengambil bendera itu kemudian menggantikan fungsi Thalhah mempertahankan bendera perang kaumnya.
Abu Syaibah mati lebih mengerikan dari saudaranya, sebab selepas ia memegang bendera perang itu, Hamzah paman Muhamad yang dikenal sebagai pria paling pandai berperang dari kalangan pengikut Muhamad menebas tanganya, tebasan itu tak membuat Abu Syaibah menyerahkan bendera ia terus memeluk dan memegangnya erat-erat, hingga pedang Hamzah mengenai bagain tubuhnya sehingga usus, dan jantungnya keluar berhamburan ke tanah.
Peristiwa kepahlawanan orang-orang Kafir Qurays dalam mempertahankan bendera perang yang dianggap sebagai martabat bangsanya itu berpindah-pindah dari satu orang ke satu orang lainnya hingga jumlahnya mencapai 9 orangm kesembilan orang itu semuanya mati mengenaskan.
- Thalhah mati ditebas oleh Zubair
- Abu Syaibah ditebas oleh Hamzah hingga terburai organ tubuhnya
- Abu Sa’ad bin Thalhah mati terpanah tenggorokanya oleh Sa’ad bin Abi Waqash
- Musfi bin Thalhah mati terpanah oleh Tsbit bin Abu Al-Aqlah
- Al-Julas bin Thalhah mati terbunuh oleh Ali Bin Abu Thalib
- Syuriah bin Qurizh mati terbunuh oleh Quzman
- Abu Zain Amr bin Abdi Manaf Al-Badri terbunuh oleh Quzman
- Syurahbil bin Hasyim al-Badri terbunuh oleh Quzman
- Shu’ab terbunuh oleh seorang yang tidak disebutkan namanya, dengan kehilangan kedua tanganya karena terus mempertahankan bendera.
Namun diakhir cerita, perang itu rupanya berkecamuk kembali setelah pahlawan Kafir Qurays yang bernama Khalid Bin Walid bersama pasukan berkudanya turun ke gelanggang perang. Khalid memanfaatkan suasan uforia kemenangan para pengikut Muhamad dengan cantik, ia memutar pasukan Qurasy yang sudah melarikan diri untuk berbalik menyerang lagi.
Serangan itu pada akhirnya dapat mengubah keadaan, orang-orang Islam dalam sesi perang kedua itu itu babak belur, sehingga sisa-sisa pasukan Islam melarikan diri ke puncak gunung uhud.
Orang-orang Kafir Qurays yang semangatnya berapi-api itu pada akhirnya memenangkan pertempuan, sebab ditopang oleh kepintaran Khalid Bin Walid dalam menerapkan stategi perang. Puisi dan Syair kemenangan serta pujian untuk 9 pahlawan Kafir Qurays sang penjaga bendera itu kemudian menggema di Mekah, dilantunkan dengan kebanggaan dan pujian.
Belum ada Komentar untuk "Gugurnya 9 Pahlawan Kafir Qurays Dalam Pelukan Bendera Tempur "
Posting Komentar