Biografi Amangkurat I
Selasa, 05 Februari 2019
Tulis Komentar
Amangkurat I dikenal dalam sejarah karena dianggap sebagai Sultan terakhir Kesultanan Mataram. Sebab selepas mangkatnya Sultan ini Mataram kemudian terpecah menjadi beberapa kerajaan. Selain dikenal karena itu Amangkurat I juga dikenal sebagai Sultan yang bertangan besi.
Sebagaimana pada umunya Raja-raja Mataram, maka selama hidupnya Amangkurat mempunyai dua Permaisuri yaitu Ratu Kulon dan Ratu Wetan. Ratu Kulon kelak melahirkan Raden Mas Rahmat (Amangkurat II), adapun anak dari Ratu Wetan kelak melahirkan Raden Mas Drajat yang kelak menjadi Pakubwana I.
Pada saat memerintah Mataram, Amangkurat I telah memperoleh warisan dari ayahnya berupa wilayah kekuasaan yang sangat luas. Dalam mengontrol wilayahnya Amangkurat I melakukan teknik pemerintahan Centralistik. Selain itu diawal pemerintahannya ia banyak menyingkirkan tokoh-tokoh yang tidak sependapat dengannya. Diantara tokoh-tokoh yang ia singkirkan adalah Tumenggung Wiraguna dan Tumenggung Danupaya.
Pada tahun 1674 Amangkurat I memindahkan Ibu Kota dari yang semula di Kerta dialihkan ke Plered. Selain itu dalam masa pemerintahan raja ini juga terjadi banyak pemberontakan. Diantara Pemberontakan yang terjadi pada masa pemerintahan Amangkurat I ini adalah pemberontakan Raden Mas Alit (Adik tirinya, anak Ratu Kulon dari Cirebon).
Dalam pemberontakan Mas Alit juga terjadi peristiwa mencengangkan sebab sebanyak 5.000 ulama beserta keluarganya yang pro Mas Alit dibantai di alun-alun Keraton.
Selain diberontak oleh adiknya, Amangkurat I yang dikenal sebagai Sultan yang bertangan besi dan plus Pro Belanda ini juga diberontak oleh anaknya sendiri Raden Mas Rahmat, Pemberontakan yang digagas anaknya ini terkenal dalam sejarah dengan nama Pemberontakan Trunojoyo. Karena Raden Mas Rahmat dalam melakukan pemberontokan bersekutu dengan Raden Trunojoyo.
Kelak pemberontakan yang digagas Trunojoyo dan Raden Mas Rahmat ini menggulingkan Amangkurat I dari tahta. Meskipun demikian diakhir-akhir hayat Amangkurat I, Raden Mas Rahmat justru berbalik arah mendukung bapaknya yang kala itu diberontak oleh Trunojoyo.
Dalam catatan babad Tanah Jawi, kematian Amangkurat I akibat diberikan racun oleh anaknya sendiri melalui air kepala obat yang diberikan kepadanya sebagai obat sakit. Amangkurat I meninggal pada 13 Juli 1677 dalam pelarian. Ia kemudian dimakamkan di dekat makam gurunya di Tegal.
Silsilah Mangkurat I
Amangkurat I nama aslinya Raden Mas Sayidin. Ayahnya adalah Sultan Agung sementara ibunya adalah Ratu Wetan seorang putri dari Bupati Batang.Sebagaimana pada umunya Raja-raja Mataram, maka selama hidupnya Amangkurat mempunyai dua Permaisuri yaitu Ratu Kulon dan Ratu Wetan. Ratu Kulon kelak melahirkan Raden Mas Rahmat (Amangkurat II), adapun anak dari Ratu Wetan kelak melahirkan Raden Mas Drajat yang kelak menjadi Pakubwana I.
Masa Pemerintahan Amangkurat I
Selepas kemangkatan ayahnya Sultan Agung, Raden Mas Sayidin mendapatkan gelar Susuhunan Ing Alaga. Adapun ketika dinobatkan menjadi Sultan secara resmi ia mendapatkan gelar Amangkurat I, pengangkatanya sendiri sebagai Sultan Mataram terjadi pada tahun 11646.Pada saat memerintah Mataram, Amangkurat I telah memperoleh warisan dari ayahnya berupa wilayah kekuasaan yang sangat luas. Dalam mengontrol wilayahnya Amangkurat I melakukan teknik pemerintahan Centralistik. Selain itu diawal pemerintahannya ia banyak menyingkirkan tokoh-tokoh yang tidak sependapat dengannya. Diantara tokoh-tokoh yang ia singkirkan adalah Tumenggung Wiraguna dan Tumenggung Danupaya.
Pada tahun 1674 Amangkurat I memindahkan Ibu Kota dari yang semula di Kerta dialihkan ke Plered. Selain itu dalam masa pemerintahan raja ini juga terjadi banyak pemberontakan. Diantara Pemberontakan yang terjadi pada masa pemerintahan Amangkurat I ini adalah pemberontakan Raden Mas Alit (Adik tirinya, anak Ratu Kulon dari Cirebon).
Dalam pemberontakan Mas Alit juga terjadi peristiwa mencengangkan sebab sebanyak 5.000 ulama beserta keluarganya yang pro Mas Alit dibantai di alun-alun Keraton.
Selain diberontak oleh adiknya, Amangkurat I yang dikenal sebagai Sultan yang bertangan besi dan plus Pro Belanda ini juga diberontak oleh anaknya sendiri Raden Mas Rahmat, Pemberontakan yang digagas anaknya ini terkenal dalam sejarah dengan nama Pemberontakan Trunojoyo. Karena Raden Mas Rahmat dalam melakukan pemberontokan bersekutu dengan Raden Trunojoyo.
Kelak pemberontakan yang digagas Trunojoyo dan Raden Mas Rahmat ini menggulingkan Amangkurat I dari tahta. Meskipun demikian diakhir-akhir hayat Amangkurat I, Raden Mas Rahmat justru berbalik arah mendukung bapaknya yang kala itu diberontak oleh Trunojoyo.
Kematian Amangkurat I
Pemberontakan Trunojoyo yang digagas Pangeran Trunojoyo berhasil merebut Istana Plerede sehingga kemudian memaksa Amangkurat I melarikan diri ke luar Ibukota, dalam pelariannya ini Amangkurat I jatuh sakit, waktu sakit itu ia selalu didampingi Raden Mas Rahmat.Dalam catatan babad Tanah Jawi, kematian Amangkurat I akibat diberikan racun oleh anaknya sendiri melalui air kepala obat yang diberikan kepadanya sebagai obat sakit. Amangkurat I meninggal pada 13 Juli 1677 dalam pelarian. Ia kemudian dimakamkan di dekat makam gurunya di Tegal.
Belum ada Komentar untuk "Biografi Amangkurat I"
Posting Komentar