Kisah Samson Dan Lahirnya Malam Laylatul Qadar Dalam Bulan Ramadhan
Jumat, 18 Mei 2018
Tulis Komentar
Samson merupakan tokoh yang amat begitu terkenal, dan karena begitu terkenalnya, tokoh ini kemudian banyak menjadi inspirasi Sutradara dunia untuk membuatkan filemnya, salah satunya Filem Samson Betawi, seorang yang digambarkan memiliki kekuatan melebihi Badak dengan Azimat bulu ketiak.
Samson dalam sejarah dan agama Islam digambarkan sebagai tokoh nyata yang pernah hidup, kisah mengenai Samson dikisahkan dalam beberapa Hadist yang terdapat dalam berbagai kitab Hadist, diantaranya Kitab Riyadu Shalihin, bahkan bukan sampai itu saja, kisah mengenai tokoh ini juga merupakan sebab dari turunya surat al-Qadar dalam al-Quran. Yaitu suatu surat yang khusus membahas mengenai turunnya malam Laylatul Qadar.
Samson dalam dialek arab dilafalkan dengan kata Samu’n Al-Ghazi (سمعن الغازي), tokoh ini dalam agama Islam digambarkan sebagai Nabi yang tidak mempunyai pengikut, ia merupakan Nabi yang turun di tengah-tengah bangsa Israel di Palestina, meskipun sendirian dan tanpa pengikut ia berjuang menegakan kebenaran dan tidak canggung dalam menentang pengusa Israel yang kala itu digambarkan sebagai penguasa yang Dzalim.
Penentangan Sam’un pada penguasa Palestina kala itu menyebabkan kemarahan sang penguasa, ia diburu, dicari bahkan kepalanya dihargai mahal oleh penguasa. Pendek kata penguasa menghendaki penangkapan Sam’un hidup atau mati.
Suatu hari, Nabi Muhamad memberikan wejangan kepada para sahabatnya dengan mengabarkan mengenai Seorang nabi yang bernama Samu’n, beliau menjelaskan bahwa Nabi itu kelak akan memasuki surga dengan menengteng pedang tanpa satupun pengikut.
Nabi Muhamad pun kemudian menjelaskan secara detail menganai kisah Samu’n yang pada intinya Nabi tanpa pengikut itu waktu hidupnya dihabiskan dengan beribadah dan berjuang hingga akhir hayatnya, selama 1000 bulan (83 Tahun) ia konsisten beribadah dan berjuang, dimalam harinya ia beribadah kepada Allah sementara pada siang harinya berjuang menegakan Agama Allah.
Sebagai seorang Nabi, Samu’n juga dikisahkan memiliki mu’zizat, diantara muzizatnya adalah dianugerahi tenaga yang begitu kuat, mampu melunakan besi sampai pada mampu menghancurkan bangunan yang kokoh hanya dengan mendorongnya.
Setelah mendengan kisah mengenai kehebatan Samson dalam Ibadah dan berjuang dalam Agama, para sahabat Nabi yang mendengarkan kisah itu justru bersedih, sebab kebanyakan diantara mereka baru masuk Islam dalam usia tua, dan mereka berkecil hati, dalam hati mereka semacam pesimis, dan merasa tidak mungkin mendapatkan Surga sebagaimana Samson yang selama 1000 bulan sudah beribadah dan berjuang demi agamanya. Sementara mereka hanya baru beberapa tahun atau bahkan hanya beberapa bulan saja.
Setelah peristiwa kesedihan berjamaah yang dialami para sahabat, rupanya kemudian Allah menjawab kegalauan para sahabat dengan menurunkan surat Al-Qadar, surat yang terdiri dari lima ayat, surat itu berbunyi:
Setelah turunya surat al-Qadar, para sahabat kemudian bergembira, mereka berbondong-bondong melakukan Ibadah mengharapkan keridoan Allah pada bulan Ramadhan, sambil berharap mendapatkan keutamaan malam Laylatul Qadar.
Samson dalam sejarah dan agama Islam digambarkan sebagai tokoh nyata yang pernah hidup, kisah mengenai Samson dikisahkan dalam beberapa Hadist yang terdapat dalam berbagai kitab Hadist, diantaranya Kitab Riyadu Shalihin, bahkan bukan sampai itu saja, kisah mengenai tokoh ini juga merupakan sebab dari turunya surat al-Qadar dalam al-Quran. Yaitu suatu surat yang khusus membahas mengenai turunnya malam Laylatul Qadar.
samsonmovieevents.com |
Penentangan Sam’un pada penguasa Palestina kala itu menyebabkan kemarahan sang penguasa, ia diburu, dicari bahkan kepalanya dihargai mahal oleh penguasa. Pendek kata penguasa menghendaki penangkapan Sam’un hidup atau mati.
Suatu hari, Nabi Muhamad memberikan wejangan kepada para sahabatnya dengan mengabarkan mengenai Seorang nabi yang bernama Samu’n, beliau menjelaskan bahwa Nabi itu kelak akan memasuki surga dengan menengteng pedang tanpa satupun pengikut.
Nabi Muhamad pun kemudian menjelaskan secara detail menganai kisah Samu’n yang pada intinya Nabi tanpa pengikut itu waktu hidupnya dihabiskan dengan beribadah dan berjuang hingga akhir hayatnya, selama 1000 bulan (83 Tahun) ia konsisten beribadah dan berjuang, dimalam harinya ia beribadah kepada Allah sementara pada siang harinya berjuang menegakan Agama Allah.
Sebagai seorang Nabi, Samu’n juga dikisahkan memiliki mu’zizat, diantara muzizatnya adalah dianugerahi tenaga yang begitu kuat, mampu melunakan besi sampai pada mampu menghancurkan bangunan yang kokoh hanya dengan mendorongnya.
Setelah mendengan kisah mengenai kehebatan Samson dalam Ibadah dan berjuang dalam Agama, para sahabat Nabi yang mendengarkan kisah itu justru bersedih, sebab kebanyakan diantara mereka baru masuk Islam dalam usia tua, dan mereka berkecil hati, dalam hati mereka semacam pesimis, dan merasa tidak mungkin mendapatkan Surga sebagaimana Samson yang selama 1000 bulan sudah beribadah dan berjuang demi agamanya. Sementara mereka hanya baru beberapa tahun atau bahkan hanya beberapa bulan saja.
Setelah peristiwa kesedihan berjamaah yang dialami para sahabat, rupanya kemudian Allah menjawab kegalauan para sahabat dengan menurunkan surat Al-Qadar, surat yang terdiri dari lima ayat, surat itu berbunyi:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan (Laylatul Qadar). Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar”.Surat al-Qadar memberikan kabar gembira bagi para sahabat dan umumnya umat Islam, bahwa meskipun secara kuantitas tidak akan mampu menyamai Samu’n soal ketulusan ibadah dan perjuangan yang konsisten dilakukanya selama 1000 bulan, tapi Para Sahabat tetap bisa seperti Sam’un jika mereka secara tulus beribadah kepada Allah tepat pada malam Laylatul Qadar, yaitu suatu malam yang terdapat di dalam bulan Ramadhan, ganjarannya sama bahkan lebih utama dari ibadah yang dilakukan samu’n yang 1000 bulan.
Setelah turunya surat al-Qadar, para sahabat kemudian bergembira, mereka berbondong-bondong melakukan Ibadah mengharapkan keridoan Allah pada bulan Ramadhan, sambil berharap mendapatkan keutamaan malam Laylatul Qadar.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Samson Dan Lahirnya Malam Laylatul Qadar Dalam Bulan Ramadhan"
Posting Komentar