Teori Efektivitas, Konsep Efektivitas, Indikator Efektivitas dan Pengkuran Efektivitas

Teori Efektivitas-Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas merupakan sesuatu yang ada efeknya ( akibatnya/ pengaruhnya), dapat membawa hasil, berhasil guna (tindakan) serta dapat pula berarti mulai berlaku (tentang undang-undang/peraturan). Efek dalam hal ini berkaitan pada pencapaian tujuan dari sebuah organisasi.( Munir, 2004:15).

Konsep efektivitas merupakan isu penting yang  berkaitan dengan dimensi kebijakan. Kualitas suatu kebijakan dapat diketahui melalui beberapa parameter penting seperti proses, isi dan konteks atau suasana dimana kebijakan itu dihasilkan atau dirumuskan. 

Dilihat dari segi proses, suatu kebijakan dapat dikatakan berkualitas kalau kebijakan tersebut diproses dengan data dan informasi yang akurat, menggunakan metode dan teknik yang sesuai, mengikuti tahapan-tahapan yang rasional dan melibatkan para ahli serta para pelaksana yang berkaitan langsung. Dilihat dari isi, suatu kebijakan merupakan alternatif atau jalan keluar terbaik dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. 

Sedangkan dilihat dari segi konteks makan suatu kebijakan dapat diaktakan berkualitas apabila kebijakan terebut dirumuskan dalam suasana yang bener-bener rekayasa, tekanan atau pelaksanaan pihak-pihak yangberpengaruh.Pada saat implementasi, kebijakan baru dapat dikatakan efektif, apabila telah memiliki kriteria-kriteria tersebut.

Stephen P. Robbin, (dalam Keban) menyatakan efektivitas sebagai perwujudan dari tujuan-tujuan organisasi. Adapun kriteria pencapaian tujuan tersebut adalah efektif dan efisien. Efektif terkait dengan produk atau output, efektif fokusnya pada pengerjaan sesuatu hal yang bener ( doing the right things), sedangkan efisien terkait dengan input dan bagaimana mengerjakannya dengan baik dan bener (doing things right). Keban,(2004:140)

Pengertian efektivitas menurut Sondang (2002) adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa kegiatan yang dijalankannya. Sedangkan (2003:92). 

Menurut Abdurahmat efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasaran dalam jumlah tertentu secara sada ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Sehingga dapat disimpulakan bahwa efetif itu harus berkait dengan pencapaian tujuan dan sasaran suatu tugas atau pekerjaan dan terkait juga kinerja dari proses pelaksanaan suatu pekerjaan. (Rukmana, 2006:15)

Selain penggunaan sarana dan peralatan, aspek lain yang menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi mencapi tujuannya adlah perilaku manusia, dalam hal ini perilaku aparat pelaksanan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dengan positif pula terhadap penyelesaian pekerjaannya dan berakhir kualitas keberhasilan pekerjaan yang baik.

Berbagai pernyataan di atas, mengartikan bahwa suatu keberhasilan dari pekerjaan yang sangat bergantung pada nilai-nilai efektivitas, seperti sarana dan peralatan serta perilaku aparat merupakan penentu berhasil tidaknya suatu pekerjaan oleh pemerintah ataupun masyarakat itu sendiri.

Menurut Soekarno K. (1986:42) efektif adalah pencapaian tujuan atau hasil dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, biaya, fikiran alat dan lain-alat yang telah dikeluarkan/ digunakan.Hal ini berarti bahwa pengertian efektivitas yang dipentingkan adalah semata-mata hasil atau tujuan yang dikehendaki. Jadi pengertian efektivitas kinerja organisasi adalah pencapaian tujuan atau hasil yang dilakukan dikerjakan oleh setiap individu secara bersama-sama.

Hal lain dikemukakan oleh Siagian (1998:20) bahwa Efektivitas adalah pemanfaatan sumberdaya, dana, sarana dan prasarana  dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan barang dan jasa mutu tertentu tepat waktunya.  

Suatu organisasi dinilai mencapai efektivitas tinggi bila bebas dari berbagai karakteristik ketidakefektifan. Keuntungan model dasar ini adalah memberikan kepada para manajer pedoman-pedoman praktis bagi kegiatan diagnosis dan pengembangan. Model ketidakefektifan paling cocok bila criteria efektivitas tidak dapat diidentifikasi atau tidak dapat disetujui bersama dan bila ada kebutuhan untuk mengembangkan secara sistematik strategi-strategi pengembangan organisasi.

Efektivitas organisasi mencakup dari individu dan kelompok. Efektivitas individu menekankan hasil kerja karyawan atau anggota tertentu dari orgnaisasi. Tugas yang harus dilakukan biasanya ditetapkan sebagai bagian dari pekerjaanatau posisi dalam organisasi. Efektivitas kerja diketahui lewat prestasi kerjanya. Efektivitas kelompok adalah jumlah kontribusi dari semua anggotanya. Dalam beberapa hal efektivitas kelompok adalah lebih besar daripada jumlah kontribusi tiap-tiap individu.

Tolak ukur dalam menilai tingkat efektivitas suatu organisasi sangat banyak. Salah satunya dari pendapat emitai etzioni (dalam munir) mengemukakan pendekatan pengukuran efektivitas organisasi yang disebutkan Sistem Model, yang mencakup empat kriteria, antara lain:

  1. Adaptasi, dipersoalkan kemampuan suatu organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya ;
  2. Integrasi, pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya ;
  3. Motivasi anggota, pengukuran mengenai keterikatan dan hubungan antara pelaku organisasi dengan organisasnya dan kelengkapan sarana bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi ;
  4. Produksi, usaha pengukuran efektivitas organisasi dihubungkan dengan jumlah dan mutu keluaran organisasi serta intensitas suatu organisasi. (Munir,dkk. 2004:64)

Keempat kriteria pengukuran tersebut efektivitas organisasi ini mencakup hubungan sisi eksternal dan internal antara organisasi dengan lingkungannya.Pengukuran efektivitas yang hingga sekarang masih bnyak dipergunakan dalam mengukur efektivitas dari segi pencapaian tujuan yaitu toei efektivitas dari Richard M. Steers yang menyatakan bahwa efektivitas suatu organisasi tergantung seberapa jauh organisasi tersebut mencapai tujuan/ sasarannya. Adapun pendekatan- pendekatan keefektivan organisasi diantaranya ;

Pendekatan Pencapaian Tujuan (goal attainment approach)

Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan.Oleh karena itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah ukuran yang tepat tentang keefektifan.

Namun demikian agar pencapaian tujuan bisa menjadi ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi, asumsi-asumsi lain juga harus diperhatikan.Pertama, organisasi harus mempunyai tujuan akhir.Kedua, tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti. 

Ketiga, tujuan-tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola.Keempat, harus ada consensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut.

Pendekatan Sistem (system approach)

Pendekatan system terhadap efektifitas organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika slah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan sistem.

Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan.Manajemen tidak boleh gagal dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan, serikat buruh, dan konstituensi sejenis yang mempunyai kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil.

Kekurangan yang paling menonjol dari pendekatan system adalah hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar-benar penting.Keunggulan akhir dari pendekatan system adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara atau tidak dapat diukur.

Pendekatan Konstituen-Strategis (strategic-constituencies approach)

Pendekatan konstituensi-strategis memandang organisasi secara berbeda. Organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk mengendalikan sumber daya. Dalam konteks ini, keefektifan organisasi menjadi sebuah penilaian tentang sejauh mana keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya yaitu pihak-pihak yang menjadi tempat bergantung organisasi tersebut untuk kelangsungan hidupnya di masa depan.

Kekurangan dari pendekatan ini adalah dalam praktik, tugas untuk memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan. Karena lingkungan berubah dengan cepat, apa yang kemarin kritis bagi organisasi mungkin tidak lagi untuk hari ini. 

Dengan mengoperasikan pendekatan konstituensi strategis, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereka mungkin mengabaikan atau sangat mengganggu sebuah kelompok yang kekuasaannya dapat menghambat kegiatan-kegiatan sebuah organisasi secara nyata.

Pendekatan Nilai-nilai Bersaing (Competing-values approach)

Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh dari pada hanya pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam.Pendekatan tersebut mengasumsikan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam.

Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa berbagai macam pilihan tersebut dapat dikonsolidasikan dan diorganisasi.Pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan bahwa ada elemen umum yang mendasari setiap daftar criteria Efektivitas Organisasi yang komprehensif dan bahwa elemen tersebut dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menciptakan kumpulan dasar mengenahi nilai-nilai bersaing.Masing-masing kumpulan tersebut lalu membentuk sebuah model keefektifan yang unik.

Berdasarkan pendapat steers, cara yang terbaik untuk meneliti efektivitas adalah memperhatikan secara serempak tiga buah konsep yang saling berhubungan, Steer yang dikutip oleh Sunatro (2000:335) bahwa unsur-unsur efektivitas meliputi tiga komponen antara lain yaitu (1) Input sebagai langkah awal (2) Prosedur sebagai dasar dalam melaksanakan suatu pekerjaan, dan (4) Output yang merupakan hasil dari pelaksanaan.

Belum ada Komentar untuk " Teori Efektivitas, Konsep Efektivitas, Indikator Efektivitas dan Pengkuran Efektivitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel