Pengertian, Tujuan, Fungsi, Indikator dan Unsur-Unsur Kedisiplinan Siswa

Kedisiplinan siswa adalah salah satu sikap yang dapat mengantarkan proses kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar. Dalam bahasan ini, akan dibahas secara mendalam mengenai kedisiplinan siswa mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, indicator dan unsur-unsurnya.

Pengertian Disiplin Siswa

Elizabet B. Hurlock (1978:82)mengatakan bahwa disiplin berasal dari kata yang sama dengan “disciple”, yaitu seorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan siswa yang belajar dari mereka tentang cara hidup yang menuju ke hidup yang berguna dan bahagia. Jadi, disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan anak berperilaku moral yang disetujui kelompok.

Sedangkan Suharsimi Arikunto (1993: 114) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Kedisiplinan merupakan faktor yang penting untuk dapat berlaku atau dilaksanakannya tata tertib sekolah.

Pendapat lain mengatakan bahwa disiplin adalah suatu keadaan dimana sesuatu itu dalam keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada suatu pelanggaran-pelanggaran yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung. (Imron, 2011:173)

Berdasarkan pada ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kedisiplinan siswa adalah kepatuhan siswa dalam menjalani semua aturan yang berlaku dan tata tertib di sekolah dengan kesadaran hati mereka tanpa ada paksaan, serta senantiasa untuk tidak melakukan berbagai tindakan yang melanggar aturan atau tata tertib tersebut.

Dengan demikian, mereka dapat belajar untuk berperilaku moral yang lebih baik. Berdasarkan pada ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan disiplin siswa adalah kepatuhan siswa dalam menjalani semua aturan yang berlaku dan tata tertib di sekolah dengan kesadaran hati mereka tanpa ada paksaan, serta senantiasa untuk tidak melakukan berbagai tindakan yang melanggar aturan atau tata tertib tersebut. Dengan demikian, mereka dapat belajar untuk berperilaku moral yang lebih baik.

Tujuan Kedisiplinan Siswa

Siswa adalah pelajar yang terdaftar sedang mengikuti pelajaran di suatu sekolah.  Sebagai seorang siswa mereka memilki hak dan kewajiban. Adapun hak dan kewajiban bagi siswa, yaitu: Hak Siswa (1) Menerima pelajaran (2) Mengikuti kegiatan yang diadakan sekolah (3) Menggunakan semua fasilitas yang ada, (4) Memperoleh bimbingan dan sebagainya. Kewajiban Siswa, yaitu (1) Hadir pada waktunya (2) Mengikuti pelajaran dengan tertib (3) Mengikuti ujian atau kegiatan-kegiatan lain yang ditentukan sekolah. (4) Mentaati tata tertib dan peraturan yang berlaku, dan lainnya.
Dengan  memperhatikan  hal-hal  yang  menjadi  hak  dan  kewajiban siswa di atas, dapat kita lihat bahwa “mentaati tata tertib dan peraturan yang berlaku” merupakan salah satu dari kewajiban siswa”. Untuk dapat mentaati tata tertib dan peraturan yang berlaku, maka seorang siswa harus memilki jiwa  disiplin yang baik. Selain itu disiplin juga merupakan faktor pendukung keberhasilan dan peningkatan prestasi siswa.

Seperti halnya kegiatan-kegiatan, segala perencanaan dan berbagai usaha yang dilakukan oleh manusia, tentunya semua itu memiliki tujuan. Begitu juga dengan dibuatnya tata tertib, tata tertib dibuat untuk melatih perilaku dan moral siswa agar disiplin. Kedisiplinan dapat membuat seseorang mencapai keberhasilan yang diinginkannya. Oleh karena itu, disiplin pun memiliki tujuan. Adapun tujuan dari disiplin adalah sebagai berikut:

  1. Membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya tempat individu itu diidentifikasikan. Jika dihubungkan dengan judul skripsi ini, yang dimaksud perilaku adalah perilaku siswa, peran yang ditetapakan adalah tata tertib atau peraturan sekolah, dan tempat yang dimaksud di sini adalah sekolah itu sendiri. 
  2. Mengajarkan anak bagaimana berperilaku dengan cara yang sesuai dengan standar kelompok sosial tempat mereka tinggal.
  3. Membantu guru dan siswa untuk mencapai target yang maksimal dalam menyelenggarakan pengajaran secara produktif.
  4. Membantu  siswa  menemukan  diri,  mengatasi,  dan  mencegah  timbulnya problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka mentaati segala peraturan yang ditetapkan.
  5. Disiplin  dapat  membantu  dan  memperlancar  siswa  untuk  mencapai tujuan dan haknya, serta sebagai pengontrol perilaku siswa dalam melaksanakan kewajibannya.
Berdasarkan pada pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan disiplin adalah untuk membantu siswa dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, sebagai pengontrol perilaku siswa agar tidak keluar dari hal-hal yang sebaiknya dan tata tertib yang ada, dan untuk melatih serta mendidik moral siswa agar senantisa berperilaku yang baik dan disiplin.

Fungsi Kedisiplinan di Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan di sekolah memiliki fungsi yang sangat penting untuk menjaga agar situasi sekolah tetap terjaga selayaknya situasi dan kondisi lembaga pendidikan yang penuh dengan keamanan, tertib, mendidik dan mengembangkan unsur-unsur fisik dan psikis yang normal, serta memelihara pertumbuhan dan perkembangan anak di sekolah dengan sebaik-baiknya.

Slameto (67) menyatakan bahwa fungsi disiplin sekolah adalah ”memberi pengaruh yang positif terhadap belajar siswa, melatih siswa untuk bertanggung jawab dengan kewajibannya, dan untuk membangun motivasi yang kuat” Selanjutnya dengan ditegakkannya kedisiplinan di sekolah, maka akan timbul kondisi sekolah sebagai berikut :
  1. Sekolah membuat aturan masuk dan keluar
  2. Mengadakan absensi bagi murid
  3. Menetapkan jadwal piket, pakaian seragam, dan lain-lain.
  4. Menetapkan jadwal pelajaran yang harus ditaati.
  5. Aktif dan tertib serta memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung.
  6. Murid mentaati perintah guru khususnya berkaitan dengan pelajaran seperti mengerjakan PR, mengikuti kegiatan sekolah dan sebagainya.

Indikator Kedisiplinan

Menurut  Moenir  (2006:95), disiplin  ada  dua  jenis  indikator disiplin  yang  sangat  dominan  yakni  disiplin  dalam  hal  waktu  dan  disiplin dalam hal kerja atau perbuatan. Adapun indikator disiplin tersebut adalah:

Disiplin waktu, meliputi:

  1. Tepat waktu dalam belajar. Mencakup datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dan selesai belajar di sekolah tepat waktu, serta mulai dan selesai belajar di rumah tepat waktu.
  2. Tidak keluar atau membolos saat pelajaran.
  3. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Disiplin perbuatan, meliputi:

  1. Patuh dan tidak menentang peraturan.
  2. Tidak malas belajar.
  3. Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya.
  4. Tidak suka berbohong.
  5. Tingkah laku yang menyenangkan, mencakup tidak mencontek saat ulangan, tidak membuat keributan dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang merupakan indikator-indikator dalam disiplin, adalah seperti di bawah ini :

  1. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
  2. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah
  3. Ketaatan dalam mematuhi yang diajarkan/dicontohkan guru
  4. Ketaatan dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
  5. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran.

Unsur-Unsur Kedisiplinan

Elizabeth B. Hurlock (85) menyatakan bahwa disiplin terdiri darin 4 unsur, yaitu peraturan, hukuman, penghargaan, dan konsistensi. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai unsur-unsur tersebut, maka penulis akan memaparkannya seperti di bawah ini:

Peraturan

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola itu dapat ditetapkan oleh orang tua, guru atau teman bermain. Tujuan peraturan adalah untuk menjadikan anak lebih bermoral dengan membekali pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu.
Setiap individu memiliki tingkat pemahaman yang berbeda.  Hal ini disebabkan oleh tingkat perkembangan individu yang berbeda meskipun usianya sama. Oleh  karena itu dalam memberikan peraturan harus melihat usia individu dan tingkat pemahaman masing-masing individu.

Hukuman

Hukuman berasal dari kata kerja latin, “punier”. menyatakan bahwa hukuman berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan. Hukuman memiliki tiga fungsi, yaitu:
  1. Menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan
  2. Mendidik, melalui hukuman siswa belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang lain salah, mereka mendapatkan hukuman jika melakukan tindakan yang salah dan tidak mendapat hukuman jika melakukan hal benar.
  3. Memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diinginkan. 
  4. Dalam memberikan hukuman terhadap anak didik yang dalam hal ini adalah siswa, tentunya kita sebagai seorang pendidik harus memilah-milah tentang hukuman apa yang pantas diberikan kepada siswa sesuai tingkat kesalahan dan pelanggaran yang ia lakukan. Hukuman diberikan bukan untuk menyakiti siswa, tetapi hanya untuk menegaskan dan memberi efek jera kepada mereka agar tidak mengulangi kesalahnnya lagi.

Penghargaan

Penghargaan merupakan setiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik. Penghargaan tidak harus berbentuk materi tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan di punggung. Oleh karena itu, guru harus sadar tentang betapa pentingnya memberikan penghargaan atau ganjaran kepada anak khususnya jika mereka berhasil.

Bentuk penghargaan harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Bentuk penghargaan yang efektif adalah penerimaan sosial dengan diberi pujian. Namun dalam penggunaannya harus dilakukan secara bijaksana dan mempunyai nilai edukatif, sedangkan hadiah dapat diberikan sebagai penghargaan untuk perilaku siswa yang baik dan berpretasi.

Konsistensi

Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas. Konsistensi tidak sama dengan ketetapan dan tiada perubahan. Dengan demikian konsistensi merupakan suatu kecenderungan menuju kesamaan. Disiplin yang konstan akan mengakibatkan tiadanya perubahan untuk menghadapi kebutuhan perkembangan yang berubah.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian, Tujuan, Fungsi, Indikator dan Unsur-Unsur Kedisiplinan Siswa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel