Pengertian dan Kandungan Rokok

Rokok dikenal sejak lama, diyakini pertamakali digunakan oleh orang-orang Indian di benua Amerika dari abad ke 10 Masehi. Selepas orang-orang barat menemukan benua Amerika mereka membawa rokok keliling dunia termasuk ke Indonesia.

Rokok ditinjau secara pengertiannya adalah hasil olahan tembakau yang dibungkus. Tembakau
dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Ristica dan jenis lainnya yang di dalamnya mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

Secara tinjauan ilmu kesehatan, asap rokok merupakan asap yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Asap rokok terdiri dari asap utama dan asap sampingan. Asap utama yaitu asap yang dihirup ke dalam paru-paru perokok, sedangkan asap sampingan adalah asap rokok yang berasal dari ujung rokok yang terbakar. Asap utama mengandung 25% zat berbahaya dan asap sampingan mengandung 75% zat berbahaya. Sehingga perokok pasif menghirup 3 kali lipat zat berbahaya dibandingkan perokok aktif.

Kandungan pada asap rokok

Asap rokok membawa bahaya dari sejumlah kandungan tembakau dan juga dari hasil pembakarannya. Sekitar 60% asap rokok terdiri dari gas dan uap, diantaranya : karbon monoksida, hidro sianida, nitric acid, nitrogen dioksida fluorocarbon, asetone dan amonia. Penelitian mengungkapkan bahwa sedikitnya ada 9 dari gas yang terkandung dalam asap rokok sangat berbahaya bagi paru-paru.

Tar

Tar merupakan kumpulan bahan kimia yang terkandung dalam daun tembakau maupun ditambahkan pada proses pertanian dan proses pembuatan rokok. Tar terbentuk saat proses pemanasan tembakau berlangsung. Tar yang ada dalam rokok adalah hidrokarbon aromatik polisiklik yang tergolong dalam zat karsinogen. Zat karsinogen merupakan zat yang dapat menumbuhkan kanker. Sehingga resiko timbulnya kanker ketika mengkonsumsi rokok disebabkan oleh kandungan tar yang ada didalam rokok.

Nikotin

Nikotin merupakan alkolid toksis yang terkandung dalam tembakau. Zat ini lah yang membuat rasa kecanduan pada perokok. Hal tersebut dikarenakan nikotin dapat menstimulasi kerja jantung sehingga kerja jantung menjadi lebih cepat. Sehingga peredaran darah juga mengalir lebih cepat. Nikotin dalam dosis rendah di dalam tubuh akan berdampak pada gangguan saluran pernafasan. Nikotin dalam dosis yang banyak akan mengakibatkan tersumbatnya peredaran darah, yang mana dapat mengalami gangguan penyakit.

Nikotin masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah dan langsung menuju ke otak dalam waktu 7-15 detik. Di otak nikotin meningkatkan “reward center” dan melepaskan zat kimia yang menyebabkan perasaan menyenangkan dan bahagia. Adrenalin kemudian dilepaskan, sehingga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Penggunaan nikotin terus menurus dapat merusak jantung, arteri dan paru-paru, meningkatkan resiko serangan jantung, stroke, dan penyakit paru-paru.

Karbon Monoksida

Karbon monoksida merupakan gas yang beracun dan tidak berwarna yang ada dalam asap rokok. Kandungan di dalam asap rokok yaitu sekitar 2-6%. Karbon monoksida dapat mengikat hemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih kuat saat berada di paru-paru dibandingkan dengan daya ikat oksigen (O2) dengan Hb. 10% Hb akan terisi oleh karbon monnoksida dalam kurun waktu 4-7 jamdalam bentuk COHb (Carboly Haemoglobin), sehingga akan berakibat sel darah merah akan kekurangan oksigen, yang akhirnya sel tubuh akan kekurangan oksigen. Kekuranga oksigen pada tubuh dalam waktu yang panjang akan mengakibatkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, sehingga sangat beresiko terhadap serangan jantung.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian dan Kandungan Rokok"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel