Biografi Sultan Arif Natadiningrat Kasepuhan Cirebon

Sultan Arif Natadiningrat adalah Sultan dari Kesultanan Kasepuhan Cirebon ke 14, beliau lahir pada 5 September 1965 di Cirebon, ayahnya merupakan Sultan Kasepuhan ke 13. Selama hidupnya beliau menikah dengan Syarifah Isye, dari hasil perkawinan keduanya memperoleh 4 orang anak, 3 orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan, yaitu; (1) Ari Rahmaduddin, (2) Lukam Zulkaeidin (3) Fatimah Nurhayani, dan (4) Muhamad Nusantara.

Sultan Arif Natadiningrat yang bergelar resmi Pangeran Raja Adipati (PRA) Arif Natadiningrat dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul dan pandai berbisnis, beliau menyukai dan mendalami ilmu ekonomi sehingga wajar manakala belajar di bangku kuliah, beliau memilih jurusan Ekonomi.

Sultan Arif Natadiningrat mengawali pendidikannya di SD Negeri Pengampon III Cirebon, lulus pada tahun 1977, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Cirebon, lulus pada tahun 1981, selanjutnya melanjutkan ke SMA Negeri 2 Cirebon, lulus pada 1984, barulah setelah itu beliau hijrah ke Bandung untuk kuliah di Universitas Nusantara mengambil jurusan Ekonomi, dan lulus pada tahun 1990.
Sebagai anak seorang Sultan, Arif sejak kecil sudah akrab dengan budaya dan adat istiadat Keraton yang adiluhung, sehingga manakala ayahnya wafat pada tahun 2010, beliau selaku pewaris tahta telah siap mengemban jabatan sebagai Sultan Kasepuhan selanjutnya.

Sultan Arif Natadiningrat, naik tahta pada 9 JUni 2010, beliau dinobatkan menjadi Sultan tepat 40 hari selepas kewafatan ayahadanya. Sebagaimana adat istiadat yang berlaku di Kesultanan, Sultan Arif dinobatkan menjadi Sultan dalam prosesi Jumenengan ditandai dengan ritual penanaman keris pusaka milik Sunan Gunung Jati, melepaskan 14 burung merpati putih, menanam 14 pohon langka dari Dewan Ndaru dan mengkhitan 14 anak yatim piatu.

Sebelum menjadi Sultan Kasepuhan Cirebon menggantikan ayahnya, Arif terjun ke dunia bisnis mengaplikasikan ilmu ekonomi yang ia dapat, tercatat selama berkiprah dalam duinia usaha, Arif pernah menjabat sebagai Direktur PT Cirebon Raya International, juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Nurjati Mas Internasional.

Selain itu, Sultan Arif juga aktif di 30 organisasi bisnis, bahkan beliau pernah menjabat sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia (ASPANJI) Jawa Barat dan pernah menjadi Ketua Penguasaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Cirebon.

Selain terjun dalam bidang usaha, Sebelum menjadi Sultan Cirebon, Arif juga pernah terjun dalam dunia Politik, pada tahun  2004-2009 Arif terpilih dan menjabat sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia mewakili Jawa Barat.

Selepas kemangkatan ayahnya, Sultan Arif lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai Sultan Cirebon, yaitu menjadi duta kebduayaan Cirebon dan hal-hal lain yang bersifat kebudayaan. Ketika menjabat sebagai Sultan Sepuh, Kesultanan Kasepuhan banyak berubah.

Selama bertahta Sultan Arif tercatat sukses menyelanggarakan Festival Keraton Nusantara yang digelar di Cirebon, beliau juga sukses memoderenisasi lingkungan Keraton Kasepuhan termasuk Memoderenisasi Musium keraton.

Rabu pukul 05,20 WIB bulan Juli tahun 2020, Sultan Arif dikabarkan mangkat, pada siang harinya, beliaupun dikuburkan di komplek pemakaman Raja-Raja Cirebon di Astana Gunung Jati.

Baca Juga: Kerajaan Cirebon, Masa Pendirian, Kejayaan dan Kemunduran

Belum ada Komentar untuk "Biografi Sultan Arif Natadiningrat Kasepuhan Cirebon"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel