Adolf Hitler Masuk Politik
Senin, 15 Juni 2020
Tulis Komentar
Setelah perang dunia I Hitler berubah sikap menjadi nasionalis dan rasis Jerman yang fanatik, dimasa inipun Hitler melepaskan kartu tanda penduduknya sebagai warga Austria dan memutuskan untuk beralih menjadi warga Negara Jerman.
Kecintaanya terhadap Jerman semakin besar walaupun Hitler tidak lagi membantu melalui perang akan tetapi Hitler bertekad dalam lubuk hatinya yang paling dalam bahwa dirinya harus berbuat sesuatu dan hasilnya dapat berarti bagi bangsa dan rakyat Jerman.
Perjalanan selanjutnya yang sudah Hitler niatkan sejak dirinya dirawat selepas luka pada bagian matanya yang tidak dapat mengangkat senjata lagi membuat Hitler harus memutuskan untuk melangkah ke alam lain yang tidak mengangkat senjata yakni kancah politik.
Selain itu,.Hitler juga mempunyai tujuan untuk membenahi pemerintahan Jerman yang baru karena didalamnya banyak sekali kekuatan ras Yahudi dan Marxisme yang sangat Hitler tidak suka dari awal. Sebelum terjun ke dunia politik, Hitler memiliki ideologi sendiri untuk bahan jualnya nanti saat pemilihan dan juga untuk membangkitkan ras-ras Jerman yang posisinya menurut Hitler sudah tergantikan dan terhinakan oleh ras-ras lain.
Ras Jerman bagi Hitler harus dikembalikan dan ditegakkan agar tidak ada duri dalam selimut karena menurut Hitler ras Yahudi dan Marxisme ibarat salaman dengan tangan kanan namun tangan kirinya pelan-pelan mengambil belati dan menusuknya.
Ideology inilah yang menjadi bahan orasinya untuk dapat bertarung di gelanggang politik dan menarik simpati atas dukungan masyarakat Jerman.
Perjalanan menuju rimba raya politik diawali ditunjuknya Hitler menjadi agen intelijen untuk sebuah komando mata-mata milik Reichswehr dengan tugas mempengaruhi tentara lain dan menyusup ke parta pekerja Jerman (DAP).
Namun saat memantau DAP ternyata pemikiran sang pendiri partai yakni Anton Drexler sangat sejalan dengan pemikiran Hitler yang antisemit, nasionalis, anti kapitalis dan anti Marxis, Anton Drexler juga menyukai pemerintahan yang aktif dan kuat versi sosialisme non-Yahudi dan solidaritas kalangan masyarakat, prinsip yang Drexler pegang sangat lah sama dengan Hitler.
Disuatu masa Anton Drexler melihat orasi sang Adolf Hitler yang terkenal sangat menghipnotis mata para penonton dan terdapat daya tarik yang sangat kuat agar mengikuti dirinya, disatu sisi Drexler pun sangat terpukau dengan pidatonya dengan menawarinya untuk bergabung dengan DAP, tentu saja Hitler sangat suka dan menerimanya tanpa berpikir panjang sebab pemikiran yang dipegang DAP sangat lah sama dengan pemikiran Hitler, Hitler menjadi anggota parta ke-55 tepat pada tangga; 12 September 1919.
Ternyata Anton Drexler sangat menyukai Hitler hingga rela merubah nama partainya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartej (partai pekerja Jerman sosialis nasional-NSDAP) yang kelak disebut dengan sebutan Nazi.
NSDAP ini kemungkinan adalah partai yang sangat baru sebab kedatangan Hitler saat itu juga memberikan peran penting yakni merangcang bendera Swastika didalam lingkaran putih berlatar belakang merah sebagai lambang partai ini. Existensinya menaik drastis, Hitler pun sangat semangat melakukan orasi sana sini untuk memikat para rakyat Jerman dengan cara berkeliling menggunakan truk sambil mengibarkan benderanya swastika dan juga menyebar brosur orasi politik Hitler dengan sangat sukses, Hitler juga sangat cakap berorasi dihadapan masa dengan berpidato dihadapan 6.000 orang di Munich.
Disamping ketertarikan rakyat Jerman terhadap Hitler, ternyata orasinya tak lepas dari sebagian orang yang membencinya. Saat dirinya sedang melakukan penggalangan dana partai dengan Eckart di Berlin pada Juni 1921 terjadi pemberontakan internal yakni sejumlah komite eksekutif menganggap Hitler sangatlah sombong dan mengancam bergabung dengan partai pesaing yaitu partai sosialis Jerman (DSP).
Untuk memberhentikan pemberontakan, Hitler langsung mengundurkan diri namun dalam pengunduran dirinya tersebut tenyata Hitler sangatlah licik.
Keluarnya Hitler dari DAP membuat para anggotanya sangat merindukan kecakapan beliau akhirnya ia diminta berulang kali bagaikan pengemis lalu diterima dengan syarat menjadi ketua partai yang tanpa berpikir panjang kemauanya tersebut di iya kan oleh para petinggi partai, sungguh permainan tarik ulur yang sangat cerdas.
Komite menyetujui persyaratan yang diminta Hitler menjadikan Hitler bergabung kembali kepada partai NSDAP sebagai anggota ke-3.680.
Kembalinya Hitler malah menimbulkan ketegangan internal kembali yang diwarnai oleh tokoh Herman Esser dengan melakukan perlawanan dengan menerbitkan 3.000 pamflet yang isinya mengatakan bahwa Hilter adalah penghianat partai namun kehebatan Hitler dalam orasi dihadapan masa partai untuk mempertahankan diri dan posisinya berhasil kembali memukau dan percaya serta merta mengikutinya selalu dalam kekaguman. Hitler pun diberi kekuasaan abosolut sebagai ketua partai dengan satu suara menentang yang diartikan bahwa mayoritas petinggi partai menunju Hitler sebagai nahkoda mereka.
Penulis ; Anisa Anggraeni Saldin
Belum ada Komentar untuk "Adolf Hitler Masuk Politik"
Posting Komentar