Lahirnya Soekarno

Lahirnya Soekarno
Soekarno dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 M dan bertepatan pada tanggal 18 Safar 1831 H., beliau dilahirkan pada hari Kamis Pon dalam penanggalan Jawa. Ia dilahirkan di desa Lawang Sekaten Surabaya. Soekarno dilahirkan saat fajar mulai menyingsing sehingga ayahnya menganggap bahwa anaknya sebagai “sang fajar” yang dilahirkan dalam abad Revolusi Kemanusiaan.

Soekarno pada awal kelahirannya diberi nama Kusno Sosrodihardjo. Namun karena ia sering sakit, maka ketika beliau berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno Nama tersebut diambil dari cerita pewayangan yakni seorang panglima perang dalam kisah Perang Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".

Kebiasaan masyarakat Jawa yang cenderung percaya dengan cerita pewayangan akan selalu menghubungkan penamaannya dengan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Apalagi harapan besar orangtuanya terhadap Soekarno, sebagaimana harapan dari semua orangtua terhadap anak-anaknya yang lebih maju dan berkembang di kemudian hari.

Nama Soekarno berubah ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya, nama tersebut menggunakan ejaan penjajah Belanda. Namun Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah, sedangkan nama akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno

Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis dengan penambahan nama Achmed menjadi Ahmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno" karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu kata saja atau tidak memiliki nama keluarga. Seseorang lalu menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno.

Soekarno menyebutkan bahwa nama Achmad, ia peroleh ketika beliau menunaikan ibadah haji. Sementara dalam beberapa pendapat lain berbeda, bahwa pemberian nama Achmad di depan nama Soekarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Republik Indonesia oleh negara-negara Arab.

Para penulis sejarah mengemukakan bahwa Soekarno memiliki nama lengkap ialah Koesno Sosro Soekarno, ayahnya bernama Raden Soekeni Sosrodihardjo. Ia adalah seorang keturunan bangsawan Jawa kelas priyayi.

Raden Soekeni Sosrodihardjo adalah salah satu dari delapan putera Raden Harjodikromo. Ia memperoleh pendidikan keguruan di Probolinggo. Pada diri Raden Soekeni Sosrodihardjo terdapat tiga unsur campuran pemikiran, yaitu pendidikan Barat, Islam, dan faham teosofi.

Faham teosofi inilah menurut penulis yang berkembang dalam kehidupan kebanyakan masyarkat Jawa dimana mereka memeluk Islam tetapi cenderung berbau keyakinan terhadap benda-benda yang memiliki kelebihan. Termasuk di dalamnya adalah R. Soekemi Sosrodihardjo.

Setelah menyelesaikan sekolah guru (kweekschool) Raden Soekeni Sosrodihardjo memperoleh tugas sebagai tenaga pengajar (guru) di Sekolah Rakyat (SR) di Singaraja Bali. Di samping itu, Raden Soekeni Sosrodihardjo bekerja sebagai asisten peneliti Prof. Van Der Tuuk. Prof. Van Der Tuuk adalah seorang ahli bahasa Indonesia yang sudah lama menetap di Indonesia, tepatnya di daerah Tapanuli Sumatera.

Di Bali, Raden Soekeni Sosrodihardjo tertarik kepada seorang gadis dan kemudian menikahinya. Gadis tersebut bernama Idayu Nyoman Rai Sariben. Idayu Nyoman Rai Sariben adalah seorang puteri Bali keturunan Brahmana yang tinggal di Balai Agung Singaraja Bali. Dari perkawinan keduanya inilah kemudian melahirkan Soekarno. Ada kisah unik mengenai kedua orang tua Soekarno, sebab saat menikah keduanya tidak direstui oleh karena itu keduanya kawin lari.

Baca Juga: Soekemi dan Idayu Kawin Lari

Belum ada Komentar untuk "Lahirnya Soekarno"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel