Dampak Perang Paregreg
Selasa, 10 Maret 2020
Tulis Komentar
Perang Paregreg adalah perang antara Majapahit Barat yang dirajai oleh Wiramawardana Vs Majapahit Timur yang dirajai Bre Wirabumi. Perang tersebut terjadi berlarut-larut selama bertahun-tahun meskipun begitu pada tahun 1406 Wiramawardana berhasil menaklukan Majapahit Timur hingga menjadikan Majapahit bersatu kembali.
Dampak Perang Paregreg bagi Majapahit dirasakan sangat berat, sebab selain menanggung kerugian yang cukup banyak karena banyak rakyat yang terdampak sengsara akibat perang, Majapahit juga tidak mampu lagi mengontrol wilayah jajahannya yang luas.
Tercatat, ketika perang Paregreg masih berlangsung, Pada Tahun 1405, daerah Kalimantan Barat direbut oleh Kekiasran China, selanjutnya secara berturut-turut Palembang, Melayu, Brunai dan Malaka serta beberapa kerajaan lain juga berupaya memerdekakan diri dari Majapahit.
Baca Juga; Riwayat Kerajaan Majapahit Timur
Pembangkangan daerah jajahan Majapahit pada masa perang Paregreg berlangsung mengindikasikan bahwa Majapahit kala itu betul-betul dibuat tak berdaya mengurusi wilayah jajahannya yang luas, mengingat dalam negerinya sendiri sedang kacau. Meskipun begitu, selepas usainya perang Paregreg, Majapahit juga berupaya menaklukan kembali daerah-daerah jajahannya, Palembang dan Melayu dapat direbutnya.
Selain berdampak pada banyaknya kerajaan taklukan yang berupaya merdeka, Majapahit juga menghadapi urusan dengan kekaisaran China, sebab pada perang paregreg, Majapahit Barat kedapatan membunuh utusan kekaisaran China sebanyak 170 orang, ketika melakukan serbuan ke Istana Kerajaan majapahit timur. Peristiwa inilah yang dikemudian hari menyebabkan Majapahit membayar ganti rugi sebanyak 60.000 Tahil emas kepada kekaisaran China.
Baca Juga: Perang Paregreg dan Terbunuhnya 170 Utusan Kekaisaran China
Meskipun dampak dari perang paregreg begitu berat bagi Majapahit, Kerajaan itu akhirnya dapat keluar dari krisis, terbukti selepas pemerintahan Wiramawardana Majapahit masih berdiri kokoh dan menelurkan beberapa Raja yang berusaha keras membangun kejayaan Majapahit kembali.
Dampak Perang Paregreg bagi Majapahit dirasakan sangat berat, sebab selain menanggung kerugian yang cukup banyak karena banyak rakyat yang terdampak sengsara akibat perang, Majapahit juga tidak mampu lagi mengontrol wilayah jajahannya yang luas.
Tercatat, ketika perang Paregreg masih berlangsung, Pada Tahun 1405, daerah Kalimantan Barat direbut oleh Kekiasran China, selanjutnya secara berturut-turut Palembang, Melayu, Brunai dan Malaka serta beberapa kerajaan lain juga berupaya memerdekakan diri dari Majapahit.
Baca Juga; Riwayat Kerajaan Majapahit Timur
Pembangkangan daerah jajahan Majapahit pada masa perang Paregreg berlangsung mengindikasikan bahwa Majapahit kala itu betul-betul dibuat tak berdaya mengurusi wilayah jajahannya yang luas, mengingat dalam negerinya sendiri sedang kacau. Meskipun begitu, selepas usainya perang Paregreg, Majapahit juga berupaya menaklukan kembali daerah-daerah jajahannya, Palembang dan Melayu dapat direbutnya.
Selain berdampak pada banyaknya kerajaan taklukan yang berupaya merdeka, Majapahit juga menghadapi urusan dengan kekaisaran China, sebab pada perang paregreg, Majapahit Barat kedapatan membunuh utusan kekaisaran China sebanyak 170 orang, ketika melakukan serbuan ke Istana Kerajaan majapahit timur. Peristiwa inilah yang dikemudian hari menyebabkan Majapahit membayar ganti rugi sebanyak 60.000 Tahil emas kepada kekaisaran China.
Baca Juga: Perang Paregreg dan Terbunuhnya 170 Utusan Kekaisaran China
Meskipun dampak dari perang paregreg begitu berat bagi Majapahit, Kerajaan itu akhirnya dapat keluar dari krisis, terbukti selepas pemerintahan Wiramawardana Majapahit masih berdiri kokoh dan menelurkan beberapa Raja yang berusaha keras membangun kejayaan Majapahit kembali.
Belum ada Komentar untuk "Dampak Perang Paregreg"
Posting Komentar