Sejarah Desa Pasindangan Kec Jatitujuh Kab Majalengka
Selasa, 21 Januari 2020
Tulis Komentar
Sejarah terbentuknya desa Pasindangan tidak terlepas dari kiprah mantan tokoh masyarakat Desa Panongan Kec Jatitujuh Kab Majalengka yang bernama Dahim. Desa Pasindangan resmi berdiri pada tanggal 25 Januari 1994 atas usulan Dahim dan sekelompok masyarakat yang menghendaki dimekarkannya Desa Panongan yang dianggap terlalu luas dan dihuni oleh banyak penduduk.
Desa Pasindangan didalamnya terdapat empat blok yang berkaitan dengan sejarah masa lalu, yaitu Blok Pasindangan, Blok Rancabolang , Blok Bojong Gunem, Blok Hegar Manah (Mengo). Dikemudian hari ketika 4 Blok yang memilih memekarkan dari desa Panongan tersebut menamakan desanya dengan nama Pasindangan, diambil dari salah satu nama blok.
Penamaan beberapa Bolok yang terdapat di desa Pasindangan menurut tutur masyarakat setempat berkaitan dengan peristiwa Pemberontakan Bagus Rangin.
Blok Rancabolang, Blok Mengo (Hegar Manah) dan Blok Bojong Gunem, sejarahnya berawal dari sejarah Babad Bantarjati dengan tokoh agama sekaligus tokoh Pahlawannya Ki Bagus Rangin dengan rekannya Buyut Leza, Buyut Pendil Wesi, Buyut Merat, Buyut Daisa dan Buyut Kondor, Buyut Lurah dan Buyut Jaka Kusuma (Buyut Kadut).
Bermula dari peperangan yang terjadi di Desa Karang Anyar Antara kelompok Ki Bagus Rangin yang bersenjatakan keris dan tombak melawan Bupati Kornel dari Sumedang, disaat peperangan berlangsung kuda hitam yang di tunggangi Bupati Kornel dari Sumedang mati bersimpah darah di ujung keris Ki Bagus Rangin kemudian tanah tempat kuda hitam yang mati bersimpah darah tersebut dinamakan Blok Kuda Mati dengan ciri-ciri tanah yang merah diantara tanah hitam di sekelilingnya yang sampai sekarang masih ada bukti sejarahnya.
Pada saat peperangan berlangsung, sebagian Masyarakat Desa Panongan ada yang hanya mengintip di balik bukit Desa (tanggul), mereka tidak ikut berperang membantu Ki Bagus Rangin, oleh karena itu dikemudian hari disebut Desa Panongan asal dari kata no’ong (ngintip), sedangkan masyarakat Blok Mengo disaat peperangan terjadi hanya bisa molongo maka dari itu disebut Blok Mengo asal dari kata molongo.
Setelah peperangan berakhir yang dimenangkan oleh kelompok Ki Bagus Rangin bersama rekannya, setelah itu kebiasaan kelompok Ki Bagus Rangin yang suka beristirahat dan berdiskusi di Blok Bojong Gunem, maka dari itu disebut Blok Bojong Gunem yang berasal dari kata Catur Gunem atau tempat berdiskusi Ki Bagus Rangin beserta rekannya.
Sedangkan untuk penamaan Blok Rancabolang, terjadi karena di Blok Rancabolang merupakan Blok yang kaya akan tanaman talas bolang yang biasa dikonsumsi oleh kelompok Ki Bagus Rangin, maka dari itu disebut Blok Rancabolang, penggalan kata dari Ranca yang diartikan sebagai lembah yang dalam dan kata Bolang merupakan nama makanan yang suka dikonsumsi oleh kelompok Ki Bagus Rangin.
Desa Pasindangan didalamnya terdapat empat blok yang berkaitan dengan sejarah masa lalu, yaitu Blok Pasindangan, Blok Rancabolang , Blok Bojong Gunem, Blok Hegar Manah (Mengo). Dikemudian hari ketika 4 Blok yang memilih memekarkan dari desa Panongan tersebut menamakan desanya dengan nama Pasindangan, diambil dari salah satu nama blok.
Penamaan beberapa Bolok yang terdapat di desa Pasindangan menurut tutur masyarakat setempat berkaitan dengan peristiwa Pemberontakan Bagus Rangin.
Blok Rancabolang, Blok Mengo (Hegar Manah) dan Blok Bojong Gunem, sejarahnya berawal dari sejarah Babad Bantarjati dengan tokoh agama sekaligus tokoh Pahlawannya Ki Bagus Rangin dengan rekannya Buyut Leza, Buyut Pendil Wesi, Buyut Merat, Buyut Daisa dan Buyut Kondor, Buyut Lurah dan Buyut Jaka Kusuma (Buyut Kadut).
Bermula dari peperangan yang terjadi di Desa Karang Anyar Antara kelompok Ki Bagus Rangin yang bersenjatakan keris dan tombak melawan Bupati Kornel dari Sumedang, disaat peperangan berlangsung kuda hitam yang di tunggangi Bupati Kornel dari Sumedang mati bersimpah darah di ujung keris Ki Bagus Rangin kemudian tanah tempat kuda hitam yang mati bersimpah darah tersebut dinamakan Blok Kuda Mati dengan ciri-ciri tanah yang merah diantara tanah hitam di sekelilingnya yang sampai sekarang masih ada bukti sejarahnya.
Pada saat peperangan berlangsung, sebagian Masyarakat Desa Panongan ada yang hanya mengintip di balik bukit Desa (tanggul), mereka tidak ikut berperang membantu Ki Bagus Rangin, oleh karena itu dikemudian hari disebut Desa Panongan asal dari kata no’ong (ngintip), sedangkan masyarakat Blok Mengo disaat peperangan terjadi hanya bisa molongo maka dari itu disebut Blok Mengo asal dari kata molongo.
Setelah peperangan berakhir yang dimenangkan oleh kelompok Ki Bagus Rangin bersama rekannya, setelah itu kebiasaan kelompok Ki Bagus Rangin yang suka beristirahat dan berdiskusi di Blok Bojong Gunem, maka dari itu disebut Blok Bojong Gunem yang berasal dari kata Catur Gunem atau tempat berdiskusi Ki Bagus Rangin beserta rekannya.
Sedangkan untuk penamaan Blok Rancabolang, terjadi karena di Blok Rancabolang merupakan Blok yang kaya akan tanaman talas bolang yang biasa dikonsumsi oleh kelompok Ki Bagus Rangin, maka dari itu disebut Blok Rancabolang, penggalan kata dari Ranca yang diartikan sebagai lembah yang dalam dan kata Bolang merupakan nama makanan yang suka dikonsumsi oleh kelompok Ki Bagus Rangin.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Desa Pasindangan Kec Jatitujuh Kab Majalengka"
Posting Komentar