Terbunuhnya Tumenggung Wiraguna
Rabu, 10 April 2019
Tulis Komentar
Bungfei.com-Tumenggung Wiraguna merupakan salah satu pejabat Kesultanan Mataram yang tercatat gemilang, sang Tumenggung merupakan pejabat kesayangan Sultan Agung yang kesetian terhadap raja dan negaranya boleh dikata tiada bandingnya. Tapi selepas Sultan Agung mangkat dan kemudian digantikan oleh putranya Amangkurat I, nasib buruk rupanya menimpa sang Tumenggung, ia dibunuh sementara seluruh keluarganya dibantai hanya karena masalah sepele.
Pembunuhan terhadap Tumenggung Wiraguna digagas sendiri oleh Amangkurat I, raja Mataram yang dikenal keji itu menyimpan dendam pada Sang Tumenggung semenjak ia masih muda, dahulu ketika Sultan Agung masih hidup, Amangkuat I dikisahkan membawa lari salah satu istri Tumenggung Wiraguna untuk digagahi karena tak kuasa melihat kecantikannya.
Perbuatan tak bermoral yang dilakukan Raden Mas Syayidin atau Amangkurat I itu membuat murka sang Tumenggung, namun ia sadar bahwa yang melakukan perbuatan bejat tersebut merupakan anak Rajanya, ia sebenarnya tak kuasa melakukan penentangan.
Pada mulanya, Tumenggung Wiraguna seperti merasa berat hati untuk melaporkan kejadian itu kepada Rajanya, ia takut laporannya itu tidak ditanggapi, namun karena diliputi amarah yang membatu, akhirnya sang Tumenggung nekad mewartakan penculikan istrinya itu kepada Sultan Agung.
Mendengar laporan dari Tumenggung kesayangannya, sikap Sultan Agung rupanya diluar dugaan, sang Raja memerintahkan kepada prajuritnya untuk menyeret Raden Mas Syayidin dimuka pengadilan. Setelah dilakukan pendalaman kasus, rupanya Raden Mas Syayidin mengakui perbuatannya, dan iapun meminta ampunan.
Ampunan Raja kemudian turun selepas Tumenggung Wiraguna memaafkan perbuatan bejat anak Rajanya, maka mulai setelah itu, Sultan Agung tidak lagi menaruh bangga terhadap putranya itu. Raden Mas Syayidin seperti merasa dikucilkan oleh ayahnya sendiri. Sikap inilah yang kelak melatar belakangi dendam Amangkurat I terhadap Tumenggung Wiraguna.
Berlalunya waktu, ketika Sultan Agung Mangkat, dan ketika Putra Mahkota Mataram berhasil disingkirkan dari tahta untuk kemudian digantikan oleh Raden Mas Syayidin, ajal Tumenggung Wiraguna rupanya kian mendekat. Sebab pada masa Amangkurat I menjadi Raja Mataram, ia hendak melampisakan dendamnya pada Tumenggung Wiraguna.
Baca Juga: Tersingkirnya Pangeran Alit Dari Tahta Kesultanan Mataram
Tumenggung Wiraguna selama menjadi Pejabat di Mataram, sulit sekali dicari-cari kesalahannya, ia tidak pernah memberontak, tidak pernah melakukan penggelapan keuangan, ia juga dikenal sebagai pejabat yang jujur, sehingga Sulit sekali bagi Amangkurat I untuk melampiaskan dendamnya pada Tumenggung Wiraguna.
Meskipun dikenal jujur dan setia terhadap Negara, tapi rupanya semua prestasi dan kebaikan Tumenggung Wiraguna itu tidak sedikitpun memupuskan dendam Amangkurat I, ia ingin sekali sesegera mungkin menghabisi sang Tumenggung.
Akhirnya, direncanakanlah taktik pembunuhan oleh Amangkurat I, mula-mula atas prestasi gemilang dari sang Tumenggung, Amangkurat I menghadiahkan kenaikan pangkat pada Sang Tumenggung, ia dijadikan sebagai pimpinan pasukan tempur untuk melakukan serbuan terhadap orang-orang Bali yang kala itu bercokol di Blambangan.
Akan tetapi, ketika pasukan Mataram yang dipimpin Tumenggung Wiraguna itu sampai pada tempat yang jauh dari Mataram, Temunggung Wiraguna justru dibunuh ditengah perjalanan, ia dibunuh dengan keji oleh utusan Amangkurat I yang memang sudah dipersiapakan.
Selain dibunuh dengan keji, Tumenggung Wiraguna juga difitnah melakukan makar dan penghianatan terhadap kerajaan, maka atas tuduhan palsu itu, Amangkurat I kemudian mempunyai alasan untuk menumpas seluruh anggota keluarga Tumenggung Wiraguna. Seluruh keluarganya kemudian dibantai tanpa peri kemanusiaan.
Pembunuhan terhadap Tumenggung Wiraguna digagas sendiri oleh Amangkurat I, raja Mataram yang dikenal keji itu menyimpan dendam pada Sang Tumenggung semenjak ia masih muda, dahulu ketika Sultan Agung masih hidup, Amangkuat I dikisahkan membawa lari salah satu istri Tumenggung Wiraguna untuk digagahi karena tak kuasa melihat kecantikannya.
Perbuatan tak bermoral yang dilakukan Raden Mas Syayidin atau Amangkurat I itu membuat murka sang Tumenggung, namun ia sadar bahwa yang melakukan perbuatan bejat tersebut merupakan anak Rajanya, ia sebenarnya tak kuasa melakukan penentangan.
Pada mulanya, Tumenggung Wiraguna seperti merasa berat hati untuk melaporkan kejadian itu kepada Rajanya, ia takut laporannya itu tidak ditanggapi, namun karena diliputi amarah yang membatu, akhirnya sang Tumenggung nekad mewartakan penculikan istrinya itu kepada Sultan Agung.
Mendengar laporan dari Tumenggung kesayangannya, sikap Sultan Agung rupanya diluar dugaan, sang Raja memerintahkan kepada prajuritnya untuk menyeret Raden Mas Syayidin dimuka pengadilan. Setelah dilakukan pendalaman kasus, rupanya Raden Mas Syayidin mengakui perbuatannya, dan iapun meminta ampunan.
Ampunan Raja kemudian turun selepas Tumenggung Wiraguna memaafkan perbuatan bejat anak Rajanya, maka mulai setelah itu, Sultan Agung tidak lagi menaruh bangga terhadap putranya itu. Raden Mas Syayidin seperti merasa dikucilkan oleh ayahnya sendiri. Sikap inilah yang kelak melatar belakangi dendam Amangkurat I terhadap Tumenggung Wiraguna.
Berlalunya waktu, ketika Sultan Agung Mangkat, dan ketika Putra Mahkota Mataram berhasil disingkirkan dari tahta untuk kemudian digantikan oleh Raden Mas Syayidin, ajal Tumenggung Wiraguna rupanya kian mendekat. Sebab pada masa Amangkurat I menjadi Raja Mataram, ia hendak melampisakan dendamnya pada Tumenggung Wiraguna.
Baca Juga: Tersingkirnya Pangeran Alit Dari Tahta Kesultanan Mataram
Tumenggung Wiraguna selama menjadi Pejabat di Mataram, sulit sekali dicari-cari kesalahannya, ia tidak pernah memberontak, tidak pernah melakukan penggelapan keuangan, ia juga dikenal sebagai pejabat yang jujur, sehingga Sulit sekali bagi Amangkurat I untuk melampiaskan dendamnya pada Tumenggung Wiraguna.
Meskipun dikenal jujur dan setia terhadap Negara, tapi rupanya semua prestasi dan kebaikan Tumenggung Wiraguna itu tidak sedikitpun memupuskan dendam Amangkurat I, ia ingin sekali sesegera mungkin menghabisi sang Tumenggung.
Akhirnya, direncanakanlah taktik pembunuhan oleh Amangkurat I, mula-mula atas prestasi gemilang dari sang Tumenggung, Amangkurat I menghadiahkan kenaikan pangkat pada Sang Tumenggung, ia dijadikan sebagai pimpinan pasukan tempur untuk melakukan serbuan terhadap orang-orang Bali yang kala itu bercokol di Blambangan.
Akan tetapi, ketika pasukan Mataram yang dipimpin Tumenggung Wiraguna itu sampai pada tempat yang jauh dari Mataram, Temunggung Wiraguna justru dibunuh ditengah perjalanan, ia dibunuh dengan keji oleh utusan Amangkurat I yang memang sudah dipersiapakan.
Selain dibunuh dengan keji, Tumenggung Wiraguna juga difitnah melakukan makar dan penghianatan terhadap kerajaan, maka atas tuduhan palsu itu, Amangkurat I kemudian mempunyai alasan untuk menumpas seluruh anggota keluarga Tumenggung Wiraguna. Seluruh keluarganya kemudian dibantai tanpa peri kemanusiaan.
Begitulah akhir hayat dari Tumenggung Wiraguna beserta keluarganya terbunuh bukan karena dosa-dosanya.
Jika anda ingin tahu lebih dalam riwayat Tumenggung Wiraguna, anda dapat membacanya dalam atikel kami selanjutnya yang berjudul : Tumenggung Wiraguna dalam Catatan Sejarah dan Legenda
Belum ada Komentar untuk "Terbunuhnya Tumenggung Wiraguna"
Posting Komentar