Henry VIII, Mencampakan Sabda Paus Demi Poligami

Bungfei.com-Ada yang unik dari Raja Inggris yang satu ini, sebab ia berani mencampakan sabda Paus seorang pemimpin tertinggi Greja Katolik Roma yang melarangnya untuk menceraikan istrinya serta melarangnya berpoligami.

Selain mencampakan sabda Paus, Henry VIII juga dikenal sebagai Raja yang pertama kali menggas aliran Kristen baru yang disebut Kristen Anglikan atau Greja Inggris sebagai Agama resmi kerajaan menggantikan Katolik. Pada masa Inggis diperintah Raja ini, Negara itu juga memutuskan hubungan dengan Kepausan dan Kekaisaran Suci Vatikan, bahkan ia juga mengusir para biarawan dan menutup greja-greja diwilayahnya yang berhubungan dengan Vatikan.

Latar Belakang Konflik Henry VIII dan Paus

Meskipun dalam Kitab Suci umat Kristen (Bibel) banyak dijumpai Nabi-Nabi terdahulu seperti Abraham, Musa, dan Nabi lainnya yang melakukan praktek Poligami akan tetapi secara dogmatis Katolik, paktek poligami dan menceraikan Istri merupakan perkara yang diputuskan haram oleh Greja. Tidak boleh dilakukan oleh orang Katolik baik rakyat jelata maupun Raja, hukum semacam ini dijaga betul oleh Para Paus dari generasi ke generasi.

Henry VIII, naik tahta pada usia muda yaitu pada sekitar umur 18 tahun, ketika naik tahta ia diharuskan mengawini janda bekas kakaknya yang wafat sebagai bagian  dari politik kerajaan untuk tetap berhubungan baik dengan Kerajan Spanyol.
Henry VIII. Diambil dari www.royal.uk
Istri Henry VIII merupakan putri dari Kerajaan Spanyol yang bernama Katherine yang tentu secara usia lebih tua darinya, selain itu putri ini juga tidak dicintai oleh Henry VIII, meskipun demikian Henry VIII tetap menikahinya hingga lebih dari 25 tahun.

Selain dari awal tidak dicintai oleh Henry VIII, Katherine juga rupanya selama menikah dengan Henry VIII tidak kunjung dikaruniai anak, oleh karena itu demi mendapatkan seorang Putra pewaris tahta Henry kemudian berniat menceriakan Katherine dan menikah dengan wanita lain mengingat Poligami dilarang oleh Greja, usaha Henry VIII untuk menceraikan istrinya itu rupanya ditolak oleh Paus.

Kala itu yang menjabat sebagai Paus adalah Paus Klemens VII, melalui sabda-sabdanya sang disampiakan melalui sepucuk surat, Paus merintahkan Henry VIII agar bertahan dengan Katherine, serta menjahui larangan greja soal menceriakan istri dan poligami.
Paus Klamenes VII-Wikipedia.com
Sabda Paus Klemens VII kepada Henry VIII itu rupanya kemudian dicampakan oleh Henry, lagipun ia berfikiran bahwa larang menceraikan Istri secara mutlaq bukan larangan tuhan melainkan larangan Greja, maka mulai setelah membantah sabda paus serta mencerikan istrinya untuk kemudian menikah lagi bahkan berpoligami, hubungan Heny VIII dengan Paus terputus.

Bahkan bukan itu saja Inggris kemudian keluar dari otoritas kepausan.  Konflik kemudian tambah runyam ketika diwilayah kerajaannya, Henry VIII membangun otoritas Greja versi baru yang kelak dikenal dengan sebutan Greja Inggris/Anglikan.

Profil Singkat Henry VIII

Henry VIII adalah anak dari Raja Ingris sebelumnya (Heny VII), ia dilahirkan pada 28 Juni 1491, Henry VIII pada mulanya bukan seorang Pangeran Walles (Putra Mahkota), ia menduduki tahta karena Putra Mahkota yang sesusngguhnya (Kakaknya) telah wafat mendahuluinya, dari itulah Henry VIII kemudian menjadi pengganti kedudukan kakaknya hingga menjadi Raja Inggris.

Selama hidupnya Henry VIII pernah mengawini 6 orang wanita, yaitu dengan Katherine (Janda Kakaknya), dan selepas mencerikan Katherine ia kemudian mengawini 5 orang wanita lainnya dengan cara polygami. Kelima isrti-istrinya itu adalah (1) Anne Boleyn, (2) Jane Seymour (3) Anne dari Cleves (4) Catherine Howard (5) Catherine Parr.

Henry VIII memerintah Inggris selama 38 tahun, ia wafat pada umur 56 tahun, tepatnya pada 28 Januari 1547. 

Belum ada Komentar untuk "Henry VIII, Mencampakan Sabda Paus Demi Poligami"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel