Pearson Prdouct Moment Dan Tata Cara Penghitungannya
Sabtu, 22 Desember 2018
Tulis Komentar
Kegunaan pearson product moment adalah untuk menguji atau menganalisis korelasi atau hubungan variable bebas (X) dengan variable terikat (Y) yang mana data dari keduanya berbentuk interval atau rasio.
Uji Prdouct Moment sendiri banyak dilakukan oleh para mahasiswa yang sedang melakukan analisis Skripsi. Mahasiswa yang menggunakan Pearson Prdouct Moment bisanya judul skripsinya yang didahului oleh kata hubungan, contoh “Hubungan Motivasi belajar dengan Presatsi Belajar Siswa” dan sebagainya.
Untuk dapat melakukan penghitungan statistic dengan Pearson Prdouct Moment atau bisa juga disingkat dengan istilah PPM, maka diharuskan memahami terlebih dahulu rumus tersebut, adapun rumus Pearson Prdouct Moment adalah sebagai berikut:
Penjelasan :
n = Responden
X = Hasil tes variabel X atau Terkait
Y = Hasil tes variabel Y atau bebas
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 < r < + 1). Apabila r =-1 artinya korelasinya negative sempurna, r=0 artinya tidak ada korelasi, r=1 artinya korelasinya positif sempurna/sangat kuat. Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interpretasi nilai r sebagai berikut:
Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variable X terhadap Y d apat ditentukan dengan rumus koefisien determenasi sebagai berikut:
(1) Buatlah Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
(2) Buatlah Ha dan Ho dalam bentuk statistik
(3) Buatlah table penolong untuk menghitung nilai korelasi
(4) Masukan angka-angka statistik dari table penolong dengan rumus PPM
(5) Menentukan besarnya sumbangan (Koefisien determinan atau Koefisien penentu) variable X terhadap variable Y dengan rumus KP.
(6) Menguji signifkansi dengan rumus t table atau t hitung
(7)Menentukan tingkat kesalahan (a)=0,05 atau 0,01 dengan rumus berajat bebas (db) =n-2
(8) Menyimpulkan.
Pertanyaan:
(1) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
(4) Masukan angka-angka statistik dari table penolong kedalam rumus PPM
Setelah mendapatkan nilai-nilai yang diperlukan melalui tabel penolong, kemudian peneliti memasukanya kedalam rumus PPM sebagaimana berikut :
Setelah memperoleh nilai hubungan anatara kedua variabel selanjutnya peneliti menentukan besarnya sumbangan (koefisien diterminean atau koefisien penentu) variabel x terhadap variabel y dengan rumus :
Setelah peneliti mendapatkan nilai hubungan variabel x dan y, dan juga nilai sumbangsih variabel x terhadap y, untuk selanjutnya peneliti menganalisis kedua variabel tersebut apakah signifikan atau tidak. Adapun penghitunganya sebagaimana berikut :
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa t-hitung sebesar (1,768). jika ketentuan tingkat kesalahan 0,05 dengan rumus drajat bebas (db) = n-2 maka 32-2 = 30 = t- tabel (1,679).
Dan berdasarkan kaidah pengujian signifikansi bahwa :
Jika harga thitung ≥ ttabel, maka signifikan
Jika harga thitung < ttabel maka tidak signifikan
Berdasarkan analisis korelasional yang telah dilakukan maka di dapat 3 hasil jawaban perhitungan statistik sebagaimana berikut :
Uji Prdouct Moment sendiri banyak dilakukan oleh para mahasiswa yang sedang melakukan analisis Skripsi. Mahasiswa yang menggunakan Pearson Prdouct Moment bisanya judul skripsinya yang didahului oleh kata hubungan, contoh “Hubungan Motivasi belajar dengan Presatsi Belajar Siswa” dan sebagainya.
Untuk dapat melakukan penghitungan statistic dengan Pearson Prdouct Moment atau bisa juga disingkat dengan istilah PPM, maka diharuskan memahami terlebih dahulu rumus tersebut, adapun rumus Pearson Prdouct Moment adalah sebagai berikut:
Penjelasan :
n = Responden
X = Hasil tes variabel X atau Terkait
Y = Hasil tes variabel Y atau bebas
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 < r < + 1). Apabila r =-1 artinya korelasinya negative sempurna, r=0 artinya tidak ada korelasi, r=1 artinya korelasinya positif sempurna/sangat kuat. Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interpretasi nilai r sebagai berikut:
Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variable X terhadap Y d apat ditentukan dengan rumus koefisien determenasi sebagai berikut:
- KP=r2x100%
Tata Cara Menghitung Pearson Prdouct Moment
Untuk dapat melakukan penghitungan PPM dengan baik maka diperlukan langkah-langkah penghitungan sebagai berikut:(1) Buatlah Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
(2) Buatlah Ha dan Ho dalam bentuk statistik
(3) Buatlah table penolong untuk menghitung nilai korelasi
(4) Masukan angka-angka statistik dari table penolong dengan rumus PPM
(5) Menentukan besarnya sumbangan (Koefisien determinan atau Koefisien penentu) variable X terhadap variable Y dengan rumus KP.
(6) Menguji signifkansi dengan rumus t table atau t hitung
(7)Menentukan tingkat kesalahan (a)=0,05 atau 0,01 dengan rumus berajat bebas (db) =n-2
(8) Menyimpulkan.
Contoh Kasus
Seorang mahasiswa melakukan penelitian mengenai “Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Gempol Cirebon”, dalam penelitian ini mahasiswa mengambil sampel sebanyak 32 siswa dengan taraf signifikansi (a=0,05) data yang diperoleh dari hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:- Berapa besar hubungan variable X dengan variable Y?
- Berapa besar sumbangan (keefisien/kontribusi) variable X dengan Y?
- Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar (X) dengan prestasi belajar (Y) siswa kelas VIII SMP Gempol Cirebon?
Langkah-Langkah Menjawab
Sebelum dilakukan pengujian diasumsikan bahwa data ini memenuhi persyaratan yaitu, distribusi normal, data dipilih secara acak (random) dan data mempunyai pasangan yang sama, kemudian barulah melanjutkan langkah-langkah sebagai berikut:(1) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
- Ha= Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PAI Siswa kelas VIII SMP N 1 Gempol Cirebon
- H0= Tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PAI Siswa kelas VIII SMP N 1 Gempol Cirebon
- Ha= r =I 0
- H0= r = 0
(4) Masukan angka-angka statistik dari table penolong kedalam rumus PPM
Setelah mendapatkan nilai-nilai yang diperlukan melalui tabel penolong, kemudian peneliti memasukanya kedalam rumus PPM sebagaimana berikut :
- Artinya; Berdasarkan perhitungan di atas telah di dapat bahwa nilai hubungan antara variabel x (Motivasi belajar PAI siswa) dengan variabel y (Prestasi belajar PAI siswa) adalah Sebesar 0,557, nilai hubungan tersebut mempunyai pengertian, hubungan antara prestasi motivasi belajar dengan prestasi belajar PAI kelas VIII SMP Negeri 1 Gempol cukup, karena nilai tersebut berada pada rentang nilai interval koefisien 0,40-0,599.
Setelah memperoleh nilai hubungan anatara kedua variabel selanjutnya peneliti menentukan besarnya sumbangan (koefisien diterminean atau koefisien penentu) variabel x terhadap variabel y dengan rumus :
- Artinya : nilai pengaruh hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajara PAI siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gempol Kabupaten Cirebon sebesar 31,03% dan sisanya 68,97 % dituntukan oleh variabel lain.
Setelah peneliti mendapatkan nilai hubungan variabel x dan y, dan juga nilai sumbangsih variabel x terhadap y, untuk selanjutnya peneliti menganalisis kedua variabel tersebut apakah signifikan atau tidak. Adapun penghitunganya sebagaimana berikut :
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa t-hitung sebesar (1,768). jika ketentuan tingkat kesalahan 0,05 dengan rumus drajat bebas (db) = n-2 maka 32-2 = 30 = t- tabel (1,679).
Dan berdasarkan kaidah pengujian signifikansi bahwa :
Jika harga thitung ≥ ttabel, maka signifikan
Jika harga thitung < ttabel maka tidak signifikan
- Artinya; dalam penelitian ini t-hitung (1,768) lebih besar daripada t-tabel (1,679). Hal ini berarti, hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PAI siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gempol Kabupaten Corebon, signifikan atau Ha diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan analisis korelasional yang telah dilakukan maka di dapat 3 hasil jawaban perhitungan statistik sebagaimana berikut :
- Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar PAI siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gempol Kabupaten Cirebon sebesar 0,599, hubungan tersebut bermakna hubungan yang cukup
- Sumbangan (Kontribusi) variabel x (Motivasi belajar) terhadap meningkatnya variabel y (Prestasi belajar) sebesar 31,03%
- Adanya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar, atau dengan kata lain apabila motivasi belajar meningkat diikuti dengan peningkatan prestasi belajar dan sebaliknya apabila motivasi belajar menurun akan diikuti oleh penurunan prestasi belajar.
Belum ada Komentar untuk "Pearson Prdouct Moment Dan Tata Cara Penghitungannya"
Posting Komentar