Kisah Masuk Islamnya Raja Pertama Kerajaan Melayu Patani
Sabtu, 08 September 2018
Tulis Komentar
Menurut Hikayat Patani, Patani diasaskan oleh Raja Paya Tu Kerub Mahayana, ia merupakan Raja yang berasal dari Kota Mahligai, pada mulanya Paya Tu Kerub dikisahkan sebagai penyembah berhala, dimasa pemerintahannya sang Raja dikisahkan sakit parah, ia bersumpah “barang siapa yang dapat menyembuhkan penyakitnya maka akan ia kawinkan dengan anaknya”.
Kala itu tak ada seorang tabib Istana pun yang dapat menyembuhkan sang Raja, hingga datanglah seorang muslim bernama Syekh Sa'id, ia dapat menyembuhkan Raja, tapi ia menolak menjadi menantu Raja, yang ia inginkan adalah apabila Raja sembuh, raja harus masuk Islam. Pada mulanya Raja menyetujui syarat itu, akan tetapi selepas Raja sembuh, rupanya ia mungkir akan janjinya. Maka selepas itu, bencana yang lebih besar kemudian menimpa Patani.
Kisah lengkap mengenai masuk Islamnya Raja Paya Tu Kerub, Raja dari Kerajaan Melayu Patani itu dikisahkan dalam hikayat Patani secara jelas dan rinci, demikian kisahnya;
Pada suatu hari baginda jatuh sakit dan banyak tabib yang telah mengobatinya, tetapi tiada sembuh. Dipalu oranglah canang, barangsiapa yang dapat mengobati baginda akan dijadikan menantu. Ada seorang yang bemama Syekh Sa'id orang Pasai yang sanggup mengobati raja itu, asalkan raja mau masuk agama Islam. Untuk dijadikan menantu raja, ia tidak mau.
Kemudian, raja menyanggupi untuk masuk Islam apabila ia sudah sembuh. Syekh Said pergi ke istana raja untuk mengobati baginda. Baginda pun berjanji akan menuruti kemauan Syekh Sa'id itu. Setelah seminggu lamanya, baginda dapat ke luar dihadap oleh menteri hulubalang sekalian. Syekh Sa'id pulang ke rumahnya, dan tak berapa lama raja sudah sembuh benar. Raja mungkir akan janjinya.
Setelah dua tahun lamanya Raja Paya Tu Nagpa jatuh sakit lagi. Baginda menyuruh panggil Syekh itu lagi dan berjanji sekali ini, apabila penyakitnya sudah sembuh betul ia akan masuk agama Islam. Lima hari lamanya ia mengobati raja, ia mohon imtuk kembaU ke rumahnya, setengah bulan kemudian baginda itu sembuh sama sekali, raja mungkir lagi akan janjinya.
Setahun kemudian Raja Paya Tu Nagpa sakit lagi. Penyakitnya sekali ini melebihi dari sakitnya yang sudah-sudah, duduk pun tidak dapat. Raja menyuruh panggil orang Pasai itu lagi dan memesankan pada orang yang memanggil itu, bahwa sekali ini ia tak akan memungkiri janjinya, demi berhala yang disembahnya. Syekh itu datang, jika raja mungkir lagi, ia tidak mau mengobatinya.
Setelah sebulan raja memanggil segala rakyatnya untuk menanyakan bagaimana pendapat rakyat apabila raja masuk agama Islam. Semua rakyatnya setuju dan raja amat bersuka cita. Keesokan harinya raja menyuruh bentara kanan untuk memanggil Syekh Sa'id menghadap raja.
Syekh Sa'id segera mengecup tangan raja dan dijunjungnya, lalu mengajarkan dua kalimat syahadat. Setelah itu raja berganti nama, supaya memperoleh syafa'at. Sultan Isma'il Syah ZilluUah Fil- 'Alam. Ketiga anak raja diganti pula namanya, yaitu Sultan Mudhaffar Syah, yang tengah perempuan: Sitti A'isyah, dan Sultan Mansur Syah. Selesai pemberian nama itu, Syekli Sa'id diberi hadiah berupa emas dan pakaian yang indah, kembali ke rumahnya di biara Kampung Pasai.
Demikianlah kisah masuk Islamnya Raja Patani pertama, adapun hikayat patani sendiri merupakan naskah hikayat yang terdiri dari 94 halaman, tulisan Arab-Melayu. Naskah Hikayat Patani ini disalin di Singapura 19 Syaban tahun 1255 H atau 16 Oktober 1839 Masehi, milik Tuan North.
Kala itu tak ada seorang tabib Istana pun yang dapat menyembuhkan sang Raja, hingga datanglah seorang muslim bernama Syekh Sa'id, ia dapat menyembuhkan Raja, tapi ia menolak menjadi menantu Raja, yang ia inginkan adalah apabila Raja sembuh, raja harus masuk Islam. Pada mulanya Raja menyetujui syarat itu, akan tetapi selepas Raja sembuh, rupanya ia mungkir akan janjinya. Maka selepas itu, bencana yang lebih besar kemudian menimpa Patani.
Ilustrasi Masuk Islamnya Raja Melayu Patani |
Pada suatu hari baginda jatuh sakit dan banyak tabib yang telah mengobatinya, tetapi tiada sembuh. Dipalu oranglah canang, barangsiapa yang dapat mengobati baginda akan dijadikan menantu. Ada seorang yang bemama Syekh Sa'id orang Pasai yang sanggup mengobati raja itu, asalkan raja mau masuk agama Islam. Untuk dijadikan menantu raja, ia tidak mau.
Kemudian, raja menyanggupi untuk masuk Islam apabila ia sudah sembuh. Syekh Said pergi ke istana raja untuk mengobati baginda. Baginda pun berjanji akan menuruti kemauan Syekh Sa'id itu. Setelah seminggu lamanya, baginda dapat ke luar dihadap oleh menteri hulubalang sekalian. Syekh Sa'id pulang ke rumahnya, dan tak berapa lama raja sudah sembuh benar. Raja mungkir akan janjinya.
Setelah dua tahun lamanya Raja Paya Tu Nagpa jatuh sakit lagi. Baginda menyuruh panggil Syekh itu lagi dan berjanji sekali ini, apabila penyakitnya sudah sembuh betul ia akan masuk agama Islam. Lima hari lamanya ia mengobati raja, ia mohon imtuk kembaU ke rumahnya, setengah bulan kemudian baginda itu sembuh sama sekali, raja mungkir lagi akan janjinya.
Setahun kemudian Raja Paya Tu Nagpa sakit lagi. Penyakitnya sekali ini melebihi dari sakitnya yang sudah-sudah, duduk pun tidak dapat. Raja menyuruh panggil orang Pasai itu lagi dan memesankan pada orang yang memanggil itu, bahwa sekali ini ia tak akan memungkiri janjinya, demi berhala yang disembahnya. Syekh itu datang, jika raja mungkir lagi, ia tidak mau mengobatinya.
Setelah sebulan raja memanggil segala rakyatnya untuk menanyakan bagaimana pendapat rakyat apabila raja masuk agama Islam. Semua rakyatnya setuju dan raja amat bersuka cita. Keesokan harinya raja menyuruh bentara kanan untuk memanggil Syekh Sa'id menghadap raja.
Syekh Sa'id segera mengecup tangan raja dan dijunjungnya, lalu mengajarkan dua kalimat syahadat. Setelah itu raja berganti nama, supaya memperoleh syafa'at. Sultan Isma'il Syah ZilluUah Fil- 'Alam. Ketiga anak raja diganti pula namanya, yaitu Sultan Mudhaffar Syah, yang tengah perempuan: Sitti A'isyah, dan Sultan Mansur Syah. Selesai pemberian nama itu, Syekli Sa'id diberi hadiah berupa emas dan pakaian yang indah, kembali ke rumahnya di biara Kampung Pasai.
Demikianlah kisah masuk Islamnya Raja Patani pertama, adapun hikayat patani sendiri merupakan naskah hikayat yang terdiri dari 94 halaman, tulisan Arab-Melayu. Naskah Hikayat Patani ini disalin di Singapura 19 Syaban tahun 1255 H atau 16 Oktober 1839 Masehi, milik Tuan North.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Masuk Islamnya Raja Pertama Kerajaan Melayu Patani"
Posting Komentar