Larinya Arya Wiralodra Ke Desa Pegaden
Minggu, 20 Mei 2018
Tulis Komentar
Sebagai seorang pendiri pedukuhan Dermayu yang kemudian berubah menjadi Keadipatian Indramayu tentunya Arya Wiralodra memiliki ketabahan dan sikap-sikap kesatria yang belum tentu dimiliki oleh kebanyakan manusia.
Namun Wiralodra tetaplah manusia biasa, ia pun pernah melarikan diri sebab dibuat linglung karena wanita yang ia cintai menghilang begitu saja, ia lari ke Desa Pegaden yang jaraknya berpuluh-puluh kilometer dari Indramayu untuk menemui saudaranya Tumenggung Wirosetro hanya untuk sekedar curhat.
Kisah mengenai larinya Arya Wiralodra pendiri sekaligus Adipati Indramayu pertama itu dikisahkan dalam naskah Babad Dermayu. Wiralodra lari penyebabnya karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Ia ditolak mentah-mentah.
Baca Juga : Sejarah Keadipatian Indramayu, Masa Pendirian, Kejayaan Dan Kemundurannya
Kisah tersebut bermula dari niatan Wiralodra untuk memperistri seroang wanita yang kecantikanya luar biasa, wanita tersebut bernama Endang Darma, selain cantik wanita ini dikenal pandai silat. Banyak laki-laki yang menghendaki Endang Darma, tapi untuk memperistrinya itu berat, sebab syaratnya laki-laki yang boleh menikahinya harus mampu mengalahkanya dalam duel kesaktian.
Dikisahkan Arya Wiralodra merupakan salah satu laki-laki yang menjawab tantangan Endang Darma, ia bersedia turun dalam gelanggang adu kesaktian, semua itu ia lakukan demi untuk mendapatkan cinta Endang Darma.Duel pun kemudian digelar.
Duel antara Wiralodra dengan Endang Darma yang digambarkan dalam naskah babad dermayu sungguh amat menakjubkan, bagaimana tidak, duel itu dikisahkan memakan waktu berhari-hari.
Saling banting antara keduanya dikisahkan tak terelakan. Endang Darma dikisahkan berubah menjadi Ular Besar, sementara Wiralodra yang tak mau kalah kemudian berubah menjadi Burung Garuda, Ular terkapar, kemudian menghilang karena patukan Garuda, Endang Darma melarikan diri masuk kedalam buah jambu air, sementara Wiralodra yang tak mau melepaskan buruannya berubah menjadi burung kutilang dan mematuk-matuk jambu itu, hingga Endang Darma tak kuasa kemudian keluar dari jambu itu.
Begitulah seterusnya Endang Darma terus-terusan terdesak. Ia sebenarnya telah kalah. Wiralodra dengan gagah kemudian menganjurkan agar Endang Darma mengaku kalah dan bersedia menjadi pendamping hidupnya, tapi rupanya, Endang Darma tidak mau mengaku kalah, ia malah menghilang melarikan diri, sambil menampik keinginan Wiralodra untuk memperistriya.
Begitulah kisah kesedihan Wiralodra, sebab gagal memperistri wanita pujaannya, sehingga ia kemudian merasa kecewa dan berkecil hati, setelah peristiwa itu, kemudian ia melarikan diri ke Pegaden, suatu desa yang kini masuk dalam wilayah Kab Subang.
Namun Wiralodra tetaplah manusia biasa, ia pun pernah melarikan diri sebab dibuat linglung karena wanita yang ia cintai menghilang begitu saja, ia lari ke Desa Pegaden yang jaraknya berpuluh-puluh kilometer dari Indramayu untuk menemui saudaranya Tumenggung Wirosetro hanya untuk sekedar curhat.
Kisah mengenai larinya Arya Wiralodra pendiri sekaligus Adipati Indramayu pertama itu dikisahkan dalam naskah Babad Dermayu. Wiralodra lari penyebabnya karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Ia ditolak mentah-mentah.
Baca Juga : Sejarah Keadipatian Indramayu, Masa Pendirian, Kejayaan Dan Kemundurannya
Kisah tersebut bermula dari niatan Wiralodra untuk memperistri seroang wanita yang kecantikanya luar biasa, wanita tersebut bernama Endang Darma, selain cantik wanita ini dikenal pandai silat. Banyak laki-laki yang menghendaki Endang Darma, tapi untuk memperistrinya itu berat, sebab syaratnya laki-laki yang boleh menikahinya harus mampu mengalahkanya dalam duel kesaktian.
Dikisahkan Arya Wiralodra merupakan salah satu laki-laki yang menjawab tantangan Endang Darma, ia bersedia turun dalam gelanggang adu kesaktian, semua itu ia lakukan demi untuk mendapatkan cinta Endang Darma.Duel pun kemudian digelar.
Duel antara Wiralodra dengan Endang Darma yang digambarkan dalam naskah babad dermayu sungguh amat menakjubkan, bagaimana tidak, duel itu dikisahkan memakan waktu berhari-hari.
Saling banting antara keduanya dikisahkan tak terelakan. Endang Darma dikisahkan berubah menjadi Ular Besar, sementara Wiralodra yang tak mau kalah kemudian berubah menjadi Burung Garuda, Ular terkapar, kemudian menghilang karena patukan Garuda, Endang Darma melarikan diri masuk kedalam buah jambu air, sementara Wiralodra yang tak mau melepaskan buruannya berubah menjadi burung kutilang dan mematuk-matuk jambu itu, hingga Endang Darma tak kuasa kemudian keluar dari jambu itu.
Begitulah seterusnya Endang Darma terus-terusan terdesak. Ia sebenarnya telah kalah. Wiralodra dengan gagah kemudian menganjurkan agar Endang Darma mengaku kalah dan bersedia menjadi pendamping hidupnya, tapi rupanya, Endang Darma tidak mau mengaku kalah, ia malah menghilang melarikan diri, sambil menampik keinginan Wiralodra untuk memperistriya.
Begitulah kisah kesedihan Wiralodra, sebab gagal memperistri wanita pujaannya, sehingga ia kemudian merasa kecewa dan berkecil hati, setelah peristiwa itu, kemudian ia melarikan diri ke Pegaden, suatu desa yang kini masuk dalam wilayah Kab Subang.
Belum ada Komentar untuk "Larinya Arya Wiralodra Ke Desa Pegaden"
Posting Komentar