Kerajaan Bedahulu, Kerajaan Terkuat Di Bali Yang Menggentarkan Majapahit

Pada Tahun 1342 Majapahit mengultimatum Kerajaan Bedahulu untuk tunduk dibawah Kemaharajaan Majapahit. Terang saja ultimatum tersebut ditolak oleh Raja Bedahulu, karena baginya Majapahit itu merupakan kerajaan yang baru berdiri kemaren sore, sementara Kerajaan Bedahulu adalah kerajaan tua yang sudah berdiri sejak abad ke 8 masehi[1], wilayahnya membentang dari ujung barat sampai ujung timur Pulau Bali, bahkan pulau-pulau sekitarnya seprti Lombok dan Timor menjadi jangkauan kekuasaanya. 

Merasa tak mempan ditaklukan dengan jalan diplomasi, Majapahit kemudian mengirimkan pasukan tempurnya untuk menaklukan Bali. Tetapi kerajaan Bedahulu bukan kerajaan biasa, tercatat beberapa kali serbuan Majapahit ke Bali dapat dipatahkan oleh Kerajaan Bedahulu. Tentara Majapahit dibuat kocar-kacir olehnya. 

Serangan demi serangan yang dilancarkan Majapahit dikisahkan dapat dibungkam Kerajaan Bedahulu, Majapahit kini gentar, sebab mungkin saja Kerajaan Bedahulu yang sulit ditaklukan itu kemudian berbalik menyerang Jawa. 

Tak mau mundur sebelum menaklukan Bedahulu, Majapahit kemudian menerjunkan Patih Gajah Mada ke arena penaklukan, tidak hanya Gajah Mada, Majapahit juga menerjunkan beberapa panglima perang terbaiknya ke medan peperangan salah satunya Arya Damar.

Setelah Gajah Mada mengamati kekuatan Kerajaan Bedahulu, didapat kesimpulan bahwa kemenangan demi kemenangan yang diperoleh Kerajaan Bedahulu disebabkan kecakapan Patih Kerajaan Bedahulu dalam mengatur strategi perang. Pada waktu itu yang menjadi Patih Kerajaan Bedahulu adalah Kebo Iwa, beliau dikisahkan sebagai Patih ahli strategi perang yang handal dizamannya. 

Gajah Mada kemudian menyusun Strategi pembunuhan terhadap Patih itu, hingga kemudian Gajah Mada berhasil membunuh Kebo Iwa, Patih Kebanggaan Kerajaan Bedahulu. Dan benar saja selepas terbunuhnya Kebo Iwa, kemenangan demi kemengan kemudian berbalik Kemajapahit. 


Puncaknya pada tahun 1347 Gajah Mada dapat menaklukan Kerajaan Bedahulu, sementara dalam tragedi penaklukan itu Raja Makambika, Raja ke 28 sekaligus Raja terakhir Kerajaan Bedahulu tewas terbunuh[2]. Sisa-sisa Prajurit dan pejabat penting Kerajaan Bedahulu kemudian melarikan diri keberbagai tempat di pulau Bali diantaranya ke Desa Trunyan, Bangli, Desa Tenganan,  Karangasem; serta di desa-desa Sembiran, Cempaga Sidatapa, Pedawa, Tiga Was, Padangbulia di  Buleleng.

Selepas penaklukan tersebut kemudian Gajah Mada mengangkat seorang Brahmana Jawa yang bernama Sri Kresna Kepakisan sebagai Raja di pulau Bali. Keturunan dinasti Kepakisan inilah yang di kemudian hari menjadi raja-raja di beberapa kerajaan kecil di Pulau Bali. Adapun orang-orang Bedahulu yang melarikan diri dari serangan Majapahit tersebut kini dikenal sebagai orang Bali asli atau biasa disebut orang Bali Aga. 

Catatan Kaki
[1] Kerajaan Bedahulu Didirikan abad Ke 8 Runtuh abad Ke 14 karena di Invasi Majapahit
[2] Nyoka. 1990. Sejarah Bali. Penerbit & Toko Buku Ria, Denpasar, 1990

Belum ada Komentar untuk "Kerajaan Bedahulu, Kerajaan Terkuat Di Bali Yang Menggentarkan Majapahit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel