Profil Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon

Desa Cipanas merupakan salah satu Desa dari wilayah Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Desa Cipanas terdiri dari 5 dusun, 10 Rukun Warga (RW) dan 32 Rukun Tetangga (RT). 

Jarak dan waktu tempuh dari ibu kota kecamatan 5 KM dengan waktu tempuh 25 menit dan dari ibu kota kabupaten 10 KM dengan waktu tempuh 35 menit. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut:

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kedongdong Kidul Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon 
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Girinata Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon 
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon 
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Balagedog Kecamatan Sindang Wangi Kabupaten Majalengka

Keadaan Iklim

Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon secara umum berupa tanah darat/kering, tanah sawah/basah dan hutan/ pegunungan yang berada pada ketinggian antara 300 mdpl di atas permukaan laut. 

Desa Cipanas memiliki suhu udara antara 290C s/d 330C. Di tinjau dari jenis iklim dan jenis tanah yang ada di desa Cipanas maka dapatlah dipahami tanah di desa ini telah lama dan cocok dijadikan sebagai areal pertanian padi.


Kependudukan

Jumlah Penduduk Desa Cipanas sebanyak 4.944 jiwa terdiri dari 2.542 laki-laki dan 2.324 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.441 Kepala Keluarga. Sedangkan jumlah keluarga miskin (Gakin) sebanyak 740 Kepala Keluarga dengan prosentase 56% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Cipanas.

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk desa Cipanas beragam, adapun penjelasan mengenai tingkat pendidikan penduduk Cipanas tahun 2018 sebagaimana yang tercatatdalam dokumentasi desa Cipanas adalah sebagaimana tabel berikut:

No

Pendidikan

Jumlah (Orang)

1

Belum Sekolah

1297

2

SD/MI

230

3

SMP/MTs

1341

4

SMA/MA

851

5

Diploma

1121

6

Starta I

223

7

Starta II

0

8

Starta III

0

Jumlah

4.856

Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk Desa Cipanas beragam, adapun penjelasan mengenai mata pencaharian penduduk desa Cipanas tahun 2018 sebagaimana yang tercatat dalam dokumentasi desa Cipanas adalah sebagaimana tabel berikut:

No

Mata Pencaharian

Jumlah (orang)

1

Petani

387

2

Buruh Tani

1.594

3

Pedagang

65

4

PNS

66

5

TNI/POLRI

34

6

Karyawan Swasta

532

Berdasarkan tabel di atas dapatlah dipahami bahwa Petani dan Buruh Tani rupanya menjadi mata pencaharian utama penduduk Desa Cipanas, maka dengan demikian dapatlah dimengerti jika budidaya padi di desa ini begitu marak, menhingat lahan pertanian yang luas dan pekerja yang melimpah.

Kehidupan Sosial, Ekonomi dan Budaya

Penduduk Desa Cipanas sebagian besar berprofesi sebagai Buruh Tani terutama petani di sawah. Mayoritas sawah di Desa Cipanas merupakan sawah irigasi dengan tiga kali musim tanam.

Jenis sawah lain adalah sawah ladang yang berada di atas perbukitan sehingga para petani hanya bisa bertanam dimusim hujan. Dalam satu tahun sawah ladang ini hanya bisa ditanami padi dan bisa dilanjutkan dengan sayur-mayur dan sejenisnya. 

Selain petani sawah, di Desa Cipanas juga banyak masyarakat yang bertani Buah Mangga Petani Lada, Pisang, dan tanamantanaman lainnya.

Mata pencaharian lain yang dimiliki masyarakat Desa Cipanas adalah berwirausaha batu alam dengan beberapa pabrik batu milik orang lain maupun milik sendiri. 

Potensi sumber daya alam yang ada di Desa Cipanas sekarang ini, selain masih bergantung pada pengelolaan tanah pertanian juga terdapat potensi lain di sektor industri dan jasa termasuk di dalamnya adanya sentral usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang telah berkembang di masyarakat.

Penduduk di Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon juga lebih mengutamakan pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan keagamaan. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jumlah penduduk usia sekolah yang berhasil menamatkan pendidikannya setaraf dengan SMU dan kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi (D3, S1) maupun ke Pondok Pesantren. 

Jumlah penduduk Desa Cipanas pada tingkat pendidikannya berjumlah 4.856 orang, dengan demikian pada data tersebut dapat dipahami bahwa mayoritas penduduk Desa Cipanas telah dapat membaca dan menulis.  

Sementara untuk sarana pendidikan formal, Desa Cipanas baru berdiri 3 (tiga) buah Sekolah Dasar dan 2 (dua) buah Taman kanak-kanak. Sedangkan untuk melanjutkan ke Sekolah Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Atas harus pergi ke Desa lain yang masih masih satu kecamatan, begitupun dalam melanjutkan studinya masyarakat Desa Cipanas harus melanjutkan ke luar Kota hingga Provinsi. 

Masyarakat Desa Cipanas sebagai masyarakat yang beretnis Sunda mempunyai corak kehidupan sosial sebagaimana masyarakat Sunda lainnya. Namun keadaan sosial budaya masyarakat Desa Cipanas hampir sebagian besar dipengaruhi oleh agama Islam. Adapun budaya tersebut antara lain:

Pertunjukan Wayang Kulit

Kesenian wayang kulit merupakan salah satu kesenian khas yang ada di Kabupaten Cirebon. Wayang kulit ini di mainkan oleh seorang dalang, cerita yang biasa di bawakan dalang adalah kisah Brahmana. 

Pertunjukkan ini dilaksanakan oleh masyarakat Desa Cipanas pada malam hari di acara pernikahan atau khitanan.

Tradisi Kejo Koer

Kejo Koer berati nasi koer (nasi uduk atau nasi kuning). Nasi koer ini kemudian dijual oleh pengobeng (pihak keluarga) pada jam 12 malam kepada melekan (tetangga atau orang-orang yang memang sudah berkumpul). 

Kemudian melekan tersebut seolaholah membeli dengan menyebutkan sejumlah uang, misalnya “saya beli nasinya satu juta, dua juta dll” tujuannya agar yang memiliki hajat mendapat rejeki yang baik keesokan harinya dari tamu undangan.

Tradisi Ngayun

Tradisi ngayun biasanya dilakukan ketika akan memberi nama kepada seorang bayi. Tradisi ini diadakan ketika bayi berumur 11 hari untuk bayi laki-laki, dan 9 hari untuk bayi perempuan. 

Dalam tradisi ini terdapat masakan khas yang harus ada yaitu sayur dari daun sereh. Ibu dari bayi harus memakan sayur tersebut, tujuannya agar bayi merasa hangat dan ibu nya sehat. Kemudian hal yang dilakukan di tradisi ngayun adalah pertama kali bayi diletakkan di dalam ayunan yang terbuat dari kain panjang. 

Orang tua bayi biasanya memasak beberapa makanan untuk kemudian dihidangkan kepada tetangga yang diundang dalam acara ini kemudian makan bersama.

Mungah Suhunan

Mungah suhunan dilakukan pada saat membangun rumah. Dalam tradisi ini yang dilakukan adalah memasang kayu balok ditengah atap rumah. 

Balok ini kemudian dihias dengan bendera merah putih, digantungi berbagai macam hasil bumi contohnya padi, kelapa, jagung, singkong, dan lain-lain serta berbagai macam makanan dan uang kertas. Tujuan dari tradisi ini adalah agar yang memiliki rumah menjadi makmur dan subur, kaya dan banyak memperoleh penghasilan dari alam.


Belum ada Komentar untuk "Profil Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel