Pengertian Kognitif dan Fase Perkembangannya
Senin, 29 Juni 2020
Tulis Komentar
Istilah kognitif sering muncul pada teori-teori yang membahas mengenai belajar dan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan istilah tersebut memang berkaitan dengan itu. Banyak para ahli yang memberikan definisi istilah kognitif.
Menurut Susanto (2012: 14), kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecderdasan (intellegence) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar.
Sementara menurut Sujiono, (2008: 8), kognitif ialah proses berfikir untuk memahami informasi melalui pengenalan, pengamatan dengan berfikir kongkrit sesuai pernyataan dan ingatan untuk memecahkan sebuah masalah Sedangkan menurut Guilford Guilford berpendaat bahwa kognitif dapat dilihat dari tiga kategori dasar yaitu operasi mental, content dan produk. Sedangkan Gardner membagi kognitif kedalam tujuh macam, yaitu kecerdasan logika matematika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musik,kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasaninterpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
Tidak jauh berbeda dengan kedua pendapat sebelumnya, menurut Husdarta dan Nurlan (Litantri, 2018:14) kognitif adalah suatu proses terus menerus, namun hasil hasilnya tidak merupakan sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan kognitif adalah proses berfikir untuk memahami informasi melalui pengenalan, pengamatan dengan berfikir kongkrit sesuai pernyataan dan ingatan untuk memecahkan sebuah masalah.
Berdasarkan penjelasan Piaget di atas, anak usia dini termasuk pada fase pra operasional yaitu mereka cenderung menggunakan imajinasinya, memiliki pemikiran yang kongkrit bukan abstrak, memiliki keingintahuan yang tinggi, ingin mencoba sesuatu yang baru, tetapi mereka mudah sekali merasa bosan. Jadi untuk mengembangkan anak usia dini di perlukan media yang asli karena utuk memenuhi fase pra operasionalnya.
Menurut Susanto (2012: 14), kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecderdasan (intellegence) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar.
Sementara menurut Sujiono, (2008: 8), kognitif ialah proses berfikir untuk memahami informasi melalui pengenalan, pengamatan dengan berfikir kongkrit sesuai pernyataan dan ingatan untuk memecahkan sebuah masalah Sedangkan menurut Guilford Guilford berpendaat bahwa kognitif dapat dilihat dari tiga kategori dasar yaitu operasi mental, content dan produk. Sedangkan Gardner membagi kognitif kedalam tujuh macam, yaitu kecerdasan logika matematika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musik,kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasaninterpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
Tidak jauh berbeda dengan kedua pendapat sebelumnya, menurut Husdarta dan Nurlan (Litantri, 2018:14) kognitif adalah suatu proses terus menerus, namun hasil hasilnya tidak merupakan sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan kognitif adalah proses berfikir untuk memahami informasi melalui pengenalan, pengamatan dengan berfikir kongkrit sesuai pernyataan dan ingatan untuk memecahkan sebuah masalah.
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada tiap-tiap manusia mmemiliki, fase-fasenya tersendiri. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Jean Peaget (Wijana, 2013: 5.17) yang menyatakan bahwa perkembangan kemampuan kognitif pada manusia memiliki fase-fasenya tersendiri. Ia juga membagi perkembangan kognitif menjadi 4 fase yaitu :- Fase sensorimotor (usia 0-2 tahun). Pada masa ini anak berinteraksi pertama dengan lingkungan sekitarnya, dengan melalukan aktivitas melihat, meraba, merasa, mencium, dan mendengar,dan melakukan segala kegiatan fisik motoriknya dengan mengoptimalkan sensorimotornya.
- Fase pra operasional (usia 2-7 tahun). Tahap pra operasional ditandai dengan anak mampu berfikir imajinatif, berbahasa egosentris, memiliki ego yang tinggi, dan menampakkan dorongan ingin tahu yang tinggi, perkembangan bahasa mulai berkembang
- Fase operasional kongktit (usia 7-11 tahun). Pada fase ini anak sudah mampu berfikir sistematis terhadap hal-hal objek kongkrit.
- Fase operasional formal (usia 12-dewasa). Pada fase ini anak sudah mampu berfikir sistematis, sudah mampu menyelesaikan masalah dan mengidentifikasi masalah. (Litantri, 2018:14)
Berdasarkan penjelasan Piaget di atas, anak usia dini termasuk pada fase pra operasional yaitu mereka cenderung menggunakan imajinasinya, memiliki pemikiran yang kongkrit bukan abstrak, memiliki keingintahuan yang tinggi, ingin mencoba sesuatu yang baru, tetapi mereka mudah sekali merasa bosan. Jadi untuk mengembangkan anak usia dini di perlukan media yang asli karena utuk memenuhi fase pra operasionalnya.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Kognitif dan Fase Perkembangannya"
Posting Komentar