Mpu Bajil dalam Prasasti Bendosari
Jumat, 08 Mei 2020
Mpu Bajil bagi sebagaian orang yang pernah menyimak sandiwara Radio ataupun Filem Layar Lebar maupun Sinetron Tutur Tinular yang tayang antara tahun 80 hingga 90 an tentu tidak asing. Sebab tokoh tersebut digambarkan sebagai tokoh sakti yang hidup pada masa awal berdirinya Kerajaan Majapahit. Meskipun demikian jarang orang yang tahu bahwa nama Mpu Bajil sebetulnya bukan semata-mata nama dan tokoh fiksi, melainkan tokoh nyata yang benar-benar hidup pada masa Majapahit, namanyapun termaktub dalam Prasasti Bendosari.
Secara kronologi, Prasasti Bendosari adalah Prasati yang ditemukan pada 1896 Masehi, ditemukan di Dusun Bendosari Desa Jambu Trenggalek. Prasasti ini dikeularkan oleh Prabu Hayam Wuruk. Dinamakan Bendosari karena memang Prasasti tersebut ditemukan di Dusun atau Dukuh Bendosari.
Secara kronologi, Prasasti Bendosari adalah Prasati yang ditemukan pada 1896 Masehi, ditemukan di Dusun Bendosari Desa Jambu Trenggalek. Prasasti ini dikeularkan oleh Prabu Hayam Wuruk. Dinamakan Bendosari karena memang Prasasti tersebut ditemukan di Dusun atau Dukuh Bendosari.
Mpu Bajil dalam Serial Tutur Tinular
Serial Tutur Tinular yang mulanya ditayangkan dalam bentuk Sandiwara Radio kisahnya ditulis oleh S. Tidjab, seorang Penulis kelahiran Kota Solo.Serial Tutur Tinular mengishkan kisah seorang tokoh utama bernama Arya Kamandanu dengan mengambil latar zaman keruntuhan Singasari dan awal Pendirian Majapahit.
Serial fiksi sejarah Tutur Tinular yang mengambil latar zaman Majaphit tersebut mendapat perhatian luas masyarakat Indonesia mengingat alur yang dimainkan baik dalam sandiwara radio, filem layar lebar maupun sinetron mampu membius para penonton.
Selain menampilkan tokoh utama yang terkenal dengan Pedang Naga Puspanya, dalam serial ini juga S. Tidjab menampilkan tokoh Antagonis yang bernama Mpu Bajil.
Serial fiksi sejarah Tutur Tinular yang mengambil latar zaman Majaphit tersebut mendapat perhatian luas masyarakat Indonesia mengingat alur yang dimainkan baik dalam sandiwara radio, filem layar lebar maupun sinetron mampu membius para penonton.
Selain menampilkan tokoh utama yang terkenal dengan Pedang Naga Puspanya, dalam serial ini juga S. Tidjab menampilkan tokoh Antagonis yang bernama Mpu Bajil.
Tokoh Mpu Bajil disebut juga Tong Bajil digambarkan sebagai Pendekar sakti yang mulanya berprofesi sebagai begal di wilayah Kerajaan Singasari, ia kemudian direkrut oleh Jaya Katwang menjadi pasukan tentara Gelang-Gelang (Kadipaten Gelang-Gelang; Sekarang Madiun) untuk menghancurkan Singasari.
Rupa Mpu Bajil digambarkan oleh S. Tidjab sebagai pendekar cebol yang beristrikan Dewi Sambi, keduanya selalu merintangi perjuangan Arya Kamandanu dalam membela kebenaran.
Rupa Mpu Bajil digambarkan oleh S. Tidjab sebagai pendekar cebol yang beristrikan Dewi Sambi, keduanya selalu merintangi perjuangan Arya Kamandanu dalam membela kebenaran.
Kesaktian Mpu Bajil dibuktikan dengan kemampuannya mengalahkan Arya Kamandanu dalam beberapa pertarungan, ia juga mampu merebut Pedang Naga Puspa milik Kamandanu. Meskipun begitu dalam serial ini juga Mpu Bajil akhirnya tewas di tangan Arya Kamandanu.
Sri Wintala Ahmad dalam bukunya Sejarah Raja-Raja Majapahit (hlm 130) menyebutkan bahwa; menurut Prasasti Bendosari dalam menjalankan pemerintahannya, Hayam Wuruk dibantu oleh Mahamentri Kartini dan Sang Panca Wilwatikta.
Mpu Bajil dalam Prasasti Bendosari
Mpu Bajil yang digambarkan dalam serial fiksi sejarah Tutur Tinular oleh S. Tidjab berbeda dengan tokoh yang disebutkan dalam Prasasti Bendosari. Sebab dalam Prasasti tersebut, Mpu Bajil tercatat bukan sebagai Pendekar, Begal maupun tentara Gelang-gelang yang direkrut Jaya Katwang, melainkan seorang Pejabat Majapahit yang menduduki jabatan penting pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk.Sri Wintala Ahmad dalam bukunya Sejarah Raja-Raja Majapahit (hlm 130) menyebutkan bahwa; menurut Prasasti Bendosari dalam menjalankan pemerintahannya, Hayam Wuruk dibantu oleh Mahamentri Kartini dan Sang Panca Wilwatikta.
Mahamentri Kartinini terdiri dari; Rakyan (bisa juga disingkat dengan sebutan “Ra”) Mentri Hino yang dijabat oleh Dyah Iswara, Rakyan Mentri Hulu yang dijabat Dyah Ipo dan Rakyan Mentri Sirikan yang dijabat Dyah Kancing.
Sementara Sang Panca Wilwatikta terdiri dari (1) Rakyan Patih yang dijabat Mpu Gajah Mada (2) Rakyan Patih Demung yang dijabat Mpu Alus (3) Rakyan Kanuruhan yang dijabat Mpu Bajil (4) Rakyan Rangga yang dijabat Mpu Roda, dan (5) Rakyan Tumenggung yang dijabat Mpu Lembu Nata.
Memahami kandungan Prasasti Bendosari dapatlah dimengerti bahwa, nama Mpu Bajil tercatat sebagai salah satu Pejabat Panca Wilwatikta yang mengemban jabatan “Rakyan Kanuruhan”. Yaitu Jabatan tertinggi ketiga dalam struktur Panca Wilwatikta yang tugasnya sebagai pelaksana pemerintahan, khususnya dalam bidang protokoler kenegaraan dan penghubung komunikasi diantara para pejabat kerajaan.
Agaknya, jabatan Rakyan Kanuruhan jika dikonfersikan dalam zaman sekarang tugasnya sama seperti mentri kordinator pemerintahan, dimana para pejabat negara harus berkordinasi terlebih dahulu kepada mentri kordinator pemerintahan sebelum menyampaikan maksud dan keinginan kepada pejabat lain yang dituju. Oleh karena itu, tokoh Mpu Bajil yang digambarkan dalam Prasasti Bandosari jelas bukan tokoh sembarangan, sebab menjadi mentri kordinator harus memiliki kecakapan dan kemampuan kordinasi yang baik.
Memahami kandungan Prasasti Bendosari dapatlah dimengerti bahwa, nama Mpu Bajil tercatat sebagai salah satu Pejabat Panca Wilwatikta yang mengemban jabatan “Rakyan Kanuruhan”. Yaitu Jabatan tertinggi ketiga dalam struktur Panca Wilwatikta yang tugasnya sebagai pelaksana pemerintahan, khususnya dalam bidang protokoler kenegaraan dan penghubung komunikasi diantara para pejabat kerajaan.
Agaknya, jabatan Rakyan Kanuruhan jika dikonfersikan dalam zaman sekarang tugasnya sama seperti mentri kordinator pemerintahan, dimana para pejabat negara harus berkordinasi terlebih dahulu kepada mentri kordinator pemerintahan sebelum menyampaikan maksud dan keinginan kepada pejabat lain yang dituju. Oleh karena itu, tokoh Mpu Bajil yang digambarkan dalam Prasasti Bandosari jelas bukan tokoh sembarangan, sebab menjadi mentri kordinator harus memiliki kecakapan dan kemampuan kordinasi yang baik.