Biografi Paul Michel Foucault
Rabu, 13 Mei 2020
Tulis Komentar
Paul Michel Foucault lahir di Poitiers, 15 Oktober 1926, meninggal di Paris, 25 Juni 1984 pada umur 57 tahun. Michel Foucault adalah salah satu pemikir yang unik. Pemikirannya tidak mengenal batas ilmu. Ia berhasil melampaui ilmu sejarah, filsafat, ilmu sosial dan politik, hingga ranah medis.
Foucault sering dijuluki sebagai post-modernis, post-strukturalis, bahkan post-revolusioner, namun ia menolak semua julukan yang diberikan kepadanya. Keindahan pemikiran Foucault terletak pada ketertarikannya pada isu-isu kemanusiaan, marginalitas, ketidaknormalan, dan pandangannya tentang kebenaran.
Karya-karyanya yang terkenal antara lain, Maladiementale et psychologie (Penyakit Jiwa dan Psikologi), Histoire de la folie (Sejarah Kegilaan), Raymond Roussel (tentang seorang sastrawan Prancis), dan Naissance de la Clinique. Une archeologie du regard medical (Lahirnya Klinik. Sebuah Arkeologi tentang Tatapan Medis) dan buku ini membuat nama Foucault menjadi masyur adalah Lesmots et les choses. Une archeologie des sciences humaines (1966) (Kata-kata dan Benda-benda. Sebuah Arkeologi tentang Ilmu-ilmu Manusia), buku filsafat yang mengalami kesuksesan terbesar di Prancis setelah Ada dan Ketiadaan (1943), karangan J.P Sartre. Terutama sejak buku ini, Foucault dianggap filsuf terpenting dalamaliran strukturalisme. Tahun 1969, ia juga menghasilkan L’archeologie du savoir (Arkeologi Pengetahuan).
Sangat sulit jika berfikir tentang Foucault sebagai seorang filosof. Susunan akademiknya di psikologi dan sejarahnya sama banyak dengan di filosofi, bukunya sering kali berhubungan dengan sejarah medis dan pengetahuan sosial, semangatnya terhadap sastra dan politik.
Foucault paling dikenal dengan penelitian tajamnya dalam bidang institusi sosial terutama psikiatri, kedokteran,ilmu kemanusiaan, dan sistem penjara dan karya-karyanya tentang sejarah. Pada tahun 1960an foucault sering diasosiasikan dengan gerakan strukturalis.
Foucault kemudian menjauhkan dirinya dari gerakan pemikiran ini, meski sering dikarakteristikan sebagai seorang posmodernis Foucault selalu menolak label posstukturalis dan posmodernis.
Pemikiran Utama Michel Foucault yang utama memiliki 3 poin penting, penjabaranya sebagai berikut:
Michel Foucault, adalah seorang tokoh postmodernisme yang menolak keuniversalan pengetahuan. Ada beberapa asumsi pemikiran pencerahan yang ditolak oleh Foucault yaitu:
Pengetahuan itu tidak bersifat metafisis, transendental, atau universal, tetapi khas untuk setiap waktu dan tempat.
Tidak ada pengetahuan yang mampu menangkap katakter objektif dunia, tetapi pengetahuan itu selalu mengambil perspektif.
Pengetahuan tidak dilihat sebagai pemahaman yang netral dan murni, tetapi selalu terikat dengan rezim-rezim penguasa.
Namun demikian, menurut Foucault, tidak ada pemisah yang jelas, pasti, dan final antara pemikiran pencerahan dan pasca-modern, atau antara modern dan pasca-modern. Paradigma modern, kesadaran, dan objektivitas adalah dua unsur membentuk rasional-otonom, sedangkan bagi Foucault pengetahuan bersifat subjektif.
Episteme (asal usul) dalam sejarah barat terbagi dalam empat:
Menurut Foucault episteme tidak bisa dilihat atau bahkan disadari ketika kita ada di dalamnya, hal itu disebabkan oleh pandangan bahwa kita telah berada dalam episteme yang berbeda ketika kita sadar akan episteme yang mempengaruhi kita.
Penulis: Anisa Anggraeni Saldin
Foucault sering dijuluki sebagai post-modernis, post-strukturalis, bahkan post-revolusioner, namun ia menolak semua julukan yang diberikan kepadanya. Keindahan pemikiran Foucault terletak pada ketertarikannya pada isu-isu kemanusiaan, marginalitas, ketidaknormalan, dan pandangannya tentang kebenaran.
Karya-karyanya yang terkenal antara lain, Maladiementale et psychologie (Penyakit Jiwa dan Psikologi), Histoire de la folie (Sejarah Kegilaan), Raymond Roussel (tentang seorang sastrawan Prancis), dan Naissance de la Clinique. Une archeologie du regard medical (Lahirnya Klinik. Sebuah Arkeologi tentang Tatapan Medis) dan buku ini membuat nama Foucault menjadi masyur adalah Lesmots et les choses. Une archeologie des sciences humaines (1966) (Kata-kata dan Benda-benda. Sebuah Arkeologi tentang Ilmu-ilmu Manusia), buku filsafat yang mengalami kesuksesan terbesar di Prancis setelah Ada dan Ketiadaan (1943), karangan J.P Sartre. Terutama sejak buku ini, Foucault dianggap filsuf terpenting dalamaliran strukturalisme. Tahun 1969, ia juga menghasilkan L’archeologie du savoir (Arkeologi Pengetahuan).
Sangat sulit jika berfikir tentang Foucault sebagai seorang filosof. Susunan akademiknya di psikologi dan sejarahnya sama banyak dengan di filosofi, bukunya sering kali berhubungan dengan sejarah medis dan pengetahuan sosial, semangatnya terhadap sastra dan politik.
Foucault paling dikenal dengan penelitian tajamnya dalam bidang institusi sosial terutama psikiatri, kedokteran,ilmu kemanusiaan, dan sistem penjara dan karya-karyanya tentang sejarah. Pada tahun 1960an foucault sering diasosiasikan dengan gerakan strukturalis.
Foucault kemudian menjauhkan dirinya dari gerakan pemikiran ini, meski sering dikarakteristikan sebagai seorang posmodernis Foucault selalu menolak label posstukturalis dan posmodernis.
Pemikiran Utama Michel Foucault yang utama memiliki 3 poin penting, penjabaranya sebagai berikut:
Michel dan Postmodernisme
Postmodernisme merupakan suatu ide baru yang menolak atau pun yang termasuk dari pengembangan suatu ide yang telah ada tentang teori pemikiran masa sebelumnya yaitu paham modernisme yang mencoba untuk memberikan kritikan-kritikan terhadap modernisme yang dianggap telah gagal dan bertanggung jawab terhadap kehancuran martabat manusia; ia merupakan pergeseran ilmu pengetahuan dari ide-ide modern menuju pada suatu ide yang baru yang dibawa oleh postmodernisme itu sendiri.Michel Foucault, adalah seorang tokoh postmodernisme yang menolak keuniversalan pengetahuan. Ada beberapa asumsi pemikiran pencerahan yang ditolak oleh Foucault yaitu:
Pengetahuan itu tidak bersifat metafisis, transendental, atau universal, tetapi khas untuk setiap waktu dan tempat.
Tidak ada pengetahuan yang mampu menangkap katakter objektif dunia, tetapi pengetahuan itu selalu mengambil perspektif.
Pengetahuan tidak dilihat sebagai pemahaman yang netral dan murni, tetapi selalu terikat dengan rezim-rezim penguasa.
Namun demikian, menurut Foucault, tidak ada pemisah yang jelas, pasti, dan final antara pemikiran pencerahan dan pasca-modern, atau antara modern dan pasca-modern. Paradigma modern, kesadaran, dan objektivitas adalah dua unsur membentuk rasional-otonom, sedangkan bagi Foucault pengetahuan bersifat subjektif.
Michel Foucault dan Strukturalisme
Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berkaitan dalam satu kesatuan. Foucault melahirkan istilah episteme yang secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan ruang bermakna, stratigrafi yang mendasari kehidupan intelektual, serta kumpulan prapengandaian pemikiran suatu jaman.Episteme (asal usul) dalam sejarah barat terbagi dalam empat:
- Renaisans, yang berlangsung sejak Abad Pertengahan hingga abad 16.
- Klasik, yaitu pengetahuan yang disusun sejak abad 17 hingga 18.
- Modern, sejak akhir abad 18 hingga awal abad 20.
- Akhir abad 20 hingga sekarang.
Menurut Foucault episteme tidak bisa dilihat atau bahkan disadari ketika kita ada di dalamnya, hal itu disebabkan oleh pandangan bahwa kita telah berada dalam episteme yang berbeda ketika kita sadar akan episteme yang mempengaruhi kita.
Wacana dan Kekuasaan Menurut Foucault
Bahasa disini berarti adalah wacana yang merupakan pengetahuan yang terstruktur. Wacana menurut Foucault berkaitan erat dengan konsep kekuasaan. Dalam hal ini Foucault tidak memisahkan antara pengetahuan dan kekuasaan. Tidak ada pengetahuan tanpa kekuasaan dan tidak ada kekuasaan tanpa pengetahuan.Penulis: Anisa Anggraeni Saldin
Belum ada Komentar untuk "Biografi Paul Michel Foucault "
Posting Komentar