Mengenal Temasek, Negeri yang Disebut dalam Sumpah Palapa Gajah Mada
Jumat, 13 September 2019
Tulis Komentar
Temasek adalah nama kuno untuk Negara Singapura, Para Sejarawan memperkirakan kata Temasek berasal dari bahasa Jawa Kuno “Temasik” yang bermaksud “Kota Laut” meskipun demikian ada juga yang menyatakan bahwa istilah kata Temasek berasal dari bahasa Melayu yang bermakna “Hutan Rawa”.
Temasek adalah negeri yang disebut-sebut dalam Sumpah Palapa. Yaitu Sumpah yang diucapkan Gajah Mada ketika ia baru dilantik menjadi Mahapatih Amangku Bhumi (Perdana Mentri) Majapahit. Dalam sumpahnya itu Gajah Mada bersumpah akan menaklukan beberapa negeri di Nusantara, salah satu yang ditargetkan akan dikuasai adalah Temasek.
Temasek pada mulanya negeri jajahan Sriwijaya. Kemudian Temasek yang sebelumnya bagian dari Bintan menjadi kerajaan berdaulat sesudah keruntuhan Sriwijaya. Semasa menjadi negeri berdaulat Bintan dibawah pemerintahan Isykandar Syah. Selama menjadi Raja Iskandar Syah menjalin persahabatan dengan Negara lain. Hal tersebut dilakukan agar dapat melindungi negerinya dari ancaman Negara lain terutamanya dari Majapahit.
Iskandar Syah memilih Siam sebagai Negara sahabat dan pelindungnya. Hal tersebut dilakukan hingga Isykandar Syah digantikan oleh Permasiurinya.
Dalam menjelankan pemerintahan, Permaisuri Iskandar Syah dibantu oleh Indra Bupala dan Ari Bupala. Pada saat Permaisuri Iskandar memerintah Bintan, datanglaah rombongan Sang Sapurba ke Bintan yang sebelumnya terhenti di selat bambu.
Mendengar rombongan Sang Sapurba berada di selat Bambu. Permaisuri Iskandar Syah mengutus perdana mentrinya Indra Bupala dan Aria Bupala untuk menjemput dan membaw Sang Sapurba ke Bintan.
Selanjutnya, anak Permaisuri Iskandar yang bernama Wan Seri Bendi kemudian dinikahkan dengan Sang Nila Utama anak Sang Sapurba. Kelak Sang Nila Utama mendirikan kerajaan baru di wilayah Bintan yang diberi nama Temasek. Pada saat menjadi Raja Temasek, Nila Utama bergelar Sri Tribuana.
Setelah Sri Tribuana wafat, kedudukannya digantikan oleh putranya yang bergelar Paduka Sri Rana Wikrama. Beberapa keturunannya kemudian secara berturut-turut memerintah Temasek, sampai pada Raja Temasek yang terakhir yaitu Prameswara.
Semasa pemerintahan Prameswara terjadi serangan dari Kerajaan Majapahit. Serangan ini dianggap sebagai akhir dari riwayat Temasek. Serangan ini juga sebagai relaisasi yang pernah diucapkan Gajah Mada dalam sumpah Palapanya.
Serangan Majapahit ke Temasek menyebabkan Prameswara melarikan diri ke Semenanjung, ia kemudian mendirikan Kerajaaan baru yang kelak bernama Kerajaan Melaka.
Baca Juga: Makna Sumpah Palapa
Temasek adalah negeri yang disebut-sebut dalam Sumpah Palapa. Yaitu Sumpah yang diucapkan Gajah Mada ketika ia baru dilantik menjadi Mahapatih Amangku Bhumi (Perdana Mentri) Majapahit. Dalam sumpahnya itu Gajah Mada bersumpah akan menaklukan beberapa negeri di Nusantara, salah satu yang ditargetkan akan dikuasai adalah Temasek.
Temasek pada mulanya negeri jajahan Sriwijaya. Kemudian Temasek yang sebelumnya bagian dari Bintan menjadi kerajaan berdaulat sesudah keruntuhan Sriwijaya. Semasa menjadi negeri berdaulat Bintan dibawah pemerintahan Isykandar Syah. Selama menjadi Raja Iskandar Syah menjalin persahabatan dengan Negara lain. Hal tersebut dilakukan agar dapat melindungi negerinya dari ancaman Negara lain terutamanya dari Majapahit.
Iskandar Syah memilih Siam sebagai Negara sahabat dan pelindungnya. Hal tersebut dilakukan hingga Isykandar Syah digantikan oleh Permasiurinya.
Dalam menjelankan pemerintahan, Permaisuri Iskandar Syah dibantu oleh Indra Bupala dan Ari Bupala. Pada saat Permaisuri Iskandar memerintah Bintan, datanglaah rombongan Sang Sapurba ke Bintan yang sebelumnya terhenti di selat bambu.
Mendengar rombongan Sang Sapurba berada di selat Bambu. Permaisuri Iskandar Syah mengutus perdana mentrinya Indra Bupala dan Aria Bupala untuk menjemput dan membaw Sang Sapurba ke Bintan.
Selanjutnya, anak Permaisuri Iskandar yang bernama Wan Seri Bendi kemudian dinikahkan dengan Sang Nila Utama anak Sang Sapurba. Kelak Sang Nila Utama mendirikan kerajaan baru di wilayah Bintan yang diberi nama Temasek. Pada saat menjadi Raja Temasek, Nila Utama bergelar Sri Tribuana.
Setelah Sri Tribuana wafat, kedudukannya digantikan oleh putranya yang bergelar Paduka Sri Rana Wikrama. Beberapa keturunannya kemudian secara berturut-turut memerintah Temasek, sampai pada Raja Temasek yang terakhir yaitu Prameswara.
Semasa pemerintahan Prameswara terjadi serangan dari Kerajaan Majapahit. Serangan ini dianggap sebagai akhir dari riwayat Temasek. Serangan ini juga sebagai relaisasi yang pernah diucapkan Gajah Mada dalam sumpah Palapanya.
Serangan Majapahit ke Temasek menyebabkan Prameswara melarikan diri ke Semenanjung, ia kemudian mendirikan Kerajaaan baru yang kelak bernama Kerajaan Melaka.
Baca Juga: Makna Sumpah Palapa
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Temasek, Negeri yang Disebut dalam Sumpah Palapa Gajah Mada"
Posting Komentar