Riwayat Hidup Ani Yudhoyono
Sabtu, 01 Juni 2019
Tulis Komentar
Hari Sabtu Pukul 11:50 Waktu Singapura pada Tanggal 01 Juni Tahun 2019, Ani Yudhoyono meninggal dunia. Wafat dalam umur 67 Tahun karena sakit Kangker Darah.
Ani Yudhoyono lahir di Yogyakarta pada 6 Juli 1952, nama aslinya Kristiani Herrawati. Ani Yudhoyono adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah.
Ani sempat tercatat sebagai mahasiswi Jurusan Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta. Namun, ia tidak sempat menamatkan kuliahnya di UKI, hanya sampai tahun ketiga, karena ayahnya harus bertugas ke Korea Selatan sebagai Duta Besar RI pada 1974. Nanti, setelah pulang ke Indonesia, Ani kuliah lagi di Universitas Terbuka dan meraih gelar sarjana ilmu politik.
Ada kisah menarik dibalik lamaran yang dilakukan Soesilo Bambang Yudhoyono pada Ani, sebab proses lamaran tersebut dilakukan selepas Soesilo Bambang Yudhoyono di wisuda.
Proses lamaran tanpa sepengetahuan Ani, Soesilo Bambang Yudhoyono membawa orangtuanya menemui Sarwo Edhi saat diwisuda di Magelang pada 1973. Sarwo Edhi yang saat itu adalah Gubernur Akabri tidak dapat berkutik menghadapi mahasiswanya.
Sarwo Edi langsung menerima lamaran Soesilo Bambang Yudhoyono karena waktu itu Soesilo Bambang Yudhoyono dikenal sebagai pemuda gagah berparas tampan, dan berotak cerdas karena merupakan mahasiswa lulusan terbaik Akabri. Waktu itu sebenarnya Ani dan Soesilo Bambang Yudhoyono hanya sebatas kenal saja, tidak terlalu dekat.
Dua tahun setelah keluarga Sarwo Edhi pulang ke tanah air, lahir anak Pertama Soesilo Bambang Yudhoyono dan Ani. Bayi laki-laki yang lahir di Bandung pada 10 Agustus 1978 itu diberi nama Agus Harimurti Yudhoyono. Tanggal 24 November 1980, masih di Bandung, anak kedua pasangan ini lahir, laki-laki juga, diberi nama Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang kini akrab disapa Ibas.
Pada tahap selanjutnya, Ani mengikuti perkembangan karier suaminya di militer hingga SBY pensiun dan mulai masuk kabinet setelah Orde Baru runtuh pada 1998, yakni sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di era Gus Dur kemudian Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan di masa Megawati Soekarnoputri.
Dalam masa-masa mendampining suaminya , Ani aktif dalam berbagai kegiatan sosial bersama Dharma Wanita selama suaminya menjadi menteri. Ia juga aktif di Persit Kartika Chandra Kirana (Persatuan Istri Tentara) dan Dharma Pertiwi.
Nasib baik Ani terus meningkat, jika sebelumnya beliau hanya menjadi Istri seorang Mentri, maka pada tanggal 9 September 2001,Ketika partai Demokrat didirikan dan diresmikan pada 27 Agustus 2003. Partai baru ini menjadikan Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden di pemilu 2004. hasilnya, Soesilo Bambang Yudhoyono menang dan menjadi presiden. maka nasib Ani tentu saja berubah, otomatis duduk sebagai ibu negara.
Ani Yudhoyono menjalankan perannya sebagai istri presiden untuk mendukung program-program pemerintah. Ani menjabat sebagai Ibu Negara selama 10 Tahun pemerintahan suaminya, yaitu dari mulai tahun 2004 hingga 2014.
Ani Yudhoyono diberitakan mengidap penyakit kangker darah, sehingga beliau dilarikan ke Rumah Sakit. Ani Yudhotono dirawat di Rumah Sakti Singapura selama beberapa bulan sebelum akhirnya pada Pukul 11:50 Waktu Singapura pada Tanggal 01 Juni Tahun 2019 , Ani Yudhoyono meninggal dunia. Wafat dalam umur 67 Tahun.
Ani Yudhoyono lahir di Yogyakarta pada 6 Juli 1952, nama aslinya Kristiani Herrawati. Ani Yudhoyono adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah.
Ani sempat tercatat sebagai mahasiswi Jurusan Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta. Namun, ia tidak sempat menamatkan kuliahnya di UKI, hanya sampai tahun ketiga, karena ayahnya harus bertugas ke Korea Selatan sebagai Duta Besar RI pada 1974. Nanti, setelah pulang ke Indonesia, Ani kuliah lagi di Universitas Terbuka dan meraih gelar sarjana ilmu politik.
Perkawinan Dengan Susilo Bangbang Yudhoyono
Ketika menjadi seorang Mahasiswa di Akademi Kemiliteran, Soesilo Bambang Yudhoyono berkenalan dengan Ani, dari perkenalanya itu, ia rupanya berharap jodoh dengan Ani, maka menjelang kelulusannya dari Akmil, Soesilo Bambang Yudhoyono memberanikan diri melamar Ani meskipun orang tua dari Ani adalah Jendral TNI dosennya sendiri. Lamaran kemudian diterima, maka Sebelum berangkat ke Seoul, Sarwo Edhi Wibowo menunangkan putrinya dengan Susilo Bambang Yudhoyono.Ada kisah menarik dibalik lamaran yang dilakukan Soesilo Bambang Yudhoyono pada Ani, sebab proses lamaran tersebut dilakukan selepas Soesilo Bambang Yudhoyono di wisuda.
Proses lamaran tanpa sepengetahuan Ani, Soesilo Bambang Yudhoyono membawa orangtuanya menemui Sarwo Edhi saat diwisuda di Magelang pada 1973. Sarwo Edhi yang saat itu adalah Gubernur Akabri tidak dapat berkutik menghadapi mahasiswanya.
Sarwo Edi langsung menerima lamaran Soesilo Bambang Yudhoyono karena waktu itu Soesilo Bambang Yudhoyono dikenal sebagai pemuda gagah berparas tampan, dan berotak cerdas karena merupakan mahasiswa lulusan terbaik Akabri. Waktu itu sebenarnya Ani dan Soesilo Bambang Yudhoyono hanya sebatas kenal saja, tidak terlalu dekat.
Ani Yudhoyono Menjadi Ibu Negara
Pada 30 Juli 1976 Ani dan Soesilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya telah ditunagkan kemudian dinikahkan, Meskipun kala itu Sarwo Edhi sedang sibuk-sibuknya menjadi Dubes di Korea Selatan.Dua tahun setelah keluarga Sarwo Edhi pulang ke tanah air, lahir anak Pertama Soesilo Bambang Yudhoyono dan Ani. Bayi laki-laki yang lahir di Bandung pada 10 Agustus 1978 itu diberi nama Agus Harimurti Yudhoyono. Tanggal 24 November 1980, masih di Bandung, anak kedua pasangan ini lahir, laki-laki juga, diberi nama Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang kini akrab disapa Ibas.
Pada tahap selanjutnya, Ani mengikuti perkembangan karier suaminya di militer hingga SBY pensiun dan mulai masuk kabinet setelah Orde Baru runtuh pada 1998, yakni sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di era Gus Dur kemudian Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan di masa Megawati Soekarnoputri.
Dalam masa-masa mendampining suaminya , Ani aktif dalam berbagai kegiatan sosial bersama Dharma Wanita selama suaminya menjadi menteri. Ia juga aktif di Persit Kartika Chandra Kirana (Persatuan Istri Tentara) dan Dharma Pertiwi.
Nasib baik Ani terus meningkat, jika sebelumnya beliau hanya menjadi Istri seorang Mentri, maka pada tanggal 9 September 2001,Ketika partai Demokrat didirikan dan diresmikan pada 27 Agustus 2003. Partai baru ini menjadikan Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden di pemilu 2004. hasilnya, Soesilo Bambang Yudhoyono menang dan menjadi presiden. maka nasib Ani tentu saja berubah, otomatis duduk sebagai ibu negara.
Ani Yudhoyono menjalankan perannya sebagai istri presiden untuk mendukung program-program pemerintah. Ani menjabat sebagai Ibu Negara selama 10 Tahun pemerintahan suaminya, yaitu dari mulai tahun 2004 hingga 2014.
Ani Yudhoyono Wafat
Selepas Soesilo Bambang Yudhoyono Tidak lagi menjabat sebagai Presiden, Ani Yudhoyono tidak lagi menjadi sasaran sorot kamera dalam tiap harinya, berita mengenainyapun sedikit demi sedikit berkurang. Tapi tepat 5 tahun setelah Soesilo Bambang Yudhoyono turun tahta, berita mengenai Ani Yudhoyono rupanya mencuat lagi.Ani Yudhoyono diberitakan mengidap penyakit kangker darah, sehingga beliau dilarikan ke Rumah Sakit. Ani Yudhotono dirawat di Rumah Sakti Singapura selama beberapa bulan sebelum akhirnya pada Pukul 11:50 Waktu Singapura pada Tanggal 01 Juni Tahun 2019 , Ani Yudhoyono meninggal dunia. Wafat dalam umur 67 Tahun.
Belum ada Komentar untuk "Riwayat Hidup Ani Yudhoyono"
Posting Komentar