Biografi, Istri dan Anak Panembahan Senopati, Sultan Mataram Pertama
Minggu, 09 Juni 2019
Tulis Komentar
Panembahan Senopati adalah seorang Raja dari Kesultanan Mataram yang piawai dalam strategi perang. Biografi dari Panembahan Senopati, Sultan Mataram pertama inipun banyak diuaraikan dalam beberapa buku sejarah, termasuk juga didalamnya menganai istri-istri serta anak-anak Panembahan Senopati.
Selama hidupnya Panembahan Senopati dikisahkan pernah menikahi tiga orang Istri dan dari ketiga istrinya itu melahirkan empat belas orang anak, kelak anaknya yang ke delapan nantinya melanjutkan tahtanya sebagai Sultan Mataram menggantikan kedudukannya.
Panembahan Senopati yang mempunyai nama asli Danang Sutwijaya adalah anak dari pasangan Ki Ageng Pamanahan atau Ki Ageng Mataram dengan Nyai Sabinah, ayahnya merupakan Adipati Mataram. Selepas kemangkatan ayahnya pada 1575, Panembahan Senopati memutuskan untuk mengubah kedudukan Mataram dari yang semula menjadi Keadipatian bawahan Kesultanan Pajang menjadi Kesultanan yang merdeka.
Panembahan Senopati mendirikan Kesultanan Mataram tepat pada tahun 1588, selepas Pajang runtuh. Panembahan Senopati memerintah Mataram hanya 13 Tahun saja, yaitu dari mulai Tahun 1588 hingga 1601, meskipun demikian sebelum Tahun 1588, tepatnya dari tahun 1575-1588 ia menjabat sebagai Adipati Mataram.
Sutawijaya dijuluki Panembahan Senopati, karena ia merupakan Panembahan (Sultan/Raja) yang ahli strategi Perang, di Jawa para ahli perang dahulu biasa mengemban jabatan sebagai Senopati. Sebab itulah ketika menjadi Sultan Mataram, Sutawijaya digelari Panembahan Senopati Sayyidi Panatagama.
Baca Juga: Mataram Islam, Kerajaan Yang Lahir Dari Amuk Gunung Merapi
Gelar Panembahan Senopati yang disematkan pada Sutawijaya tentu bukan gelar asal-asalan, ada buktinya. Sebab selama menjadi Adipati Mataram, dengan kepintaranya dalam strategi perang Sutawijaya berkali-kali menang menghadapi gempuran Kesultanan Pajang yang tidak ingin negeri bawahannya merdeka. Ia juga kemudian berhasil membalikan keadaan sehingga Kesultanan Pajang kemudian justru yang runtuh.
Baca Juga: Sejarah Kesultanan Pajang, Masa Pendirian, Kejayaan dan Keruntuhannya
Selain behasil mendirikan Kesultanan Mataram dengan strategi perangnya, Panembahan Senopati juga terbilang piawai dalam menaklukan negeri-negeri lain yang dianggap merintangi kejayaan Mataram. Sebut saja, Surabaya, Giri, Pasuran, dan Madura telah ditaklukannya dengan jalan perang.
Meskipun dikenal ahli dalam strategi perang, Panembahan Senopati juga pernah gagal, ia tidak mampu menaklukan Blambangan (Banyuwangi) hingga kewafatannya pada 1601. Panembahan Senopati wafat ketika sedang berada di Desa Kenanjar, Sultan Mataram pertama itu kemudian dimakamkan di Kota Gede.
Panembahan Senopati mendirikan Kesultanan Mataram tepat pada tahun 1588, selepas Pajang runtuh. Panembahan Senopati memerintah Mataram hanya 13 Tahun saja, yaitu dari mulai Tahun 1588 hingga 1601, meskipun demikian sebelum Tahun 1588, tepatnya dari tahun 1575-1588 ia menjabat sebagai Adipati Mataram.
Sutawijaya dijuluki Panembahan Senopati, karena ia merupakan Panembahan (Sultan/Raja) yang ahli strategi Perang, di Jawa para ahli perang dahulu biasa mengemban jabatan sebagai Senopati. Sebab itulah ketika menjadi Sultan Mataram, Sutawijaya digelari Panembahan Senopati Sayyidi Panatagama.
Baca Juga: Mataram Islam, Kerajaan Yang Lahir Dari Amuk Gunung Merapi
Gelar Panembahan Senopati yang disematkan pada Sutawijaya tentu bukan gelar asal-asalan, ada buktinya. Sebab selama menjadi Adipati Mataram, dengan kepintaranya dalam strategi perang Sutawijaya berkali-kali menang menghadapi gempuran Kesultanan Pajang yang tidak ingin negeri bawahannya merdeka. Ia juga kemudian berhasil membalikan keadaan sehingga Kesultanan Pajang kemudian justru yang runtuh.
Baca Juga: Sejarah Kesultanan Pajang, Masa Pendirian, Kejayaan dan Keruntuhannya
Selain behasil mendirikan Kesultanan Mataram dengan strategi perangnya, Panembahan Senopati juga terbilang piawai dalam menaklukan negeri-negeri lain yang dianggap merintangi kejayaan Mataram. Sebut saja, Surabaya, Giri, Pasuran, dan Madura telah ditaklukannya dengan jalan perang.
Meskipun dikenal ahli dalam strategi perang, Panembahan Senopati juga pernah gagal, ia tidak mampu menaklukan Blambangan (Banyuwangi) hingga kewafatannya pada 1601. Panembahan Senopati wafat ketika sedang berada di Desa Kenanjar, Sultan Mataram pertama itu kemudian dimakamkan di Kota Gede.
Belum ada Komentar untuk "Biografi, Istri dan Anak Panembahan Senopati, Sultan Mataram Pertama"
Posting Komentar