Habib Ustman Mufti Batavia

Keengganan Para Kiai di sektar Jakarta menjadi kaki tangan Belanda membuat jabatan Mufti Batavia tidak ada peminat. Disisi lain, Pemberontakan orang-orang Islam yang dipelopori oleh para Kiai di sekitaran Jakarta (Jabar-Banten) membuat Belanda khawatir. 

Dengan taktik, dan Nasehat dari Snouk Haungre' Belanda akhirnya memilih Ulama yang dicap sebagai Habib (Dipropagandakan keturunan nabi) menjadi Mufti Batavia. 

Stempel Habib inilah yang pada akhirnya membuat sebagaian masyarakat Islam terperdaya. Taktik Snouuck memang luar biasa. Mampu memecah belah persatuan Umat islam kala itu. 

Selepas Gerakan Snouck di Batavia mendapatkan bantuan dari Mufti Batavia Habib Utsman. Pemerintah Belanda lebih ringan dalam memberantas pemberontakan orang-orang Islam, sebab melalui Fatwa-Fatwa pro Pemerintah penjajah Belanda, rakyat yang tadinya ingin berjuang bersama Para Kiai menjadi urung melakukannya karena menganggap mufti Batavia sebagai orang yang lebih suci mengingat yang bersangkutan seorang Habib. 

Habib Ustman secara keilmuan tidak main-main, yang bersangkutan dikisahkan seorang keturunan Imigran Yaman, yang lahir di Pekojan, Batavia. Ditinjau dari pendidikannya' Habib Utsman merupakan mantan siswa mufti kepala Shafrite Ahmad ibn Zayni Dahlan di Mekkah. Dari itulah orang ini sangat mumpuni dalam ilmu-ilmu agama islam. 

Pada mulanya, hubungan pertama Snouck dan Utsman terjadi pada 1886, saat Snouck berada di Leiden, melalui surat-menyurat.

Menurut Arnoud Vrolijk dan Richard van Leeuwen dalam Arabic Studies in the Netherlands, Habib Utsman direkomendasikan Snouck sebagai penasihat kehormatan untuk urusan Arab pada 1891 dengan gaji f100 per bulan. “Kedudukannya sebagai penasihat tidak diumumkan kepada publik untuk mencegah dianggap sebagai pendukung kepentingan Belanda.”

Melalui Habib Utsman, otoritas Belanda mendapatkan dua manfaat sekaligus. Utsman memberikan informasi berharga untuk diserap Snouck dalam laporan-laporan resminya, dan secara diam-diam, dalam kontak-kontaknya dengan penduduk pribumi, dia mencoba memperluas wewenang pemerintah kolonial.

Habib Utsman merupakan orang yang loyal terhadap Belanda. Salah satu wujud loyalitasnya, seperti disebut van Koningsveld dalam “Conversion of European Intellectuals to Islam; The Case of Christiaan Snouck Hurgronje alias Abd al-Ghaffar”, Utsman menyusun teks doa untuk Ratu Belanda Wilhelmina yang berulang tahun ke-18. Doa ini harus dibaca di semua masjid di Hindia Belanda. Saat itu apa yang dilakukan  Utsman memicu polemik yang luas.

Selain berpengaruh pada padamnya pemberontakan rakyat banten' jawa barat dan Batavia. Salah satu bantuan penting Utsman kepada Snouck adalah fatwa soal perang Aceh. 

Menurut van Koningsveld dalam Snouck Hurgronje dan Islam, Utsman memperlihatkan bahwa dalam kitab-kitab berbahasa Arab, orang-orang Aceh harus menghentikan perlawanannya terhadap Belanda, karena kerugiannya bagi Islam dan kaum Muslimin lebih besar kalau perang diteruskan.

Atas jasa-jasa Habib Ustman pada pemerintah penjajah Belanda, beliau dianugerahi mendali Salib kehormatan dari Belanda. Mendali tersebut bukan sembarang mendali, sebab dizamanya sangat bergengsi sekali.

Belum ada Komentar untuk "Habib Ustman Mufti Batavia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel