Sunan Kudus dan Fatwa Larangan Menyembelih Sapi

Fatwa seorang Ulama biasanya hanya digubris oleh orang Islam di suatu daerah tertentu dalam beberapa tahun bahkan beberapa bulan saja, seperti fatwanya Muahamd bin Abdul Wahab pendiri Wahabi yang mengharamkan seragam tentara ala orang Eropa, hari ini tidak digubris oleh Pemerintah Saudi meskipun mereka mengagung-agungkan pendiri Wahabi itu, tapi fatwa Sunan Kudus tentang larangan menyembelih Sapi rupanya dipatuhi oleh orang Kudus dari dahulu hingga kini. Hal ini mengindikasikan bahwa orang Kudus betul-betul menjiwai setiap fatwa yang datang dari Kanjeng Sunan Kudus. 

Ada latar belakang yang membuat munculnya fatwa dari Sunan Kudus agar rakyat Kudus jangan memotong Sapi, terutamanya jika hari raya kurban. 

Ilustrasi Sunan Kudus

Dahulu, ketika Sunan Kudus melakukan Islamisasi di Kudus, kebanyakan rakyat Kudus beragama Hindu, yang mana didalam ajaran Hindu Sapi dianggap sebagai perwujudan Ibu, sehingga Sapi oleh orang Hindu dianggap hewan suci yang tak boleh diganggu apalagi disembelih dan dimakan dagingnya. 

Atas dasar menghormati orang Hindu itulah Sunan Kudus mengeluarkan fatwa agar bagi rakyat Kudus yang menjadi muridnya jangan menyembelih Sapi karena takut menyinggung perasaan orang Hindu kala itu. Rakyat Kudus yang beragama Islam dialihkan oleh Sunan Kudus untuk menyembelih kerbau saja, sebagai ganti dari Sapi. 

Fatwa Sunan Kudus tentang larangan menyembelih Sapi ini bukan tanpa alasan, mungkin pada zaman itu terjadi keributan besar atau semacamnya yang mengakibatkan mengamuknya orang-orang Hindu Kudus atas penyembelihan Sapi yang dilakukan oleh orang Islam Kudus kala itu. Sehingga berdasarkan pertimbangan tersebut Sunan Kudus kemudian secara bijaksana mengeluarkan fatwa larangan menyembelih dan memakan daging Sapi bagi orang Kudus yang telah Islam.  

Gambaran sakit hatinya orang-orang Hindu ketika mereka mendapati Sapi disembelih dan dagingnya dimakan sebetulnya dapat kita lihat pada kondisi negara India baru-baru ini. 

Selepas kemenangan Modi dan Partainya, India darurat perpecahan, sebab Modi dan Partainya menggunakan Isu agama dalam meraih tujuan politiknya menjadi Presiden India. 

Salah satu program pemerintahan Modi adalah penetapan Undang-Undang Perlindungan Sapi, dimana isinya adalah bawa di India tidak boleh lagi ada orang Non Hindu yang menyakiti sapi, menyembelih dan memakan dagingnya, maka tidaklah mengherankan jika Sapi-Sapi di India bebas berkeliaran bahkan dikota-kota tanpa ada yang berani menggangunya, karena yang menggangu hukumannya berat. 

Sapi di India

Munculnya undang-undang tersebut mungkin berkaitan dengan sejarah yang panjang, karena selain Non Hindu, apakah itu Islam, Katolik maupun Protestan jelas membolehkan memakan daging Sapi. Ada rasa sakit hati dan bahkan muncul kemarahan jika orang Hindu mendapati orang-orang minoritas di negara mereka membunuh sapi untuk dimakan dagingnya. 

Sunan Kudus dalam hal fatwa haramnya Sapi ini sungguh sangat jenius, karena sudah dapat mengantisipasi akar keributan yang akan terjadi ditengah-tengah rakyat Kudus apabila orang Islam kala itu tidak dicegah menyembelih dan memakan daging Sapi. 

Pada akhirnya, penyebaran Islam di Kudus berjalan Damai, kini Kudus bahkan menjadi Kota yang penduduknya hampir 100% memeluk agama Islam. Begitulah salah satu dakwah yang disampaikan oleh Walisongo, menyejukan dan menentramkan. 

Belum ada Komentar untuk "Sunan Kudus dan Fatwa Larangan Menyembelih Sapi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel