Asal-Usul Nama Kesultanan Demak
Minggu, 23 Juni 2019
Tulis Komentar
Kesultanan Demak adalah salah satu Kesultanan besar selepas runtuhnya Majapahit yang didirikan pada abad 15 (1480-1500 M). Kesultanan Demak juga didirikan oleh Raden Patah anak Raja Majapahit. Pada mulanya Raden Patah merupakan bangsawan Majapahit yang dianugerahi oleh ayahnya suatu daerah yang kini dikenal dengan Demak.
Selepas Brawijaya atau Prabu Kerthabhumi, ayah Raden Patah digulingkan dari tahta oleh Wikramawardana dalam sebuah kudeta di Majapahit, Raden Patah tampil sebagai bangsawan yang menyatakan penentangan. Wikramawardana dilawannya, sehingga kemudian Majapahit yang kala itu dibawah pemerintahan Wikramawardana dapat ia taklukan.
Beragam pendapat mengenai asal-usul munculnya nama Demak sehingga kemudian nama itu digunakan untuk menamai Kesultanan tertua di Jawa bahkan digunakan sebagai nama Kabupaten di Jawa Tengah hingga sekarang, Setidak-tidaknya ada delapan pendapat ahli mengenai asal-usul munculnya nama Demak, demikian penjelasannya;
Demak berasal dari kata bahasa Arab “Dhima” yang artinya sesuatu yang mengandung air, dinamai demikian oleh pendirinya karena pada waktu itu daerah Demak merupakan daerah berawa yang banyak digenangi air. (Solichin Salam)
Demak berasal dari kata bahasa Aab “Dama” yang artinya "air mata" dinamai demikian oleh pendirinya karena membangun Demak sebagai pusat pemerintahan Islam oleh pendirinya menguras air mata, penuh kesedihan meskipun pada akhirnya sukses (Hamka)
Demak beasal dari kata "Damak/Demak" dalam bahasa jawa kuno, yang bermaksud tanah pemberian Raja kepada Raja Muda (Maksudnya Pemberian Brawijaya pada Raja bawahannya Raden Patah) (Kronik China dan babad tanah Jawi)
Demak berasal dari kata "Delemek" dalam bahasa Sansekerta yang artinya tanah yang mengandung air, dinamai demikian oleh pendirinya karena pada waktu itu daerah Demak merupakan daerah berawa yang banyak digenangi air. (Purbajaraka)
Demak bermaksud "Anugrah", atau ganjaran/hadiah dari Prabu Kerthabhumi yang diberikan kepada Raden Patah atas bhumi hutan Gelagahwangi, dasarnya adalah Kitab Kakawin Ramayana yang mengandung kata “Wineh Demak Kapwa Yatha Karamannya” (Slamet Muljana)
Penamaan Demak karena terispirasi dari nama Kota Kuno di Mesir “Dimyat” dinamai demikian oleh para pendirinya karena pada waktu itu para penyebar Islam di Demak merupakan alumni-alumni pelajar dari Dimyat (Oemar Amir Husain)
Menurut cerita tutur masyarakat, kata Demak berasal dari peristiwa Nyai Lembah yang berasal dari Rawa Pinang, kala itu Lesungnya tenggelam dimuara sungai Tuntang. Untuk mencari Lesungnya Nyai Lembah demek-demek atau dalam bahasa Indonesia bermaksud meraba-raba di dasar sungai untuk mencari lesungn-nya, dari kata Demek-demek itulah, muncul nama Demak.
Adapun pendapat terakhir yang didapat penulis, dinyatakan nama dan daerah Demak sudah ada semenjak era Pabu Hayam Wuruk dan Gajahmada, sebab berdasarkan prasasti yang ditemukan pada era itu. Demak disebut sebagai salah satu dari 33 pangkalan jaringan lalu lintas air Kerajaan Majapahit yang sudah eksis pada zaman Hayam Wuruk. (Hamid Aksyah)
Baca Juga: Wajah Raden Patah Dan Ampunan Bre Kertabhumi
Selepas Brawijaya atau Prabu Kerthabhumi, ayah Raden Patah digulingkan dari tahta oleh Wikramawardana dalam sebuah kudeta di Majapahit, Raden Patah tampil sebagai bangsawan yang menyatakan penentangan. Wikramawardana dilawannya, sehingga kemudian Majapahit yang kala itu dibawah pemerintahan Wikramawardana dapat ia taklukan.
Beragam pendapat mengenai asal-usul munculnya nama Demak sehingga kemudian nama itu digunakan untuk menamai Kesultanan tertua di Jawa bahkan digunakan sebagai nama Kabupaten di Jawa Tengah hingga sekarang, Setidak-tidaknya ada delapan pendapat ahli mengenai asal-usul munculnya nama Demak, demikian penjelasannya;
Demak berasal dari kata bahasa Arab “Dhima” yang artinya sesuatu yang mengandung air, dinamai demikian oleh pendirinya karena pada waktu itu daerah Demak merupakan daerah berawa yang banyak digenangi air. (Solichin Salam)
Demak berasal dari kata bahasa Aab “Dama” yang artinya "air mata" dinamai demikian oleh pendirinya karena membangun Demak sebagai pusat pemerintahan Islam oleh pendirinya menguras air mata, penuh kesedihan meskipun pada akhirnya sukses (Hamka)
Demak beasal dari kata "Damak/Demak" dalam bahasa jawa kuno, yang bermaksud tanah pemberian Raja kepada Raja Muda (Maksudnya Pemberian Brawijaya pada Raja bawahannya Raden Patah) (Kronik China dan babad tanah Jawi)
Demak berasal dari kata "Delemek" dalam bahasa Sansekerta yang artinya tanah yang mengandung air, dinamai demikian oleh pendirinya karena pada waktu itu daerah Demak merupakan daerah berawa yang banyak digenangi air. (Purbajaraka)
Demak bermaksud "Anugrah", atau ganjaran/hadiah dari Prabu Kerthabhumi yang diberikan kepada Raden Patah atas bhumi hutan Gelagahwangi, dasarnya adalah Kitab Kakawin Ramayana yang mengandung kata “Wineh Demak Kapwa Yatha Karamannya” (Slamet Muljana)
Penamaan Demak karena terispirasi dari nama Kota Kuno di Mesir “Dimyat” dinamai demikian oleh para pendirinya karena pada waktu itu para penyebar Islam di Demak merupakan alumni-alumni pelajar dari Dimyat (Oemar Amir Husain)
Menurut cerita tutur masyarakat, kata Demak berasal dari peristiwa Nyai Lembah yang berasal dari Rawa Pinang, kala itu Lesungnya tenggelam dimuara sungai Tuntang. Untuk mencari Lesungnya Nyai Lembah demek-demek atau dalam bahasa Indonesia bermaksud meraba-raba di dasar sungai untuk mencari lesungn-nya, dari kata Demek-demek itulah, muncul nama Demak.
Adapun pendapat terakhir yang didapat penulis, dinyatakan nama dan daerah Demak sudah ada semenjak era Pabu Hayam Wuruk dan Gajahmada, sebab berdasarkan prasasti yang ditemukan pada era itu. Demak disebut sebagai salah satu dari 33 pangkalan jaringan lalu lintas air Kerajaan Majapahit yang sudah eksis pada zaman Hayam Wuruk. (Hamid Aksyah)
Baca Juga: Wajah Raden Patah Dan Ampunan Bre Kertabhumi
Belum ada Komentar untuk "Asal-Usul Nama Kesultanan Demak "
Posting Komentar