Riwayat Utimuti Raja, Pembesar Malaka Dari Jawa

Utimuti Raja adalah bangsawan Kerajaan Malaka keturunan Jawa, ia sangat kaya memiliki 6000 pengikut yang bisa difungsikan sebagai tentara terlatih, pengaruhnya sangat besar di Malaka sebab menurut berita Portugis Utimuti Raja adalah orang terkuat selepas Sultan Malaka.

Pada tahun 1511 ketika Kerajaan Malaka diserang Portugis, Utimuti Raja tak mau membantu kerajaan, meskipun kerajaan mengemis meminta bantuannya, Utimuti Raja memilih berkawan dengan Portugis sebab ia merasa sakit hati karena Sultan telah membunuh Bendahara Tun Mutahir kawan baiknya.

Menurut sumber Portugis, sebenarnya Utimuti Raja adalah orang yang mula-mula memperingatkan Sultan akan bahayanya Portugis bila mereka diizinkan membuat kantor dagang di Malaka, sebab Portugis sebelumnya telah melakukan tipu daya ketika menaklukan India pada awal tahun Tahun 1509.

Pada mulanya Sultan Mahmud Syah tidak mempercayai niat busuk Portugis, akan tetapi setelah Utimati Raja dan Bendahara mendesak Sultan agar melakukan penangkapan pada orang-orang Portugis barulah kemudian Sultan melakukannya. Sultan Mahmud Syah dalam berita portugis dikisahkan sebagai Sultan yang lemah, sikapnya suka berubah-ubah tidak dapat dipercaya.

Ketika baru mendarat di Malaka pada 11 September 1509, orang-orang Portugis mulanya disambuat baik oleh Sultan Mahmud Syah, keduanya kemudian membuat perjanjian perdagangan, orang Portugis diizinkan membuat kantor dagang di keramaian Kota Malaka. Akan tetapi selepas beberapa bulan, Sultan membatalkan Perjanjian, bahkan orang-orang Portugis yang menempati Kantor Dagang di tengah-tengah Kota Malaka ditangkap dengan tuduhan memata-matai kerajaan.

Setelah orang-orang Portugis ditangkap serta sebagian lainnya melarikan diri, Kerajaan Portugis akhirnya memutuskan untuk menaklukan Malaka. Usaha penaklukan Malaka terjadi 3 tahun selepas peristiwa 1509.

Menurut sumber Portugis, kedatangan Armada Portugis ke Malaka membuat ciut nyali Sultan Mahmud Syah. Sultan kemudian mengirimkan utusan kepada pihak Portugis yang telah mengepung Malaka untuk mengajukan perdamaian, Sultan bahkan membuat alasan pristiwa penangkapan orang-orang Portugis pada Tahun 1509 adalah bukan atas perintahnya, melainkan perintah Bendaharanya Tun Mutahir, Sultan Juga mengabarkan bahwa Tun Mahatir telah dihukum mati.

Pada mulanya pihak Portugis dibawah pimpinan Alfonso Albuqueruque mau menerima perjanjian damai dengan syarat Sultan Malaka harus memenuhui tuntutannya, yaitu membebaskan tawanan Portugis yang ditangkap pada Tahun 1509 serta meminta ganti rugi penangkapan sebesar 300.000 eruziado dan juga izin untuk mendirikan Benteng di Malaka.

Tuntutan tersebut disanggupi Sultan, hanya saja Sultan meminta waktu untuk merundingkannya dengan para pembesar kerajaan. Akan tetapi belum juga perundingan selesai, Alfonso Albuqueruque dibisiki oleh orang kepercayaannya bahwa Sultan Mahmud Syah tidak dapat dipercaya, mereka juga mengabarkan bahwa kemungkinan besar Sultan Malaka mengulur-ulur waktu untuk menyusun kekuatan.

Setelah mendengarkan nasehat dari orang kepercayaannya, akhirnya Alfonso Albuqueruque memutuskan untuk memulai peperangan dan menggempur Malaka. Peperangan antara keduanya berjalan sengit, hingga akhirnya pada 15 Agustus 1511 Malaka dapat ditaklukan, sementara keluarga kerajaan termasuk Sultan Mahmud Syah berhasil melarikan diri.

Pada masa-masa peperangan berkecamuk, Utimuti Raja yang masih mendendam pada Sultan turut berkiprah dalam kehancuran Malaka, sebab Utimuti Raja mempengaruhi para tentara bayaran dari Jawa agar jangan mau membantu Malaka. Sehingga waktu itu perlawanan Malaka pada Portugis tidak begitu kuat, karena tidak didukung persatuan diantara rakyatnya.

Utimuti Raja membelot, ia bekerja sama dengan Portugis meskipun kapasitas kerjasamanya hanya sebatas menolak membantu kerajaan untuk melawan Portugis. Pembelotan Utimuti Raja akhirnya dihargai oleh Portugis, sebab selepas penaklukan Malaka, Utimuti Raja akhirnya diangkat sebagai pemimpinnya orang-orang Islam di Malaka dibawah pemerintahan Portugis.

Baca Juga: Keruntuhan Kesultanan Malaka Menurut Sumber Portugis

2 Komentar untuk "Riwayat Utimuti Raja, Pembesar Malaka Dari Jawa"

  1. Waduh judul nya pembelot ??!!
    Salah besar !!
    Utimuraja berada 10 km dari selatan kota malaka, kapal kapal nya ada di pelabuhan dan dalam kuasa portugis.
    Sultan malaka dan keluarganya dalat lolos ke johor itu karena dibantu utimuraja.
    Utimuraja adalah pemimpin islam orang jawa di malaka asal surabaya madura.
    Justru pengkhianat adalah tentara bayaran dari turki dan persia.
    Sultan hanya punya 3000 tentara, 1000 diantaranya tentara bayaran yang mengendalikan meriam leka dan lantaka.
    Pertanyaannya kenapa meriam itu tidak digunakan?

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel